Beetween Of

6.1K 758 23
                                    

BIASAKAN VOTE ⭐ SEBELUM MEMBACA YA READERS KESAYANGAN JENLISA..






























Lisa terbangun saat mendengar suara pintu tertutup. Dan dia mengerutkan keningnya saat melihat Chaeyoung masih terlelap dalam pelukannya. Perlahan dia memindahkan tangan Chaeyoung dari perutnya lalu bangun dan memakai pakaiannya. Dia penasaran siapa yang membuka pintunya karena dia yakin pendengarannya tidak salah. Lisa sangat yakin dia mendengar pintu kamarnya ditutup dengan sedikit keras. Setelah selesai berpakaian Lisa pun berjalan keluar kamarnya.

Bersamaan dengan Lisa keluar, Hanbin baru saja masuk kedalam kamar Jennie. Dan Lisa melihatnya. Lalu kemudian Lisa berjalan menuju kamar Jennie. Tanpa mengetuk lagi, Lisa langsung masuk. Hal itu membuat Jennie dan Hanbin terkejut.

"Yaa.. Lisa.. Kau mengejutkanku." Omel Jennie yang mengelus dadanya karena rasa terkejut.

Lisa menatap tajam Hanbin yang tengah menyiapkan makanan untuk Jennie sambil berjalan menghampiri mereka. Lisa melirik jam yang ada di dinding kamar. Sudah menunjukan pukul 09.00 malam.

"Kau belum makan malam?" Tanya Lisa pada Jennie.

"Aku tidak lapar." Jawab Jennie.

"Aku akan menyuapinmu, Nuna. Kau harus makan. Lalu minum obatmu agar kau bisa istirahat tanpa merasakan sakit di kakimu." Hanbin duduk di pinggir tempat tidur Jennie dan hendak menyuapi Jennie namun Jennie menolaknya.

"Gomawo, Hanbin. Tapi aku tidak lapar." Tolak Jennie.

"Tapi, Nuna.. Eomma bilang.."

"Biar aku saja." Sela Lisa yang langsung mengambil piring dari tangan Hanbin.

Hanbin hanya diam dan bangun dari duduknya membiarkan Lisa duduk di pinggir tempat tidur Jennie.

"Makanlah.." Lisa menyodorkan sendok berisi makanan ke depan mulut Jennie.

Jennie menggelengkan kepalanya. "Aku tidak lapar, Lisa-yaa.." Tolaknya.

Lisa berdecak kesal dan meletakan piring di atas meja dengan sedikit kesal. "Aku juga tidak akan makan hingga besok malam kalau kau tidak makan sekarang." Ancam Lisa.

Jennie mengerutkan keningnya mendengar ancaman Lisa. Sementara Hanbin tersenyum tipis dan raut wajahnya terlihat kesal.

"Kau sudah memakan yang lain, untuk apa makan nasi." Sindir Hanbin.

Lisa dan Jennie sontak menatap Hanbin. Jennie menatap Hanbin dengan tatapan bingung sementara Lisa menatap Hanbin dengan kesal.

"Jadi kau yang membuka pintu kamarku tanpa mengetuknya?!" Tanyanya dengan nada keras.

"Lisa-yaa.. Ella bisa bangun mendengar teriakanmu." Jennie mengingatkan Lisa.

Lisa menghela nafas sabar mencoba meredakan emosinya karena melihat Ella terlelap pulas di samping Jennie.

"Aku mengetuknya. Kalian tidak mendengar, jadi aku membukanya. Aku ingin membangunkanmu karena Eomma bilang Jennie Nuna hanya mau makan denganmu kalau sedang sakit." Jelas Hanbin dengan pelan namun penuh emosi.

"Kau benar-benar tidak punya sopan santun, huh?!" Lisa bangun dan menatap tajam Hanbin.

Jennie menarik punggungnya dari sandaran headboard dan duduk bersiaga menghadapi kakak beradik yang tengah bersitegang di hadapannya.

"Wae?! Kau malu aku melihatmu telanjang?! Atau kau malu karena kau tidak tahu diri?!" Tanya Hanbin dengan santai lalu tersenyum mengejek.

"Apa maksud ucapanmu?!" Lisa mencengkeram kerah baju Hanbin dan menatap adiknya itu dengan penuh amarah.

I See U See Me ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang