Pagi ini aku pergi ke sekolah seperti biasa.duduk di bus bagian belakang dan mendengarkan musik dari earphone yang aku gunakan.
Sesekali aku melihat ke sekitar.Kejadian kemarin membuatku berfikir kembali.bagaimana stevan membuka helm ku dengan tangannya yang tegap.tapi aku kembali teringat keburukannya.bagaimana ia selalu mengejekku dan selalu membullyku dengan kata-katanya.
'memang orang seperti dia tidak ada manis-manisnya.'
Akupun bergidik mengingat kekejaman seorang stevan dibalik senyum palsunya.bagaimana bisa para wanita menyukainya.aneh sekali.Daripada memikirkan si kakek sihir stevan lebih baik aku memikirkan kevin yang sangat baik sejak awal kita bertemu.
Akupun melihat ke sekitar,barangkali ada kevin memasuki bus ini,sama dengan ku.tapi mungkin tidak untuk hari ini.
Namun ternyata kevin ada di depan sana.ia masuk bus dengan tergesa-gesa.ia mulai berdiri di sebelah sana karena tidak ada jok yang tersisa.
Tapi dibelakang sini tidak ada siapapun kecuali aku.'kenapa ia tidak melihat jok yang kosong disini?'.pikirku dalam hati
Tak lama kevin menghampiriku ia duduk di sebelahku.ia meraih earphone nya dan duduk dengan tenangnya.
Aku seorang pengagumnya tak bisa berkutik apapun,aku tidak tau harus berbuat apa.yang aku lakukan hanya menghentakan kakiku,tak ada keberanian untuk menyapanya seperti biasa.
'Dia kenal aku gak sih?'
'Kok dulu dia bantu anterin aku?'Pertanyaan itu kembali muncul menjadi sebuah tanda tanya yang besar.belum sempat aku mendapatkan jawabannya.
'Bilang makasih?'
Yaampun cupu sekali aku,tak bisa menyapanya atau sekedar berterima kasih padanya.
"kamu yang dulu itukan?btw aku belum kenal kamu kok." Ia menjawab dengan mata yang tertutup
"Kamu kevin ko aku udah tau."
Sudut Bibirnya tertarik sedikit "maksudnya aku belum tau kamu."
"O-oh aku indira."
Matanya lalu terbuka dan mencabut earphonenya sambil menjulurkan tangan.
Aku balas dengan jabatan tangan dan senyuman.dia membalas senyumnya dengan manis."Ki kita bisa temenan kan." Tanyaku dengan ragu
"Well gak tau juga."
Sontak ia kembali menyandarkan kepalanya melihat langit-langit bus.
Dan saat itu juga aku sudah sampai."Kevin aku duluan ya."
"Mmm" dia membalasku
Lalu aku turun dan sempat memperhatikannya dengan mata yang tertutup.mungkin kita ditakdirkan untuk selalu mengobrol sebentar di dalam bus.bertemupun sekedar dalam bus.inilah satu-satunya cara aku pikir.
Aku sempat merasa kecewa karena kevin belum mengiyakan pernyataan untuk berteman.tapi tak apa.inipun sudah membuatku tersenyum di sekolah sampai monika merasa ada yang aneh dengan aku.
Makasihh buat yang selalu support.semoga baca ini bisa menghibur yaa teman-teman.kalo kalian rasa part ini menghibur jangan lupa bintangnya ya.makasihh 😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Bimbel Child
Non-Fictionorang pintar dan lugu itu ber hak menyukai seseorang.orang jelekpun sama,begitupun orang gendut. Sebuah cerita dimana seseorang yang tidak percaya akan penampilannya karena takut tidak akan dicintai dan tidak akan diterima oleh lingkungannya Bagaima...