Di dalam sebuah mobil, Hayoung hanya bisa terdiam dengan pandangan fokus ke arah jalan di depannya. Dia tampaknya sedang memikirkan ucapan dari Go Yoon beberapa menit yang lalu. Rasa takut dan khawatirnya tercampur menjadi satu sampai bisa mengabaikan seseorang di sebelahnya yang selalu mencuri pandang ke arahnya sejak tadi.
"Jadi, apa keputusanmu?"
"Nde?" Hayoung mulai menengok.
"Kau masuk ke dalam mobilku tanpa berbicara apapun. Apa itu berarti kau membutuhkan bantuanku untuk membatalkan pernikahanmu?"
"Aku.......tidak tahu"
"Apa sangat berat untuk meninggalkan pria itu?"
"Sebenarnya tidak. Tapi setiap dia mengucapkan kata-kata ancaman, bisa membuatku semakin bimbang saat ini"
"Apa kau tidak mempercayaiku sama sekali?"
"A-aku mempercayaimu, hanya saja ada sesuatu yang membuatku takut untuk selalu bergantung padamu lagi"
Sehun menghela nafasnya pelan.
"Pembicaraan seperti ini membuat kepalaku sakit. Kurasa kita harus menyegarkan pikiran ke suatu tempat""Nde?"
"Kita akan melakukan kencan pertama hari ini" Pria itu menunjukkan senyumnya dengan masih mengendarai mobilnya dengan santai.
Ucapannya membuat Hayoung merasa gugup sekaligus khawatir dalam waktu yang bersamaan. Dia sebenarnya senang bisa mendapatkan pernyataan perasaan darinya, namun pikirannya dari ancaman Go Yoon tadi masih melekat padanya. Jadi dia tidak bisa menunjukkan perasaannya saat ini pada pria di sebelahnya.
Setelah berkendara hampir 30 menit, Sehun menghentikan mobilnya di sebuah area parkir dalam gedung. Dia turun lebih dulu lalu diikuti oleh Hayoung yang baru pertama kali menginjakkan kakinya di sana.
"Kita harus mencapai lantai paling atas dengan lift itu"
Hayoung hanya bisa menganggukkan kepalanya pelan sambil membuntuti pria di depannya. Rupanya tidak hanya mereka berdua saja di sana. Terdapat pasangan dan beberapa orang lainnya yang sedang menunggu pintu lift terbuka. Dilihat dari pakaian yang mereka kenakan, sepertinya mereka sudah biasa datang ke tempat ini dan membuat Hayoung memperhatikan penampilannya sendiri.
Pintu itu terbuka. Satu per satu memasukinya termasuk Hayoung dan Sehun lalu ada beberapa orang yang menekan tombol lantai berbeda sekarang. Suasana terasa sangat canggung bagi Hayoung karena bisa melihat bayangannya sendiri dari pantulan pintu di depannya. Dia juga tidak sengaja mendapati pasangan yang sedang bermesraan di sebelahnya.
Tidak berapa lama kemudian, lift itu mulai kosong dengan hanya ditempati mereka berdua saja. Sehun melangkah keluar lebih dulu saat tiba di lantai tujuan lalu mereka berdua disambut oleh seorang pelayan di sana.
"Annyeonghaseyo. Apa anda ingin makan di sini, Tuan?"
"Nde, aku sudah memesan sebelumnya, atas nama Oh Sehun"
Pelayan itu tampak mengecek sebuah buku catatan yang di pegangnya dan menyuruh mereka berdua mengikutinya.
Hayoung tidak tahu terdapat cafe yang berada di lantai paling atas gedung itu. Dia pun merasa takjub dengan hiasan bunga serta lampu-lampu yang menyala di sekitarnya. Dan saat mereka menempati tempat duduk di paling pinggir, Hayoung tidak berhenti mengagumi pemandangan yang dilihatnya saat ini. Kota Seoul yang dipenuhi oleh gedung-gedung tinggi dan kendaraan yang melintasi jalan, bisa memanjakan kedua matanya sampai tidak tersadar ada orang lain yang sedang tersenyum melihat tingkahnya itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Choices
Fanfiction[COMPLETED] Oh Hayoung, wanita yang menjalani kehidupan menyedihkannya sejak kecil harus menjadi tunangan seorang pebisnis bar terkenal bernama Go Yoon saat usianya yang ke 23 tahun. Hal itu rupanya tidak mengubah kehidupannya sama sekali, namun mal...