Chapter 3

41 2 0
                                    

Vania menaiki tangga untuk menuju tempat yang di anjurkan mama vano. Kini vania sudah di lantai atas dan bingung mau kemana karena jalannya ada yang belok kanan dan kiri.

"Ini gue kemana, kanan atau kiri ya". Ucap vania bingung dan menengok kanan kiri.

"Oke kanan aja deh". Ucap vania kini mengarah ke kanan.

Vania berjalan dengan ceria sambil tersenyum tiba tiba..

BRAKK !!

“Aww... “.
Teriaknya bersamaan

“Loe.. loe .. loe siapa tiba tiba bisa masuk ke rumah gue” Ketus vano.

Seharusnya vania ke kiri karena jika ke kanan vania akan ke kamar vano dan ya akhirnya mereka bertemu.

“Aaaaaaaa loe juga ngapain pegang pegang tangan gue lepas modus banget“. Jawab vania gak kalah ketusnya.

Dengan sigap vano melepaskan tangan vania.

“Jangan teriak teriak juga kali,Em sorry gue reflek”. Sambil mengusap rambut belakangnya.

“Loe siapa dan bagaimana loe bisa masuk ke rumah gue? siapa yang ngizinin loe kesini, dan gimana loe tau ini tempat pribadi gue, siapa aja gue larang kecuali orang yang spesial buat gue, loe mau apa kesini hm? ”. Tanya vano dengan tidak sabaran ingin mengetahui siapa sebenarnya vania.

Vania mengerutkan alisnya.

“Sabar dong tanya tuh satu satu jangan kek sepur panjang amat”. Omel vania yang membuat vania kesal dengan omongan vano yang super ngeselin.

“Oke gue kesini di ajak nenek gue dan gue gak tau kesini tujuannya ngapain dan gue kesini atas izin tante reina, tanpa ada izin ya mana mungkin lah gue masuk , loe kira gue maling .. mana ada maling cantik kayak gue gini”. Jelas vania panjang lebar  dan di jadikan bahan tawaan untuk vano.

“Bwhaahahahahaa.. PD amat lu tong hahahaa..  “. Tawa vano bikin vania emosi

“Hei !!!! loe apaan sih emang gue cantik loe gak percaya sini loe.” Vania menarik vano yang membuat jarak mereka semakin dekat dan membuat vano tercengang melihat mata vania yang begitu cantik bulat dan indah hingga vano tidak mengedipkan mata sedikitpun untuk menatap vania.

Hingga sekitar 1 menit vano sadar kalau mereka semakin dekat. Vano pun tersenyum dan mengucapkan.

“Yang ada gue kali yang ganteng di mata loe , ya kan ?? ”. Dengan gugup vania menjauhkan vano darinya dan membuat jantung vania berdetak kencang karena ucapan vano dan vano mengetahui itu tersenyum jahil.

Ini jantung kenapa bunyi kek gini kira kira dia dengar gak ya semoga aja gak.
Gumam vania yang masih canggung mau jawab apa untuk vano.

“Ekhemm ekhhem uhuk uhuk uhuk loe apaan sih bikin gue batuk aja”. Kata vania sambil menahan diri.

“Lah kan loe yang narik gue, kok gue yang disalahin”.

“Oke lah dari pada kita berdebat loe mau gue tunjukin tempatnya eh ya gue anaknya mama reina, sini ikut gue”. Vano menarik tangan vania dan mereka berjalan menuju tempat itu.

Indah sekali ini sangat indah dari yang aku kira ini hanya pintu masuknya aja sudah seperti ini pantas saja kata dia ini tempat pribadi dan hanya orang spesial yang boleh kesini.. eh tunggu tunggu orang spesial yang di ajak kesni ??

Maksudnya Gue?? Gue orang spesialnya hahaa gak mungkin ketemu aja barusan ngaco aja loe van.
Ucapan vania dalam hati sembari memukul kepalanya pelan.

“ Surpriseeee .. bagus banget kan.. di jamin pasti loe suka “. Kata vano dengan sangat ceria

Vania hanya melongo saat melihat tempat indah seperti itu dan dia tidak bisa mengucapkan kata selain wowww.

“Sumpah ini tempat pertama yang menurut gue paling indah dari tempat manapun yang pernah gue kunjungin ... aaaaaaa waw indah banget.. gue seneng bangett .. aaaa .. “. Vania berlari lari sambil memutarkan badannya dan tentunya vania terlihat semakin cantik dengan seperti itu tidak lupa vania mengabadikan moment itu dengan membuat video di hpnya dan selfi di tempatnya.

Vano hanya menyaksikan vania dengan tawanya ..

Jadi elo yang di maksud mama orang kesini dan gue harus rela membuang waktu tidur gue dengan senyuman loe yang sangat cantik ini oke gue gak nyesel kali ini ..
Batin vano yang memang harus mengakui bahwa vania memang sangat cantik .

“Biasa aja kali lu mau dengar gak kenapa ada tempat ini”. Jelas vano

“Emang kenapa ?“.

“Tempat ini adalah tempat rahasia gue saat gue menahan kesedihan gue karna gue takut sendirian dan gue takut kegelapan waktu keadaan mati lampu dan saat itu mama papa dan adek gue lagi pergi belanja dan akhirnya gue nemuin tempat ini tempat terang yang ada di rumah gue satu lilin yang bisa nemenin gue hingga lilin itu habis gue masih ada cahaya dari sana”. Menunjuk ke arah langit

*tempat ini menggambarkan tempat paling spesial bagi keluarga vano karena vano memiliki phobia dia tidak bisa dengan kegelapan dan tidak bisa sendirian tempat ini seperti tempat di lantai atas dan jalan menuju kesana sangat indah dihiasi dengan daun yang menempel di tembok dan ada kertipan kertas warna warni dan juga balon tertulis disitu nama keluarga vano dan tempat tujuan indah banget bayangin tempatnya seperti di lantai atas lihat gunung dan ada pohon kecil kecil di sekitar seperti taman dan ada ratusan lilin dan ada beberapa air mancur dan ada ayunan beserta tenda mungkin saat malam hari ini lebih dari indah*

Back too ceritaa..

“Ohh jadi gitu menurut gue sih loe harus lepas dari semua ini kan loe laki laki gimana saat nanti ada wanita yang loe sayang masak iya  yang takut kegelapan loe terus gak nemenin wanita yang loe sayang”. Ucap vania

Vano memilih diam tidak menjawab vania dia hanya tersenyum memikirkan jawban yang membuat vania tdak bertanya lebih padanya dan tidak mungkin dia harus berbagi rasa pahitnya dengan gadis yang barusan ia kenal.

“Kok loe jadi kepo dan urus kehidupan gue gini sih gemes deh ”. Dengan gemas tangan vano mencubit pipi vania.

“Aww sakit tau pipi gue,modus banget loe dari tadi pegang gue mulu tadi tangan gue sekarang pipi gue, ihh sana pergi ”. Sambil mendorong vano,vania membalikkan badan berusaha menahan senyum dan bulshingnya.

“Tapi loe suka kan??”. Goda vano sambil terkekeh melihat vania bulshing ..

Kok gue jadi deg deg an gini sih sama ni anak. Gumam vania

“Kok loe cerita ke gue kan gue baru aja kenal sama loe, loe orangnya emang terbuka banget gini ya”. Kepo vania.

“Nggak juga sih, gak tau aja kenapa gue pengen cerita dan pengen aja berbagi sama loe”. Ceplos vano tanpa mikir.

Aneh ‘batin vania’.

BECAUSE OF YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang