1. Bond

740 34 3
                                    

Setiap orang memiliki kehidupan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Tidak sedikit orang yang masih berusaha untuk mencari kebahagiaan dalam hidupnya. Tidak semua pasangan akan berakhir bahagia dan tidak semua pula yang bisa menemukan pasangan sesuai dengan keinginannya. Hal-hal seperti ini terkadang harus dihindari supaya tidak mempunyai dampak besar pada kehidupan di masa yang akan datang. Permasalahan akan selalu timbul dan bisa membuat kehidupan berjalan dengan tidak seimbang seiring berjalannya waktu. 

Berbicara mengenai pasangan hidup, hal itu rupanya terjadi pada salah seorang wanita yang sedang duduk di depan meja rias dan membiarkan orang lain memoles wajahnya. 

"Bukalah matamu...."

Wanita itu menurut dan menatap penampilan dirinya pada cermin. Kedua matanya mengedip beberapa kali sambil meneliti wajahnya sendiri. Sesekali tangannya terangkat untuk menyentuh pipinya bahkan sampai mencubitnya pelan. 

"Akh!" Dia bisa merasakan sakit dan itu berarti sekarang bukanlah sebuah mimpi. 

"Berdirilah. Biar aku membenarkan pakaianmu"

Wanita itu kembali mengikuti perintah wanita lainnya dan tidak berhenti melihat bayangannya sendiri pada cermin. 

"Apa kau merasa sesak dengan mengenakan dress ini, Hayoung'ah?"

Dia menjawab dengan gelengan di kepalanya. 

"Meskipun dress nya terlihat ketat, tapi kau tidak merasa seperti itu, benar kan?" 

Tubuhnya mengikuti bentuk gaun pendek itu sampai membuatnya harus memutar untuk mengecek penampilannya kembali. 

"Bagaimana? Apa kau menyukainya?"

Dia masih terdiam sambil memegang bentuk pinggang dan memperhatikan bagian tubuh belakangnya dari cermin. 

"Eo-eonnie, apa ini benar diriku?"

"Kau sudah menanyakan hal yang sama berulang kali sejak datang ke sini" 

"Aku terlihat sangat berbeda sampai tidak bisa mempercayainya"

"Kenakanlah sepatu hak tinggimu. Sepertinya acara akan segera di mulai. Aku harus pergi karena pekerjaanku sudah selesai di sini"

"Terima kasih, eonnie..." Hayoung melihat wanita itu keluar dari ruangan dan meninggalkannya seorang diri. 

Dia kembali mengecek hasil riasannya sebelum pandangannya mengarah pada kotak sepatu yang belum dibukanya. Tangannya mengelus sepatu hak tinggi yang ada di dalamnya sambil bergumam sendiri mengenai kecantikan dari benda itu. 

Pintu ruangan terbuka, muncul wanita lainnya yang mengenakan blazer rapih menghampirinya. 

"Nyonya, acara akan segera di mulai"

Hayoung belum terbiasa dengan panggilan itu. Tapi dia langsung terburu-buru memakai sepatu itu sampai harus berpegangan pada si wanita supaya tidak terjatuh saat berjalan karena merupakan pengalaman pertamanya mengenakan benda itu.

Sebuah restoran di salah satu hotel tampak sudah di booking dan di hias secara sederhana untuk sebuah acara khusus. Beberapa meja sudah terisi oleh para tamu. Pelayan restoran hanya bisa menunggu intruksi dari sang pemilik acara sebelum menghidangkan makanan nantinya. 

"Kenapa dia lama sekali?" Seorang pria yang menjadi bintang acara terlihat sibuk mengecek jam tangannya. 

"Bersabarlah.." Pria paruh baya di sebelahnya mencoba untuk menenangkannya. 
"Pasanglah wajah senangmu hanya untuk malam ini. Mungkin itu akan membuat pengacara bisa berbaik hati padamu nanti"

ChoicesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang