Kelanjutannya yaa..
“Beb kok loe bisa kenal vano, kan loe sering sama gue, tapi kok gue belum pernah lihat loe sama dia sama sekali baru kali ini”. Tanya fiko yang benar benar kepo akan vania dan vano.
“Apaan sih fik kepo banget udah sana, gue mau masuk kelas”. Jawab vania dan segera menuju ke bangkunya.
“Nia nia loe harus cerita ke kita, apa yang barusan kita saksikan aaaa ini gak mimpi kan vania, coba cubit gue div”. Ucap clara dan segera diva mencubit tagannya.
“Awww sakit diva, jangan kenceng-kenceng juga kali, sakit tau”. Omel clara sambil memegang tangannya yang di cubit diva
“Lah... loe sendiri kali yang nyuruh gue, ya langsung aja gue cubit loe hahaha”. Tawa diva.“Asem loe”. Kesal clara yang semakin di tertawakan oleh clara sedangkan vania hanya diam saja masih memikirkan kata kata vano tadi.
“Eh lo vania teman kita kan? sejak kapan loe kenal cool boys SMA ini nia, ya ampun vania ish loe sobat yang tidak bisa di duga duga deh hahahaa, seorang vania yang sukanya setengah mati belajar dan menghabiskan waktunya di perpustakaan sekarang dekat dengan vano wow”. Teriakan dan tepuk tangan para teman vania sudah ingin tahu bagaimana vania bisa kenal dengan vano.
“Aduh clara diva stop dong, nanti deh gue critanya”. Kesal vania dan menutup wajahnya dengan tangan mungilnya itu.
“Ihh nia crita dong ke kita kan kita berhak tau sobat kita dekat cowok mana, bibit bebet bobotnya juga oke gak. ya gak div hehee”. Ucap sahabat vania membuat vania tambah pusing dan vania memilih untuk mengeluarkan buku pelajaran pagi ini.
“Ya gak kali ra, kalau cinta mah gak mandang bibit bebet bobot kale, itu hal yang bisa di cari saat dua hati saling menyatu nanti, ya gak van bhwahahahaa.” Tawa pecah sahabat sahabat vania membuat vania menjadi sangat kesal untung ada guru yang masuk dan segera mengajar pelajaran pagi hari itu.
“Ahh ni orang selalu muncul saat kita lagi gibah gibah gini kesel deh gue”. Umpatan sahabat vania.
“Udah sana kalian duduk di tempat kalian sendiri”. Usir vania
“Lo harus cerita ke kita nanti awas aja kalau nggak crita”. Ancam diva
“Iya iya ah sana udah ada guru”. Jawab vania.
Vania masih memikirkan tentang vano tidak fokus dengan pelajaran yang saat ini ia pelajari dan vania minta izin ke kamar mandi untuk menenangkan pikirannya.
“Arrghh kenapa vano harus bilang begitu ganggu pikiran gue aja”. Ucap vania pelan sambil berjalan menuju kamar mandi dengan memandang ke bawah tidak memandang jalan.
BRAKKKK .
“Eh sorry sorry gue gak sengaja”. Jelas vania.
“Makanya jalan tuh dilihat jalannya ke depan jangan ke bawah gak ada duwit yang jatuh juga kok”. Ledek vano sambil mengambil bukunya yang jatuh di tabrak vania.
Lagi lagi vania bertemu dengan vano, padahal dia ingin ke kamar mandi supaya bisa menghilangkan fikirannya tentang vano, tetapi ujung ujungnya bertemu dengan vano lagi. Jodoh mah gak kemana :D
“Loe lagi loe lagi, sekolah sebesar ini harus banget ya gue selalu ketemu loe, risih gue”. Ucap vania dengan kesal bernada tinggi.
“Hehehe jangan jangan loe kali yang ngikutin gue, ye kan...ye kan..ngaku loe hahaa”. Goda vano bersama kekehannya.
“Yee bodoamat, udah ah minggir vano gue mau ke kamar mandi nanti pak rahmat nyariin gue, sana loe”. Jelas vania meminggirkan vano saat vano menghalangi jalannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE OF YOU
RomanceTahun baru cerita baru hehehe Haloo ini cerita terbaruku jika kalian ingin tahu langsung saja baca yaa.. Namanya vania dia gadis yang sudah di jodohkan dengan vano sejak dari lahir tetapi mereka berpisah saat umur 2 tahun dan setelah beranjak dewasa...