BAB 5

262 25 0
                                    

"Ehh."

Aurel tersadar. Tangannya kini sedang ditarik oleh Arjun. Jantungnya berdegup dengan kencang mengalahkan kencangnya langkah kakinya yang berlari.

Arjun berhenti berlari. Napasnya memburu. Tak sadar tangannya masih menggenggam tangan Aurel. "Gila. Parah ya sahabat-sahabat lo, Rel."

Aurel terdiam. Ia masih menatap tidak percaya tangannya yang masih digenggam Arjun. Arjun melambaikan tangannya di depan wajah Aurel.

"Ehh, kenapa Bang?"

"Malah bengong."

Aurel nyengir lebar. Cewek itu mengedarkan pandangannya. "Mana yang lain Bang?"

Arjun melirik tangannya lalu parlahan melepaskan genggamannya.

Yahh, ucap Aurel dalam hati.

Arjun berdehem berusaha mengurangi degup jantungnya yang berdetak kencang.

Habis lari nih makanya jantung gue detaknya kenceng banget.

"Ketinggalan kali," ucap Arjun sambil mengalihkan tatapannya ke arah lain. Tidak mau menatap kedua mata bulat Aurel yang berwarna coklat alami.

"Besok lo mau liburan sama yang lain?" tanya Arjun sambil melanjutkan jalan.

Aurel menoleh ke arah Arjun. "Emm, kayaknya nggak besok deh, Bang. Soalnya besok aku sama keluargaku mau ke Bandung-"

"Jauh banget, berapa hari?" potong Arjun.

Aurel terkekeh. "Kenapa emang, Bang?" Aurel menunjuk wajah Arjun. "Takut kangen yaa?"

Arjun menggaruk tengkuk lehernya salah tingkah. "Pede banget lo."

Aurel mengedikkan bahu. "Ya mungkin aja kan Bang Arjun kangen sama Aurel, hehe."

"Berapa hari di Bandung?"

"Seminggu."

Kok gue sedih ya?

"Aaa!" pekik Aurel.

Mata Arjun membulat. Ia langsung menarik Aurel menjauh dari Vita. Aurel mengusap kepalanya. Ia yakin, rambutnya banyak yang rontok.

"Vita, kamu apa-apaan sih?!"

"Dia udah genit sama kamu!" balas Vita.

"Aku nggak suka ya sama apa yang kamu lakuin ke Aurel dan ke semua cewek yang deket sama aku!"

Aurel menurunkan bahunya lemas. Ternyata Bang Arjun bela semua cewek yang deket sama dia nggak cuma aku. Ehh, kamu mikir apa sih Rel?

"Aku pacar kamu, Arjun. Aku nggak suka kamu deket-deket sama yang lain!"

"Dulu," ucap Arjun datar. "Sekarang bukan."

"Maksudnya?" tanya Vita bingung.

"Kita putus," ucap Arjun penuh penekanan.

---

Arjun menghentikan langkahnya. Arjun menaruh tangannya di punggung tangan Aurel membuat cewek itu berhenti mengusap kepalanya.

"Masih sakit?"

"Lumayan sih. Jadi itu yang namanya kak Vita? Lumayan juga kekuatannya," kekeh Aurel.

"Maaf ya, lo jadi korbannya mantan pacar gue."

Aurel tertawa kecil. "Bukannya Bang Arjun kemarin bilang masih sayang?"

Arjun mengedikkan bahunya. "Nggak tahu. Tadi malem rasa sayangnya ilang gitu aja. Kebawa angin mungkin."

Aurel tertawa. Arjun menatapnya tak berkedip. Kenapa jantungnya berdegup kencang lagi?

Arjun menggelengkan kepalanya. Lo kenapa sih Jun?

"Bang?"

"Ehh, iya?"

"Beliin es krim dong biar kepala aku dingin," Aurel nyengir lebar.

Arjun mengacak puncak kepala Aurel gemas. "Oke deh."

"Yeay," seru Aurel sambil mengangkat satu tangannya yang membawa es krim. Aurel menyendok es krimnya. "Hmm, enak."

"Iya lah-"

"Gratis," ucap mereka bersamaan lalu tertawa.

"Abang nggak beli?"

Arjun menggeleng. "Pasti duitnya habis buat belanja kak Vita kan?" ledek Aurel.

"Tau aja lo."

"Ya udah, aku ambilin sendok satu lagi ya?"

Langkah Aurel berhenti. Ia menatap bingung Arjun yang mencekal pergelangan tangannya. Tangan kanan Arjun mengambil sendok yang dipakai Aurel tadi. Menyendok es krim lalu memasukkannya ke dalam mulut.

Mata Aurel melebar. "Ehh, Bang. Itu bekas aku sendoknya."

"Nggak papa," balas Arjun sambil tersenyum manis.

Astaga. Senyum Arjun lebih manis dari es krim yang dibawanya sekarang. Bisa-bisa Aurel terkena diabetes terus melihat senyum yang ada di wajah tampan Arjun.

Belum cukup Arjun membuatnya mematung, cowok itu menyuapkan sesendok es krim ke dalam mulutnya. Aurel tersadar setelah Arjun mencubit pipinya pelan.

Aurel menunduk untuk menyembunyikan pipinya yang sudah memerah. Pipinya yang sudah panas sekarang tambah panas setelah Arjun mengacak puncak kepalanya.

"Lo lucu, Rel."

Rasanya Aurel ingin rekam perkataan Arjun barusan agar ia bisa mengulang perkataan manis cowok itu.


🌿

Cerita ini aku lanjut habis UNBK yaa, hehe. Yang belum baca cerita Rasha dan Raisa, yuk baca dulu😉

Terima kasih sudah membaca dan memberi suara😊

31-12-2019

Aurel Arjun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang