Chapter 2

39 2 0
                                    

  Dengan tergesa gesa setelah semuanya sudah bersiap menunggunya kini vania turun dari kamarnya yang ada di lantai atas menuju ke bawah untuk menemui neneknya bersama supir pribadinya.

“Nek vania sudah selesai”

“Iya sayang yuk masuk ke dalam mobil,, pak redi antar kita ke rumah Aldo ya”.

“Siap non vania”. Jawab pak redi supir pribadi keluarga vania

lah kok ke rumah aldo siapa aldo.
Gumam vania dalam hati

Ternyata perjalanan yang di tempuh cukup jauh dan vania hanya terdiam sambil mengusap layar hpnya dan masih memikirkan sebenarnya kemana nenek mengajaknya pergi. Setelah hampir 1 jam akhirnya tibalah lah di rumahnya.

Rumahnya bagus banget tapi kok kayaknya hampir mirip sama rumah papa ya.
Gumam vania dalam hati.

Vania turun dari mobil dan menggandeng tangan neneknya dengan tersenyum ceria.

“Pak nanti kalau kami sudah selesai akan vania telfon untuk minta jemput”.

“Siap non” jawabnya dan segera bablas untuk menjaga kembali  rumah vania.

Tibalah di depan pintu vania memencet bel masuk.
Ting tong assalamualaikum..
Bunyi bel yang baru saja terdengar dan vania tersenyum memandang neneknya dan tak lama ada yang membukakan pintu.

“Nenek apakabar nek sehat sehat ya nek mari masuk nek .” mencium tangan nenek

“Ehh ini vania ya, masya allah kamu sangat cantik seperti mama kamu”. Mama vano menuntun vania masuk bersama neneknya

“Terima kasih tante, tapi tante lebih cantik dari pada vania hehehe”. Tawa mereka sambil berjalan menuju ruang tamu

“Vania ini tante reina istri aldo sahabat alm papa kamu”. Ucap nenek kepada vania

“Iya nek, halo tante reina saya vania, tante sudah kenal vania ya tadi sudah panggil nama vania”. Jawab vania dengan senyuman cantiknya

“Iya sayang tente sudah mengenal kamu saat kamu masih kecil bersama anak tante kita terakhir bertemu saat kamu usia 2 tahun sayang dan sekarang kamu sudah dewasa dan menjadi gadis yang sangat cantik”. Puji mama vano dan membuat vania tersenyum lebar

“Rei ini aldo kemana kok tidak ada?". Tanya nenek

“Itu nek mas aldo lagi ada bisnis di German selama 2 minggu menyelesaikan kontrak perusahaan mas salman yang baru saja terjalin disana”.
Mama vano menjelaskan yang terjadi dan tanpa mereka sadari mereka berbicara hingga 30 menit sudah berlalu sampai vania menguap berkali kali dan hampir memejamkan matanya.

“Vania kalau kamu mau jalan jalan tidak apa jalan jalan aja kami mau berbicara hal penting dulu, di belakang lantai atas pemandangannya sangat bagus pasti kamu suka”. Ucap mama vano

“Ehh Iya iya tante vania izin jalan jalan ke rumah ini ya tan, vania hampir saja ketiduran hehe”. Pamit vania meninggalkan nenek dan mama vano yang masih berbincang tentang bisnis  perusahaan keluarga mereka dan rencana mereka untuk menjodohkan vania dengan vano.

    Vania masih melirik kanan kiri dan berjalan menelusuri rumah indah ini karena merasa tidak asing dengan rumah yang saat ini ia datangi dan menuju tempat kata mama vano.

Apakah aku perah kesini atau aku pernah tinggal disini kok kayak gak asing ya
pertanyaan pertanyaan muncul di benak vania.

( Cerita dahulu kala)

    Vania memang pernah tinggal disini karena ini adalah rumah milik orang tua vania.
Saat salman dan netta(orang tua vania) sudah menikah, mereka pindah dari orang tua mereka dan membeli rumah sendiri yang saat ini ditempati oleh reina dan aldo (orang tua vano). Saat itu,  keluarga aldo dililit hutang karena di tuduh penggelapan uang dan di suruh mengembalikan uangnya, tentu saja aldo tidak bisa untuk membayar dan akhirnya keluarga aldo di usir dari rumah dan rumahnya di sita oleh pihak bank,  semenjak saat itu aldo tidak tahu harus kemana, hingga saat itu aldo bertemu dengan salman saat di jalan dan salman segera mengajak aldo untuk bergabung sementara tinggal di rumahnya. Mereka berbincang apa yang terjadi hingga salman geram ingin sekali membantu aldo untuk menemukan siapa orang di balik semua ini, salman begitu peduli dengan sahabatnya dan mengajak aldo untuk bekerja di perusahaannya dan semenjak saat itu perusahaan salman menjadi lebih maju dan sukses. Hati baik salman kepada aldo yang tidak tanggung-tanggung memberikan rumahnya untuk sahabatnya itu, karena merasa dengan kedatangannya aldo perusahaannya sukses dan salman memilih untuk membeli rumah lagi.

“Man aku selalu ingat kamu sampai kapanpun kamu sangat membantu aku dan keluargaku, aku sangat berterima kasih  atas selama ini, aku tidak tahu lagi harus membalasmu dengan apa detik ini aku akan siap membantu kamu kapanpun kamu membutuhkanku aku sangat siap”. Sambil berpelukan,  tangisan bahagia yang terukir saat itu membuat para istri mereka sangat bahagia dan bersyukur memiliki sahabat seperti yang terlihat saat itu.

“Sama sama do, kamu gak perlu seperti itu aku ikhlas kasih kamu rumah ini aku juga berteima kasih atas bantuan kamu di perusahaan, kalau tidak karena kamu mungkin aku masih teledor dan ya gak akan sepesat ini, terima kasih aldo kamu mau janji sama aku besok-besok kalau aku udah tiada dulu, aku nitip ke kamu handel perusahaanku dan aku berharap semoga anakmu laki laki saat ini yang di kandungan istrimu dan bisa meneruskan perusahaan yang kita jalani saat ini, dan tentunya anak kita akan seumuran aku mau anak kamu harus selalu ada untuk anakku nanti seperti kita saat ini atau jika anak kamu laki laki dan anakku perempuan aku mau kita jodohkan jika besar nanti”. Sambil tertawa dan juga tangisan rasa senang sedih nyaman semua menjadi satu disitu..

   Salman belum meninggalkan rumah itu karena istrinya juga sedang hamil dan butuh seseorang yang menemaninya karena salman sangat sibuk dengan perusahaannya yang semakin sukses pesat tentunya dengan adanya istrinya aldo, salman merasa lebih tenang meninggalkan istrinya di rumah .

Setelah 9 Bulan kemuadian kini itsri mereka melahirkan di hari yang bersamaan anak aldo lahir di tanggal 14 februari hari kasih sayang tepat pukul 10 pagi dan disusul anak salman pukul 12 siang. Mereka sangat bahagia karena anak mereka laki laki dan juga perempuan yang bernama vano dan vania.

Usia vano dan vania kini menginjak genap 2 tahun dan mereka merayakan ulang tahun bersamaan dengan gembira dan bahagia tak lupa mereka mengabadikan memen dan berfoto bersama karena setelah itu keluarga salman harus meninggalkan rumah aldo tidak mungkin jika salman terus disitu yang ada hanya mengganggu waktu keluarga mereka dan salman segera menempati rumah baru mereka.

BECAUSE OF YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang