Sudah hampir tiga hari ini, Go Yoon selalu mendapati unit apartemennya yang kosong. Walaupun dia masih melakukan kebiasaannya dengan datang bersama wanita yang berbeda setiap harinya, namun dia bisa mulai merasakan ada sesuatu yang kurang dengan ketidakhadiran Hayoung di sana.
"Oppa......" Seorang wanita berusaha untuk membangunkannya dari tidur.
Go Yoon tampak enggan sambil membalikkan badannya dan menarik selimutnya lagi.
"Oppa bangunlah.." Wanita itu tidak menyerah. Dengan sekuat tenaga, lengannya di angkat sampai berhasil mengganggu tidur sang pria.
"Aishhh, ada apa?" Go Yoon terlihat kesal saat bangkit ke posisi duduk.
"Dimana kau meletakkan uangmu? Kenapa tidak ada satu lembar pun di dalam dompetmu?"
Go Yoon memperhatikan dompetnya yang sedang dipegang oleh wanita itu.
"Aku akan mentransfer uangnya ke rekeningmu"
"Kau sudah mengatakan hal yang sama sejak satu minggu yang lalu. Apa kau mulai menginginkan jasaku secara gratis?"
"Tidak" Dia mengambil ponselnya dan mengutak-atiknya sebentar.
"Apa jumlah ini cukup untuk bayaran yang kau inginkan?" Layar ponsel ditunjukkan kepada sang wanita."Nde"
Go Yoon kembali memainkan benda itu.
"Cek rekeningmu. Aku sudah mengirimnya padamu""Kalau begitu, aku akan pulang sekarang"
Dia membiarkan wanita itu mengenakan pakaiannya kembali lalu meninggalkannya di kamar sendirian. Dia menyadari kalau hari sudah pagi saat melihat ke arah jendela.
Suara dering sebuah ponsel menyadarkan lamunannya. Dia mengambil ponsel milik Hayoung yang berbunyi tanda sebuah alarm berbunyi.
"Kau sudah terlalu lama pergi. Aku harus mendapatkanmu kembali" Ucapnya sebelum beranjak dari tempat tidur untuk bersiap-siap menuju ke suatu tempat hari ini.
Di lain tempat, Hayoung baru saja keluar dari sebuah kamar dengan berpakaian rapih. Dia selalu mendapati pria pemilik tempat tinggal itu sedang duduk di area tamu sambil memainkan ponselnya. Selama tiga hari dia di sana, semuanya terasa lebih baru dan sangat nyaman sampai dia berpikir untuk tidak akan kembali ke kediaman tunjangannya lagi.
"Kau akan pergi?" Sehun bertanya lebih dulu saat menyadari kehadirannya.
"N-nde. A-aku hanya ingin keluar sebentar"
"Biar ku antar"
"Apa kau tidak sibuk? Kemarin kau seharian berada di butik dan pulang larut malam"
"Hari ini tidak. Kemana kau akan pergi?"
"Rumah Sakit"
"Apa kau sakit?"
"Tidak..."
"Lalu?"
"Ha-hanya melakukan pemeriksaan rutin pada kedua mataku"
"Kalau begitu, tunggulah sebentar. Biar aku bersiap-siap terlebih dulu"
Hayoung membenarkan posisi tas selempangnya sambil memperhatikan Sehun yang berjalan masuk ke dalam sebuah kamar. Dia merasa sedikit terganggu dengan sikap dari pria itu yang terlalu baik untuknya. Rencananya untuk kembali ke unit apartemennya hari ini belum dibicarakannya. Dia sudah cukup menghabiskan waktunya di tempat itu dan harus kembali ke kehidupannya yang biasa karena tidak ingin merepotkannya lebih jauh lagi.
Hanya butuh beberapa menit saja bagi Sehun untuk beranjak keluar kamarnya. Dia pun langsung mengajak Hayoung menuju ke arah mobilnya terparkir.
"Ada apa dengan kedua matamu? Apa kau mempunyai riwayat penyakit pada penglihatanmu?" Sehun bertanya saat sudah melajukan kendaraan pribadinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Choices
Fanfiction[COMPLETED] Oh Hayoung, wanita yang menjalani kehidupan menyedihkannya sejak kecil harus menjadi tunangan seorang pebisnis bar terkenal bernama Go Yoon saat usianya yang ke 23 tahun. Hal itu rupanya tidak mengubah kehidupannya sama sekali, namun mal...