BAB 22

209 20 1
                                    

Arjun menatap Aurel yang sedang membersihkan lukanya. Arjun meringis ketika Aurel tak sengaja menekan bagian yang luka.

Aurel mendongak lalu meringis, "maaf, Bang. Kenapa Bang Arjun bisa luka?"

Arjun tersenyum. "Ketabrak mobil."

Aurel membelalakkan matanya. "Haa? Kok bisa?"

Arjun terkekeh kecil. Ia menarik tangan Aurel lalu membersihkan luka cewek itu. "Luka lo juga nggak dibersihin kenapa?"

"Gimana mau bersihin orang diculik," gerutu Aurel.

Arjun menoleh. "Lo tau siapa penculiknya."

Aurel menggeleng. "Penculiknya kayaknya ada dua, Bang. Mereka--" ucapan Aurel terpotong karena melihat beberapa orang yang sudah menculiknya.

"Bang, penculiknya!"

Arjun menoleh ke belakang. Ia langsung menarik tangan Aurel untuk berlari. "Hei, jangan lari lo!" teriak penculik itu.

Bruk!

"Aduh!" pekik Aurel. cewek itu terjatuh karena tersandung kakinya sendiri.

"Aurel!" Arjun berjongkok di depan Aurel. "Naik ke gendongan gue!"

Aurel tak banyak bicara dan langsung naik ke punggung Arjun. Cowok itu berdiri dengan hati-hati lalu berlari menghindari kejaran para penculik.

Ohh astaga, mereka terkepung. Arjun berlari ke kiri. "Mau kemana lo!"

Ck, penculiknya sekarang lebih banyak.

"Bang, turunin Aurel!" Arjun menurunkan Aurel dengan hati-hati. Mereka saling membelakangi dan bersiap untuk melawan para penculik itu.

"Gimana? Lo bisa lawan mereka?" tanya Arjun berbisik.

"Bisa Bang!" jawab Aurel mantap.

Arjun menangkap tangan orang yang hendak melayangkan pukulan ke arahnya lalu melintir tangan orang itu ke belakang.

Arjun membawa orang itu ke depan dan mendorongnya hingga bertubrukan dengan temannya dan tersungkur di aspal.

Aurel melayangkan pukulannya tepat di rahang salah satu penculik. Ia mengibaskan tangannya yang terasa nyeri.

Aurel membungkukkan badannya ketika salah satu dari penculik itu melayangkan kaki untuk menendangnya.

Tangan Aurel menangkap kaki orang itu yang berada di atas kepala lalu menariknya hingga membuat orang itu tersungkur di aspal.

Tiba-tiba, sebuah mobil berhenti lalu keluar beberapa orang yang Aurel yakini mereka adalah penculik. "Ck, banyak banget penculiknya!"

Dengan tenaga yang masih ia miliki, Aurel melawan para penculik itu. "Awh!" pekik Aurel ketika seseorang memukul tengkuk lehernya. Membuat cewek itu tak sadarkan diri.

Arjun menoleh. "Aurel!"

Bugh!

Arjun jatuh tersungkur di aspal setelah seseorang menendangnya dari belakang. Mereka melayangkan beberapa pukulan hingga membuat Arjun tak sadarkan diri sebelum meninggalkan cowok itu sendirian.

---

Aurel menggerakkan kedua tangan dan kakinya yang diikat di kursi. Suara langkah seseorang membuatnya menoleh. Seseorang itu menginjak kaki Aurel tepat di lukanya.

Aurel mencoba menjauhkan kakinya tapi gagal. Seseorang itu semakin menekan luka Aurel menggunakan kakinya.

"Awh!" ringis cewek itu.

Aurel tidak dapat melihat orang itu karena kedua matanya ditutup dengan kain. Orang itu berjongkok di depan Aurel.

Tangannya menjambak rambut Aurel membuat kuciran cewek itu hampir saja lepas. Aurel menggerakkan kepalanya berusaha menghindar.

"Lepasin!"

Seseorang itu tidak melepaskan cengkramannya pada rambut Aurel tapi malah semakin menarik rambut cewek itu.

Ia melepaskan cengkramannya lalu mendorong kepala Aurel hingga terbentur pinggiran meja kayu.

"Awh!" dahi Aurel kembali mengeluarkan darah segar.

Kepalanya berdenyut nyeri. "Siapa kamu?! Kenapa menculik saya?!" tanya Aurel sambil berteriak.

Seseorang itu mencekik leher Aurel membuatnya tak bisa bernapas. "Nggak usah teriak-teriak!" desis orang itu tepat di depan wajah Aurel.

Aurel tersentak. Ia kenal suara itu. Meskipun ia hanya pernah bertemu satu kali, tapi ia sangat kenal suara itu.

"Kak Vita?"


🌿

Kenapa mantannya Arjun nyulik Aurel yaa?

Selamat membaca bab berikutnya
Terima kasih sudah membaca dan memberi suara😊

Aurel Arjun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang