Hari Sabtu ini adalah hari terakhir aku MPLS. Aku udah siap sama baju seragam SMP aku dan turun kebawah buat sarapan."Assalamualaikum, I'm comeback"
"Waalaikumsallam, masih pagi kak jangan teriak-teriak kenapa."
"Hehehe maaf bun"
"Maklum ma kembarannya orang hutan"
"Heh ngawur lo, gue kan kembarannya Lisa BLACK PINK."
"Halu lo goblok."
"Hush adek omongannya, kalau ada papa uang jajan kamu dipotong baru tahu rasa loh."
Haechan hanya mengangkat dua jarinya dan mengatakan "peace" sambil senyum-senyum gak berdosa.
"Bun nanti jangan lupa ya jam 8 ke sekolah Rina."
"Iya sayang, mana mungkin bunda lupa. Yuk sarapan dulu !!"
Akhirnya aku makan sarapan yang sudah disiapin bunda tercinta aku.
🎞💲
Sekarang aku sudah ada di jalan menuju sekolah bersama Echan. Waktu di lampu merah ada satu polisi yang terkenal kejam seantero Jakarta sedang menjaga ketertiban lalu lintas.
"Eh ada polisi Siwon."
"Ya gak usah teriak, nanti kita disamperin terus kena tilang, lo mau?"
"Ya gak lah, udah diem deh udah numpang bacot mulu."
"Ya Allah baru sekali ngomong itu pun pelan udah dibilang banyak omong sabar aja mah kembaran lisa."
Sambil menunggu lampu merah menjadi hijau, aku mengedarkan pandanganku ke pengendara motor atau mobil yang juga menunggu lampu merah.
Pandangan ku tertuju pada pengendara bermotor PCX merah memakai helm full face. Dari seragamnya sepertinya dia salah satu siswa di SMK Al-Kahfi. Tapi kalau dilihat dari matanya sungguh tidak asing.
Ternyata lampu merah sudah berubah menjadi hijau. Yang semula aku mengamati pengendara PCX merah itu langsung terjengkit kaget karena Echan mengegas motor nya dengan cepat.
"Astaghfirullah hal'adzim Echan pelan-pelan dong! Untung gue gak kejengat ke belakang."
"La kok salah gue, ya salah lo gak mau pegangan sama gue."
Aku tidak menjawab omelan Echan lagi karena percuma kalau debat sama dia.
🎞💲
Matahari sudah naik ke atas hingga tepat diatas kepala para peserta MPLS. Tapi untung nya pihak sekolah mendirikan tenda untuk para peserta MPLS, sedangkan pertemuan wali murid berada dibawah tangga yang semula tempat parkir disulap menjadi tempat pertemuan yang sedehana.
Semua wali murid sudah pulang sejak tadi, tapi peserta MPLS belum boleh dipulangkan karena ada pengambilan baju dan tes kesehatan.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh. Perhatian kepada peserta MPLS untuk melihat namanya di mading dalam rangka pembagian kelas. Atas perhatiannya terimakasih."
Semua para peserta MPLS berlomba-lomba melihat ke mading untuk memastika dia akan berada di kelas mana. Rata-rata yang memenuhi tempat mading adalah anak jurusan akutansi. Terlihat dari telunjuk mereka yang berebutan mencari di kolom jurusan Akutansi.
Memang di SMK Al-Kahfi kenbayakan peminatnya adalah jurusan akutansi daripada jurusan lain seperti jurusan multimedia, teknik komunikasi jaringan, tenaga instalasi tekhnik listrik, dan pemasaran. Ada beberapa peserta lain yang santai duduk sambil bercengkrama karena mereka sudah tau kalau kelas mereka hanya satu kelas.
"RINA... KITA SATU KELAS"
"Ya Allah Naura jangan teriak-teriak malu tau gue. Emang kita dikelas mana? "
"Di kelas X AK 1,Ya kan gue seneng kalau kita satu kelas, jadi kita bisa duduk satu bangku deh."
"Alhamdulillah dong jangan malah teriak-teriak."
"Tes...tes... Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, untuk para peserta MPLS yang sudah melihat namanya di mading dan mengetahui berada dikelas mana, silakan baris sesuai kelas masing-masing untuk tes kesehatan yang akan dipandu oleh kakak-kakak osis, Terimakasih."
Akhirnya Rina dan Naura segera berbaris di barisan kelas X AK 1
🎞💲
Setelah periksa kesehatan dan mengantri untuk mendapatkan seragam asal sekolah SMK Al-Kahfi, aku dan para peserta MPLS lainnya diperbolehkan pulang kerumah masing-masing untuk beristirahat di rumah dan menyiapkan keperluan sekolah untuk besok Senin.
Aku keluar gerbang dan berjalan menuju halte untuk menunggu jemputan Echan. Maunya sih naik mas miko alias mikrolet, tapi bunda khwatir kalau nanti dijalan aku kenapa-napa.
"Ya Allah Echan kemana sih, mana mau hujan gue telphone aja deh."
Aku mencari kontak Echan di aplikasi WA ku. Lalu aku menekan ikon telphone untuk menghubungi Echan. Layar handphone ku menampilkan tulisan berdering yang artinya tersambung dengan handphone Echan.
"Assalamualaikum, Chan lo dimana sih? Gue udah nunggu lama lo, katanya udah dijalan."
"Waalaikumsallam, maaf kak ban motor gue bocor, lo naik grab aja ya jangan naik ojek atau mikrolet nanti gue dimarahi bunda."
"Ngomong dong Echan kalau situasinya kayak gitu, kan gue bisa pesen grab dari tadi. Nah sekarang udah jam setengah 5 pasti jalanan macet karena banyak orang pulang kerja. Mana mendung lagi, au ah gue ngambek sama lo, assalamualikum."
"Waalai-.."
Aku memutuskan sambungan telphone secara sepihak. Udah gak mood jadi males pesen grabnya, yaudah aku nunggu mas miko lewat aja deh.
Tak lama langit menurunkan setetes demi tetes air yang menandakan akan turun hujan. Tapi mas miko dari tadi tidak ada satupun yang lewat, ya Allah gimana nih.
Tiba-tiba ada kendaraan yang berhenti di depan ku dan sepertinya tidak asing dari kendaraan dan helm nya. Aku baru ingat kendaraan ini kan yang aku lihat tadi pagi. Tapi kenapa dia berhenti di depan ku? Apakah dia menguntitku? Malah sekarang di membuka helm full face nya. Ya Allah lindungilah hamba apa pun yang terjadi.
"Dek kenapa belum pulang?"
Hai.... apa kabar nih? Pasti baik-baik aja kan? Yang lagi banyak tugas tetap semangat ya 🤗. Kalau capek istiraht dulu jangan dipaksa ok?
Jangan lupa bintang nya kakak
Salam sayang 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior Jakung 🙆♂️ PCY
FanfictionTumbuh tu keatas gak KESAMPING Kepo kan sama ceritanya? Skuy mampir dan jangan lupa kasih saran ya biar cerita ini kedepannya bisa lebih bagus, thanks 😚