15. Offering

210 26 3
                                    

Semakin malam, pesta yang di adakan di sebuah rumah belum juga berakhir. Ada beberapa tamu yang sudah lebih dulu beranjak dari sana, namun masih banyak lagi yang tetap tinggal untuk sekedar bercengkerama sekaligus memanfaatkan waktu untuk menjalin kerja sama bisnis satu sama lain. Makanan yang tertata rapih di meja panjang selalu di isi oleh para pelayan. Botol-botol minuman juga selalu menjadi idaman bagi para tamu dan membuat pelayan sibuk mondar-mandir ke masing-masing meja untuk menyediakannya. 

Di dalam sebuah toilet, Go Yoon tampak membenarkan resleting celananya lalu menuju ke arah wastafel untuk membersihkan tangan. Dari sebuah cermin yang terpasang, dia bisa melihat sisa lipstik yang masih menempel pada mulutnya. Beberapa lembar tissue di ambilnya dan mulai digunakan untuk mengelap bekas warna merah itu sampai menghilang seluruhnya pada wajahnya. 

Sesekali dia sedikit tertawa dengan hanya mengingat ciuman pertamanya dengan Hayoung dua jam yang lalu itu. Dia tidak tahu kalau wanita itu mempunyai daya tarik pada caranya membalas perlakuannya tadi. 

Seseorang yang masuk ke sana membuat Go Yoon harus berhenti membayangkan kejadian itu dan dia saling bertatapan sebentar dengan orang lain dari bayangan di cermin. 

"Aishhh, kenapa aku tidak bisa menghilangkannya?" Go Yoon kembali memperhatikan mulutnya lalu memutuskan untuk membasuhnya dengan air. 

"Apa kau harus membuat pengumuman pernikahanmu di sini?"

Go Yoon tersenyum kecil sambil mengelap mulutnya lagi untuk kedua kalinya. 

 "Sampai kapan kau akan melanjutkan hubungan palsumu dengannya?"

"Palsu? Apa itu kesimpulanmu setelah mendengar sendiri pernyataan langsung dariku tadi?" Go Yoon mulai menanggapi. 

"Kau bukan tipe pria yang akan menikahinya dengan serius"

Go Yoon tertawa kecil karena merasa geli dengan ucapan dari Sehun. 
"Apa kau mengenalku dengan baik, Oh Sehun'ssi? Sebaiknya kau jangan asal berbicara seperti itu"

"Bagaimana bisa kau menjadikannya tunangan selama satu tahun ini? Apa yang kau janjikan padanya sampai dia menyetujui pertunangan itu?"

"Rasa penasaranmu tidak akan bisa terjawab. Lebih baik kau urusi bisnismu sendiri tanpa mencampuri urusan pribadi orang lain"

"Bagaimana dengan Lisa? Bukankah kalian merupakan sepasang kekasih?"

Go Yoon kembali menunjukkan senyuman kecilnya. 
"Jadi kau bertanya karena mengkhawatirkan mantan kekasihmu itu? Kalau begitu kau bisa mengambilnya kembali. Aku akan melanjutkan hubunganku dengan calon istriku"

"Aku lebih mengkhawatirkan Hayoung daripada wanita itu"

"Mwo?" Go Yoon menengok ke arahnya. 

"Aku bisa melihat kalau dia merasa terpaksa untuk menjalani pertunangannya denganmu"

"Rupanya kalian sudah saling mengenal lebih jauh. Mungkin kau harus berhenti menemuinya kalau tidak ingin terlibat lebih jauh lagi, Oh Sehun'ssi. Sepertinya aku akan mengakhiri hubunganku dengan Lisa dalam waktu dekat ini. Bersenang-senanglah dengannya dan jangan memperdulikan tunanganku lagi"

"Kenapa kau merubah rencanamu secara tiba-tiba?"

"Kau tidak tahu apapun. Berhentilah bertanya masalah pribadi padaku" Ucap Go Yoon sebelum keluar dari toilet itu. 

Sehun masih terdiam selama beberapa detik di sana. Dia pun beranjak keluar untuk mencari keberadaan Hayoung sekarang. 

Area taman belakang sudah lebih sepi dari sebelumnya. Bangku-bangku kosong juga semakin terlihat dan memudahkannya untuk memperhatikan sekitar. Dia tidak bisa menemukan seseorang yang sedang di carinya sampai harus berkeliling sebentar ke dalam rumah besar itu dan bertanya pada beberapa pelayan yang masih sibuk mondar-mandir didekatnya. 

ChoicesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang