BAB 30

254 18 0
                                    

Amanda menoleh ke arah Aurel yang berpakaian rapi sedang berjalan menuruni tangga. Amanda menghentak-hentakkan kakinya.

"Mamaaaa! Kak Aurel nakal!" teriaknya membuat Shafa lari tergopoh-gopoh dari dapur menuju ruang keluarga.

"Ada apa?" tanya Shafa panik.

"Kak Aurel bilang Amanda nggak boleh pake make up," adu Amanda. Aurel hanya memutar bola matanya malas sambil memakai sepatunya.

Shafa tertawa. "Emang nggak boleh."

Amanda merengek. "Huaa!"

"Tapi..." Shafa menggantungkan ucapannya. "Tapi Amanda kalo jadi yang make up-in nggak papa. Kan jadinya Mama nggak usah ke salon. Minta ajarin kak Vita. Siapa tahu Amanda bisa jadi make up artis besok kalo gede."

Kedua mata Amanda berbinar. "Beneran?"

Shafa mengangguk. "Minta ajarin Kak Vita."

"Asyik!" pekik Amanda sambil melompat-lompat.

"Seneng kan, Nda?" goda Aurel. Amanda menjulurkan lidahnya keluar mengejek Aurel.

Shafa mencubit lengan Aurel. "Aduh, kenapa sih Ma?"

"Mau kemana?" tanya Shafa yang melihat putri sulungnya itu berpakaian rapi.

Aurel mendengus. "Kan tadi malem Aurel udah izin sama Mama."

"Ohh mau ken--"

Aurel langsung berdiri dan memeluk Mamanya. Cewek itu cengengesan. "Kayaknya masakan Mama gosong deh. Udah sana ke dapur."

Shafa terkekeh geli. "Enak aja nyuruh-nyuruh Mama."

Vita yang dari tadi menyaksikan ibu dan anak itu ikut nimbrung. "Ekhem, yang mau kencan nih yee," goda cewek itu.

Wajah Aurel langsung memerah. "Ihh, kak Vitaaaa. Mama nih pasti ember. Orang nggak kencan kok. Cuma mau jalan doang."

"Jalan berdua aja namanya kencan bukan sih, Ma?" goda Vita lagi.

"Iya itu namanya kencan," goda Shafa.

"Ihh kak Vita mah gitu. Sana buruan ajarin si Amanda make up."

Amanda yang sedang tiduran di sofa sambil menonton tv pun melirik tajam Aurel. "Tadi ngelarang sekarang nyuruh. Kakak siapa sih?"

Astaga, kenapa adiknya itu sekarang menyebalkan?

"Wah gawat. Sahabat-sahabat Aurel nggak boleh main ke rumah lagi pokoknya," ucap Aurel sambil menggeleng. "Pasti gara-gara main sama mereka makanya Amanda tambah nyebelin."

"Kak Aurel ihhh!" seru Amanda.

"Assalamualaikum."

Mereka menoleh ke arah pintu rumah yang terbuka menampilkan Arjun sedang berdiri di sana.

"Waalaikumsalam," jawab mereka serempak.

Shafa melepaskan pelukan Aurel. "Udah sana. Pangeran udah jemput," godanya membuat wajah Aurel kembali memerah.

"Ish, Mama!" gerutunya. Aurel mencium punggung tangan Shafa. "Ya udah, Aurel pergi dulu ya."

Saat Aurel akan bersalaman dengan Vita, Vita mengatakan sesuatu yang membuat wajah Aurel semakin memerah.

"Kalian cocok," ucapnya sambil tersenyum tulus.

Aurel menutupi wajahnya dengan kedua tangan. "Aaa, Aurel jadi malu."

Shafa mengingatkan, "udah sana buruan pergi. Arjun keburu lumutan itu nunggu kamu lama-lama."

"Mama ngusir ihh," kesal Aurel.

Cewek itu berjalan keluar. "Aurel pergi dulu ya Ma, Kak. Dahhh. Dahhh Amanda nyebelin!"

"Kak Aurel!" pekik Amanda membuatnya tertawa.






🌿

Kurang EPILOG nya yaa
Insyaallah secepatnya

Maaf hari ini aku menuhin notifikasi kalian, hehe

Terima kasih sudah membaca dan memberi suara😊

12-04-2020

Aurel Arjun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang