Tujuh | Christmas

1.9K 397 76
                                    

Biasanya, waktu natal Dejun udah libur dan pulang kampung, ada di rumah, ngumpul sama keluarganya.

Tapi semester ini, Dejun masih disibukkan dengan UAS, yang mana bikin dia mau gak mau harus stay di tanah rantau pas natal. Sedih sih, gak bisa natalan sama orang rumah. Tapi mau gimana lagi, kalau gak ikut UAS ya auto gak lulus dan ngulang sama adik tingkat. Dejun gak pengen ngulang, nanti jadi molor kuliahnya. Buang-buang UKT.

Di minggu terakhir UAS, Dejun cuma punya tanggungan 5 matkul lagi. 3 di antaranya take home, sementara 2 sisanya ujian tulis di kampus. Tapi yang nyebelinnya adalah, UASnya bukan di awal minggu, tapi malah pas Kamis sama Jum'at setelah libur natal.

Dejun belum tahu mau ngapain natal tahun ini. Yang pasti sih bakal face time sama orang rumah. Di kost Dejun kebanyakan udah pada pulang, anak fakultas sebelah atau jurusan lainnya. Cuma tinggal beberapa aja yang belum karena skripsi atau urusan lainnya.

Akhirnya Dejun ikut misa natal di gereja dan kalau memungkinkan bakal ikut acara gereja juga besok. Mager pol di kost dan ngerayain natal sendiri. Soalnya temen-temennya yang natalan kebanyakan udah pada pulang kampung.

Dejun baru sampai kost setelah ikut misa dan langsung face time sama mamanya.

"Iya, Ma. Besok aku ikut acara gereja, kok." Kata Dejun.

"Awas bangun kesiangan kamu. Biasanya Mama bangunin aja suka susah bangun." Mamanya Dejun di ujung masih di dalam mobil, perjalanan pulang abis misa juga. "Kemungkinan semester depan kita pindahnya, dek."

"Jadi pindah ke Malang?" Tanya Dejun, cowok itu merasa senang dan sedih di saat yang sama. Senang karena nanti kalau pulang kampung gak jauh-jauh, bisa pulang dua minggu sekali kayak Dery sama Deby. Sedih soalnya walaupun dia gak asli Pontianak, tapi dia mulai SD sekolah dan besar di sana. Rasanya agak kurang rela ninggalin kota penuh kenangan itu.

"Iya, bulan apa, Pa?" Di layar smartphone Mama tampak menoleh ke samping, bertanya kepada Papa.

"Bulan Februari." Jawab Papanya Dejun. Gak kelihatan mukanya tapi suaranya masih kedengeran jelas.

"Nah itu. Bulan Februari. Kamu udah masuk kuliah ya pas Februari?" Tanya sang Mama.

"Iya udah masuk bulan segitu." Jawab Dejun.

Setelahnya diisi obrolan ringan mengenai kuliah Dejun, kegiatan Mama sehari-hari dan pekerjaan Papa. Dejun juga menanyakan abangnya dan kata orang tuanya abangnya itu baru pulang awal tahun juga. Dejun emang belum sempet kontakan sama abangnya lagi minggu ini. Abangnya Dejun kerja di Jakarta.

"Ya udah kamu tidur sekarang. Katanya acaranya pagi?" Perintah Mama ke Dejun.

"Iya, Ma. Abis ini tidur." Dejun masih kangen sebenernya, tapi ditahan soalnya minggu depan dia bakal pulang ke rumahnya. Kurang sedikit lagi. "Mama sama Papa hati-hati di jalan. Merry Christmas ya, Ma, Pa."

"Merry Christmas, adek. Udah, Mama tutup ya face timenya." Mama tersenyum di akhir kalimat, membuat hati Dejun menghangat. Mengurangi rasa kesepian yang ada di hatinya.

Lalu sesi face time itu berakhir.

Dejun meletakkan ponselnya dan cuci muka di kamar mandi.

Gak sampai sepuluh menit, cowok itu kembali dengan wajah yang terlihat segar. Dejun juga mengganti baju formalnya dengan kaos dan celana santai, siap-siap buat tidur.

[2] Once In A Lifetime - Xiaojun (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang