Promises

8K 918 35
                                    

BIASAKAN VOTE ⭐ SEBELUM MEMBACA YAA WAHAI PARA READERS YANG SELALU BISA MENGHARGAI KARYA AUTHOR (SIAPA PUN)..



























Jennie membiarkan angin menerpa wajah bahkan rambut panjangnya yang dia biarkan tergerai. Tangannya tidak berhenti meremas pasir yang dia duduki dan tatapannya tidak lepas dari Lisa yang sejak tadi bermain dengan Ella dan Chaeyoung di pantai. Dia tidak berniat sama sekali untuk bergabung dengan mereka walau sejak tadi Ella bahkan Chaeyoung memanggilnya untuk bergabung. Jennie hanya ingin duduk menatap mereka yang seperti keluarga kecil yang bahagia. Dan itu adalah salah satu impiannya dengan Lisa.

Jennie menghela nafasnya dalam-dalam membuang semua sesak di dadanya. Dia sudah memilih jalannya bersama dengan Zac. Dan Lisa juga sudah bahagia dengan Chaeyoung. Mereka juga sekarang menjadi kakak beradik. Rasanya tidak pantas Jennie terus menerus menyimpan rasa cintanya untuk Lisa. Namun berada di pantai ini, mengingatkannya pada masa lalunya dengan Lisa. Mengingat janji mereka. Janji mereka yang masih Jennie ingat hingga kini. Dan bahkan itulah yang membuat Jennie ragu melangkah lebih jauh dengan Zac.




FLASHBACK ON

"Nini.. Come here.. Why you just sit there, huh?" Panggil Lisa yang menikmati pantai dengan memainkan kakinya di ombak pantai.

"Aniya. Aku tidak ingin kakiku kotor dan lengket karena air pantai." Tolak Jennie dengan sedikit berteriak.

Lisa memutar bola matanya dengan malas lalu menghampiri Jennie yang duduk di bangku kemudian duduk disampingnya. "Baiklah, aku akan menemanimu duduk disini menunggu sunset." Ujar Lisa.

Jennie tersenyum manja dan menyandarkan kepalanya di bahu Lisa. "Lili.. Aku ingin terus berdua seperti ini bersamamu. Tanpa ada Hanbin. Tanpa ada yang melihat kita. Tanpa ada yang mengganggu kita." Ujar Jennie yang memeluk perut Lisa dengan erat dan manja.

"Aku bisa membuatkanmu rumah di pinggir pantai yang jauh dari orang. Hanya ada kita berdua. Dan anak-anak kita." Jawab Lisa sambil menyenderkan kepalanya di kepala Jennie dan mengelus lengan Jennie dengan lembut.

"Anak-anak?" Tanya Jennie dengan nada terkejut. "Maksudmu seperti seekor anjing atau kucing?" Tanyanya lagi.

Lisa tertawa gemas mendengar pertanyaan konyol dari Jennie. "Kau menganggap anjing dan kucing anak-anakmu?" Lisa balik bertanya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. "Real children, baby. Aku ingin memiliki anak darimu. Pasti akan sangat lucu kalau anakku mirip denganmu." Lanjutnya.

"Yaa!! Aku tidak ingin hamil lalu tubuhku menjadi gendut. Nanti kau tidak akan mencintaiku lagi. Kau akan mencari wanita sexy yang cantik." Protes Jennie dengan nada sedikit merengek.

Lisa tertawa mendengar ucapan Jennie yang lucu baginya. "Listen to me.." Lisa mengangkat wajah Jennie dan mengarahkan ke hadapannya lalu menangkup pipi Jennie kemudian menatap mata kucing wanita kesayangannya itu dengan lembut dan penuh cinta. "Aku mencintaimu karena hatimu. Bukan fisikmu. Tidak peduli bagaimana nanti bentuk fisikmu, aku akan selalu mencintaimu. Selalu mencintaimu, baby J." Ujar Lisa.

"Really? Kau akan selalu mencintaiku walau nanti kita tidak bisa bersama selamanya?" Tanya Jennie.

Senyum Lisa redup mendapat pertanyaan seperti itu dari Jennie. Seketika raut wajahnya pun berubah menjadi serius dan dingin. "Kau tidak ingin selamanya bersamaku?!" Tanyanya dengan nada dingin.

I See U See Me ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang