Satu | First Meeting

7.6K 714 96
                                    

Siang ini, Dejun, Dery, sama Rana udah ada di gedung T2 alias gedung utama FIB. Mau siap-siap donor darah.

"Buset panjang bener antreannya???" Keluh Dery sementara Rana pergi ngambil kertas berisi informasi yang harus mereka isi.

"Iya ya tumben? Dulu kayaknya gak serame ini?" Sahut Dejun. Melihat sekeliling, banyak orang yang duduk di lantai sambil ngisi kertas. Sebenarnya ada kursi yang disediakan buat nunggu, tapi sudah penuh terisi.

Rana kembali tak lama kemudian, membawa tiga lembar kertas yang perlu mereka isi sebelum melakukan sesi cek kesehatan. Tiap 3 bulan sekali jika tidak ada halangan, Dejun, Dery, Rana, sama Deby selalu rutin ikut donor darah di kampus. Tapi siang ini Deby gak ikut, karena lagi datang bulan.

Ketiganya duduk di lantai, meminjam punggung satu sama lain untuk digunakan sebagai alas menulis.

"Jangan gerak-gerak, Dejun!" Protes Rana.

"Geli anjir lo nulis model gimana sih ga selesai-selesai?!"

"Iya gara-gara lo gerak terus jadi gak selesai-selesai???"

"Udah woe berantem mulu gue tampol lo berdua." Lerai Dery. Cowok itu lalu memunggungi Rana. "Nih tulis di punggung gue aja buruan."

"Ih sayang banget deh sama Dery." Kata Rana lalu berbalik memunggungi Dejun yang sibuk mencibir. "Eh gak jadi sayang Dery, nanti gak terbalas soalnya."

"Hahahaha sialan lo, buruan ah." Balas Dery.

Dejun akhirnya berdiri dan merapikan penampilannya, membiarkan Rana yang sibuk menggunakan punggung Dery sebagai alas menulis. Gak dipungkiri, Dejun emang orangnya suka geli jadi dipegang dikit langsung gerak-gerak kayak belut yang baru ditangkap.

Waktu lagi memperhatikan sekitar, mata Dejun gak sengaja menangkap sosok cewek yang keluar dari bilik donor khusus perempuan.

Waktu lagi memperhatikan sekitar, mata Dejun gak sengaja menangkap sosok cewek yang keluar dari bilik donor khusus perempuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shuhua.

Tak bisa dipungkiri, mantan Dejun yang satu ini memang gak tanggung-tanggung. Cantik, baik, elegan tapi gak jaim, dan penyayang. Bagi Dejun, Shuhua udah punya semuanya.

Tanpa disuruh, Dejun terbawa kembali ke awal pertemuannya dengan Shuhua. Kala itu, dia disibukkan oleh kegiatan ospek jurusan. Dejun jadi salah satu anggota sie acara, yang tugasnya tentu saja repot banget ketika Hari-H.

Waktu itu Shuhua gak sengaja ninggal Tupperware yang kebetulan ditemuin sama Dejun. Lalu semua berlalu begitu aja dan keduanya mulai pacaran setelah Dejun beraniin diri buat confess ke Shuhua selepas jajan sosis bakar bareng di Kodam.

Semuanya baik-baik saja. Dejun sayang banget sama Shuhua, pun sebaliknya. Karena Shuhua juga mahasiswa rantau, jadi mereka sering ngabisin waktu bareng pas weekend. Entah jalan-jalan, entah nonton, ataupun nugas bareng kalau lagi sama-sama dapet tugas.

[2] Once In A Lifetime - Xiaojun (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang