Lima | Fragile

2K 483 40
                                    

Hari Minggu pun tiba.

Dejun udah sibuk nyiapin alat-alat musik mereka sejak sampai di lokasi CFD. Iya, hari ini memang rencananya mereka menggalang dana dengan pertunjukan musik kecil-kecilan. Beruntung mereka nemuin tempat yang rindang dan ada di bawah pohon, jadi ga perlu panas-panasan.

Dibantu sama Bang Ten yang maba sama Bang Kun yang juga maba (alias mahasiswa bangkotan), Dejun ikut ngecek alat musik yang bakal mereka pakai.

Di circle pertemanan Dejun ini ada 7 orang termasuk dia. Kalau didaftar bakal jadi kayak gini:
1. Kun (FK), sekarang lagi sibuk koas tapi kadang masih nyempetin kumpul kalau ga sibuk.
2. Ten (FSRD), sekarang udah semester 9 tapi masih skripsi (harusnya seangkatan sama Kun tapi doi gap year setahun).
3. Winwin (FEB), semester 9 juga, sibuk skripsi dan lagi merintis usaha toko furniture.
4. Lucas (FT), dulu maunya jadi akmil tapi gak jadi akhirnya masuk Teknik Mesin.
5. Dejun (FIB), yang kampung halamannya paling jauh.
6. Dery (FIB), cita-citanya jadi paus bongkok soalnya katanya capek jadi manusia.
7. Yangyang (FIB), paling muda dan paling gak bisa diem.

Awalnya circle itu cuma terdiri dari Dejun, Dery, sama Ten yang pertama kali ketemu waktu ada volunteer di acara panti asuhan gitu. Sampai akhirnya mereka ketemu yang lain dan jadilah formasi akhir ber-7 seperti sekarang.

Biasanya mereka akan bergantian untuk tampil, tapi untuk pertunjukan musik CFD kali ini yang tampil cuma Dejun, Dery, Kun, sama Ten. Sisanya bagian ngumpulin pemasukan dana dari orang yang nonton.

Dejun sama Ten lagi sibuk ngecek gitar yang bakal mereka pakai. Sesekali Dejun mengecek kondisi sekitar, nyari Diandra. Deby lagi duduk berdua sama Kak Ve, pacarnya Ten.

Waktu semua udah siap sama alat musik masing-masing, mereka mulai pertunjukan musik mereka pagi itu. Sedikit demi sedikit, beberapa orang mampir untuk menonton.

Waktu di lagu ketiga (Sempurna oleh Andra and The Backbones), Dejun baru menemukan Diandra di antara kerumunan.

Perempuan itu memakai topi dengan baju sederhana yang biasa dikenakan orang saat CFD pada umumnya, tapi entah kenapa Dejun merasa kalau Diandra terlihat sangat outstanding pagi itu. Ketika mata mereka bertemu, keduanya tersenyum. Terhitung setelahnya, Dejun membawakan lagu-lagu lainnya dengan apik dan mood yang bagus.

Di lagu kelima, mereka berhenti sejenak untu menjelaskan tujuan dari penggalangan dana yang mereka lakukan pagi itu. Kun memberikan penjelasan kepada orang-orang yang mulai berkerumun, bahwa dirinya dan yang lain hendak mengumpulkan dana untuk disumbangkan ke komunitas AIDS melalui pertunjukan musik. Hal itu tentu saja disambut oleh tepuk tangan yang meriah.

Namun perhatian Dejun tidak teralih sama sekali dari Diandra. Gadis itu rupanya berjongkok untuk menyejajarkan tingginya dengan seorang balita yang tengah menangis. Entah apa yang dibicarakan keduanya, Dejun tidak bisa mendengar dalam jarak sejauh itu.

"Jun." Panggil Ten.

Dibawa kembali ke kenyataan, Dejun menoleh.

"Lagu keenam." Kata Ten.

Dejun memetik gitarnya dengan telaten lalu mulai menyanyikan salah satu lagu favoritnya saat masih SMP, Ya Sudahlah. Bagi Dejun, lagu ini membawa pesan kepada orang yang sedang berusaha menghadapi segala struggle di dalam kehidupan.

Diandra sempat menghilang dari kerumunan sebelum kembali bersama seorang perempuan yang sedikit lebih pendek darinya.

Pertunjukan pagi itu berlangsung lancar dan ramai ditonton banyak orang, Yangyang juga sempat melakukan live di akun instagramnya, menyorot teman-temannya yang sedang tampil. Lagu terakhir yang dibawakan adalah Laskar Pelangi, sesuai request dari Lucas sebelum mereka tampil.

[2] Once In A Lifetime - Xiaojun (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang