30. Embrace

770 36 23
                                    

"Aku benar-benar lupa setelah mencicipi wine itu. Tapi yang ku ingat, aku langsung masuk ke dalam kamar dan menangis di sana sejak pagi" Hayoung mulai menjelaskan saat mobil sudah melaju dari kantor polisi tadi. 

"Kenapa kau menangis? Apa dia memintamu untuk melakukan sesuatu?"

"Aku tidak tahu....."

"Bagaimana kau tidak tahu? Dan bagaimana bisa kau menerima tawarannya minum kalau kau bisa dengan mudahnya mabuk seperti itu?!"

"A-apa kau masih marah padaku, oppa?"

"Nde. Apa kau yakin kalau tidak tertidur di tempat yang sama selama di hotel atau apartemennya?"

"N-nde...."

Sehun menghela nafasnya pelan dan tidak ingin memikirkannya lagi. 
"Kenapa kau mengunjungi Rumah Sakit tanpa sepengetahuanku dengan pria itu?"

"N-nde?"

"Setelah kau meninggalkanku, apa setelahnya kau tidak pernah datang ke sana bersama dengannya?"

Hayoung tidak menanggapi selama beberapa detik. 
"Aku berencana datang hanya untuk sekedar menanyakan keadaanmu pada perawat di sana saat sedang merubah dokter spesialis mataku di Rumah Sakit itu. Go Yoon oppa selalu melarangku untuk menemuimu atau dia akan memperburuk kondisimu dengan menyerangmu lagi"

Kali ini, Sehun memilih untuk diam. 

"Aku juga dilarang mengunjungi panti asuhan selama tinggal bersamanya"

"Apa kau ingin berkunjung hari ini?"

"Apa kau mengizinkanku?"

"Aku tidak sama seperti pria itu. Aku akan selalu mengizinkanmu untuk melakukan hal apapun kecuali untuk bertemu dengan pria lain"

Hayoung sedikit tersenyum dengan ucapan darinya. 

"Apa kau ingin membeli boneka terlebih dulu sebelum menuju ke sana?"

"Mungkin lebih baik kalau aku membawakan buku ke sana karena anak-anak panti lebih senang membaca"

"Benarkah? Arasseo" Sehun mengarahkan mobilnya menuju ke tempat penjualan buku yang terdekat dari tempatnya berkendara sekarang. 

"Kenapa kau menghentikan pengiriman baju dari butikku ke panti asuhan?" Sehun bertanya hal lain yang membuatnya penasaran. 

"A-aku hanya sempat berpikir kalau aku tidak akan pernah bertemu denganmu lagi"

"Kalau begitu, aku akan mengirimnya lagi mulai minggu depan"

"Terima kasih, oppa....."

"Tidak perlu berterima kasih. Aku hanya membantumu dalam hal kecil"

"Tidak. Seperti yang kau katakan tadi kalau kau sudah mengorbankan nyawa untukku. Hanya saja aku yang tidak menyadarinya dan menghilangkan harapanku dengan cepat"

"Bagaimana dengan sekarang? Apa aku masih menjadi harapanmu untuk tetap hidup?"

"Nde. Kau merubah hidupku secara perlahan dan sekarang aku merasa terlepas dari beban beratku selama ini"

Sehun perlahan tersenyum dan membuat Hayoung juga ikut merasakan sebuah kesenangan. Baru satu hari bertemu setelah satu bulan lebih berpisah kemarin, mereka merasa susah bersama kembali dalam waktu yang lama. Kerinduan serta kesalahpahaman yang tadinya sempat menimbulkan perdebatan, sekarang sudah terselesaikan dan menjadi pembelajaran yang berharga bagi mereka berdua. 

…………………

Hampir tengah malam, mereka berdua kembali ke unit apartemen setelah menghabiskan waktu bersama dengan anak-anak panti asuhan sejak tadi siang. Ibu asuh Hayoung tampak menyambut kedatangan keduanya dengan sangat baik. Responnya terlihat sangat berbeda dari saat Hayoung datang sendiri ke sana beberapa waktu yang lalu. Sang Ibu juga seakan merestui hubungan keduanya setelah saling berbicara banyak tadi. 

ChoicesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang