MCS : Pacaran Bukan Jawaban

1.7K 163 177
                                    

Tinnn tinnn tinnn

Sofia membuka gerbang rumahnya yang baru 1 menit dia masukki. Tampil di depan dia sekarang laki-laki berkacamata hitam sedang bersandar di pintu mobilnya untuk menunggu kemunculannya.

"Ngapain kakak di sini ? Dan...dari mana kakak tahu alamat saya ?" Tanya Sofia menginterogasi.

Excel melepas kacamata yang menghalangi mata menawannya untuk melihat sosok gadis yang diincarnya itu.

"Gue cuma mau kasih tahu, mulai besok, lo, gue yang antar jemput." Kata Excel yang seketika menjadikan mulut Sofia mengganga.

"Ma ma maksudnya kakak jadi supir saya gitu ?" Sebutan "Supir" yang Sofia utarakan tak ubah membuat Excel menghujat dalam hati. Gila nih cewek, gue dibilang supir lagi.

Excel meredam emosinya dan berusaha melukiskan senyuman di wajahnya, "Bu bu bukan, maksud gue, mulai besok, kita berangkat pulang ke sekolah bareng." Mata Sofia melebar bulat-bulat.

"Kita ?"

"Iya, kita berdua, lo pasti mau kan ?" Tanya Excel begitu percaya diri.

"Kita ? Kakak aja kali, kalau saya mah, O G A H. Ogah !" Semburnya diakhiri menutup gerbang dan tak lupa menguncinya.

Excel tidak tinggal diam dan terus melancarkan aksi agar Sofia mau menuruti permintaannya,"Gue gak mau tahu, lo mau atau enggak, pokoknya besok gue jemput lo, Fi !!!" Kekehnya yang langsung dibalas Sofia dari dalam.

"Sebahagianya kakak ajalah !"

Setelah Sofia benar-benar tenggelam dari balik pintu utama, Excel mengambil napas dalam-dalam dan mengeluarkannya dengan perasaan tak terima.

"Gila nih cewek, ada gitu cewek di dunia ini yang nolak gue anter jemput. Otaknya di taruh mana sih ? Buta kali ya. Sial !"

🐇🐇🐇

"Sofia, di depan ada Nak Ali, katanya mau belajar kelomok." Ucap Pak Himawan sekembalinya dari ruang tamu.

"Kak Ali, Bah ? Belajar kelompok ?"

"Iya."

"Gak salah..." Sofia melanjutkan langkahnya menemui tamunya itu.

"Ada apaan kemari, tumben."

Laki-laki yang ditanyainya malah nyengar-nyengir di sofa,"Mau belajar kelompok."

"Belajar kelompok ?" Tanya Sofia seakan salah dengar. Sofia melanjutkan, "Ini Fia gak salah dengar kan ? Kakak kan kelas 12, masak mau belajar sama adik kelas." Ucap Sofia melipat tangan yang kemudian duduk di seberang sofa tamunya.

"Udah deh, jangan banyak basa-basi, sebenarnya apa tujuan kakak ke sini he !?"

"Hehehe, Fia tahu aja sih kalau gue maunya lain."

Sofia tidak menanggapi seraya memasang ekspresi kurang sedap untuk dilihat.

"Okey. Gue mau to the point sama lo. Gue kemari karena gue mau minta tolong sama lo. Karena ini menyangkut hidup mati gue..." ungkapnya mendramatisir suasana yang makin membuat Sofia jijik dengan tamunya itu.

Kali ini, tamunya itu berlutut sembari tangannya memohon-mohon di lantai.

"Lo tahu, kalau lo gak nolongin gue, mobil kesayangan gue bakalan lepas dari genggaman gue...dan gue gak mau itu terjadi...please Fi, tolongin gue ya...please. Gue janji, kalau lo mau nolongin gue, apapun yang lo minta bakalan gue kasih, apa pun ! Yang penting lo mau bantuin gue..." Katanya meronta-ronta meminta.

Mengejar Cinta Sofia [TERBIT]✓#MCS1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang