Chapter 03 - Pembelaan Tak Terduga

9.3K 1.6K 501
                                    

Setelah sisa hari yang dihabiskan dengan bentakan juga cacian dari kakak kakak senior yang terhormat, para calon anggota osis akhirnya bisa beristirahat dengan tenang di tenda masing masing.

Tapi anjingnya, tepat jam dua belas ini mereka malah mulai melancarkan aksinya.

"GEMPA WOY GEMPA, BANGUN BANGUN!!!" ucap para senior sambil ngeguncang guncangin tenda juniornya. Mereka yang sempet terlelap di dalem tenda jadi bangun dan panik dong, ngira ada gempa beneran. Ditambah lagi dengan bunyi sirine yang berisik nambah kepanikan di tengah malam ini.

"Cepet kumpul, hitungan sepuluh, sembilan..." Baekhyun ngomong dengan toa kecil yang udah dia siapin, jadi inilah rencana mereka untuk ngerjain merka semua. Jangan salah, pas di sekolah mereka emang ramah dan tekesan bobrok, tapi di sini, jangan ditanya, judes, suka ngebentak, pokoknya ngeselin deh, pengen diiket terus lempar ke rawa rawa.

"Cepet dek cepet!"

"Lelet sekali."

"Bawa semua perlengkapannya!"

Njing, padahal mereka udah setengah perjalanan, tapi harus balik lagi ke tenda gegara alat alat pembekalan mereka ketinggalan di sana. Gak banyak sih yang perlu di bawa. Mereka cuman disuruh makek celana training dengan panjang yang berbeda, baju kaos putih polos, tanpa corak sedikit pun dan juga disuruh ngebawa sepatu hitam yang talinya saling diiket lalu dikalungin di leher. Udah itu aja kok :)

"Anjeng sepatu gue mana?" Chan keliatan kelimpungan di depan tenda, pasalnya sepatu yang dia bawa mendadak hilang. Mana yang lainnya udah pada kumpul lagi di lapangan.

"Dimana ketuanya?" tanya Baekhyun jutek. Beda jauh sama di sekolah. Apa emang ya pas pembekalan gini orang orang mendadak berubah jadi kampret?

Chan pasrah aja deh, mau gak mau dia ikutan kumpul tanpa ngebawa sepatu.

"Ke sini lo."

"Iya kak." Chan kemudian jalan ke depan barisan, ikut berdiri berjajar dengan para senior yang natep dia sinis.

"Dimana sepatunya dek?" tanya Kevin dengan raut datarnya.

"Eh itu kak, hilang."

"Gitu caranya jawab?"

"Maaf kak, siap sepatunya hilang." jawab Chan mantap, ini ngapain senior jadi pada sensian dah? PMS berjamaah apa gimana?

"Kenapa bisa hilang?" sungguh pertanyaan yang gak berfaedah dari Jisoo, pengen sih Chan jawab 'ya mana gue tau bego, gue juga lagi bingung ini' tapi Chan milih buat ngurungin niatnya itu, gak mau jadi bahan kerjaan kakak kakak seniornya lebih jauh lagi.

"Siap, saya tidak tau kak."

"Ck, gimana mau jadi ketua cobak kalau sepatu aja gak bisa dijaga. Udah sekarang lo jalan jongkok dari sini terus muterin lapangan tiga kali."

Chan melototin matanya, emang sih lapangan di bukit ini gak terlalu besar, tapi kalau disuruh jalan jongkok tiga kali, bisa keram kaki Chan.

"Kenapa masih diem?"

"Ah siap kak." Chan ngehela nafasnya, mau gak mau dia mulai jalan jongkok ajalah.

"Apa yang kalian liat dek? Seneng ngeliat temennya kena hukum?"

"Mana solidaritasnya? Mana jiwa korsanya?"

"Udah kak hukum aja mereka."

Itu si Soobin, Minju sama Hwall congornya minta banget buat disumpel kaos kaki bekas pakai, bener bener mengundang pertikaian. Para calon anggota osis pada kaget, mereka diem diem berdoa dalam hati semoga mereka gak diapa apain, udah cukup lah disuruh ini itu dari siang sampek pagi. Mana tadi mereka beneran disuruh jalan lagi sekilo, kan nyaho tuh. Gue yakin bakal banyak yang jatuh sakit abis ini.

Wa-Ketos [Chanmin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang