Sudah hampir tengah malam, namun kamar Hayoung belum juga ditempati oleh pemiliknya. Go Yoon duduk di sofa ruang tamu sambil sibuk mengutak-atik ponselnya. Perasaannya gundah karena keberadaan wanita itu yang belum diketahui sampai saat ini.
"Oppa..... Kenapa kau masih di sana?" Seorang wanita keluar dari kamarnya dengan sudah mengenakan lingerie.
"Oppa....." Dia duduk di sebelah pria itu sambil merangkul lengannya dengan manja."Bisakah kau memberiku waktu?"
"Wae?" Dagunya di taruh pada sebelah pundak lebar Go Yoon.
"Aku harus menunggu kabar terlebih dahulu"
"Kau sudah melakukannya sejak aku datang tadi. Sampai kapan aku harus menunggu?" Wanita ini sepertinya sedang berada dalam pengaruh alkohol.
Go Yoon mengelus lembut kedua kaki wanita ini sampai membuatnya tertawa geli saat tangannya sampai pada kedua pahanya.
"Ayolah, oppa..... Apa kau ingin menyiksaku lebih lama lagi?"
Pria itu menaruh ponselnya di atas meja lalu langsung merangkul pinggang sang wanita dan memberikan ciuman bertubi-tubi pada bibirnya.
"Oppa......." Wanita ini terkekeh pelan saat ciuman mendarat pada lehernya.
"Berbaringlah......"
Sang wanita menurut dan dengan senang hati menerima semua perlakuan dari pria yang akan membayar jasanya ini.
"Akhhh........" Desahan pelan terdengar di kedua telinga Go Yoon saat tangannya memegang area payudara wanita ini.
Bibirnya menyapu tubuh ramping sang wanita yang masih tertutupi lingerie nya. Go Yoon membuka kaos yang dikenakannya lalu dengan dibantu oleh wanita ini, celana panjangnya juga sudah terlepas dari kedua kakinya.
"Op-ppa......." Sentuhan demi sentuhan diterimanya dengan baik tanpa tolakan sedikitpun, bahkan sang wanita mulai memainkan tangannya untuk mengelus dada bidang dari Go Yoon serta benda keras yang tersembunyi di balik celana dalamnya.
Mereka sudah saling meningkatkan hasrat satu sama lain selama beberapa menit. Saat pria ini baru saja ingin memulai kegiatan lebih intimnya, suara dari pintu utama membuat kegiatan nya itu terhenti begitu saja.
Hayoung tampak menekan tombol kode sebelum membuka pintu yang terkunci. Dia kembali bisa mencium aroma alkohol yang menyengat di hidungnya.
"Oppa, kau mau kemana?"
Hayoung bisa mendengar suara dari area ruang tamu. Dia bertemu dengan Go Yoon saat ingin menuju ke arah kamarnya. Dilihat dari penampilannya yang hanya mengenakan celana panjang dengan asal, Hayoung bisa menduga kalau pria ini belum memulai kegiatan rutinnya malam ini. Padahal Hayoung sengaja pulang telat untuk menghindari pikiran dan pendengarannya dari hal-hal kotor tersebut.
"Kemana kau pergi sejak tadi?"
Hayoung memilih untuk tidak menanggapi dan melanjutkan langkahnya.
"Yaa! Oh Hayoung!"
Wanita itu menghela nafasnya pelan lalu membalikkan badannya untuk melihat wajah kesal dari tunangannya.
"Kenapa kau mematikan ponselmu? Apa kau mempunyai rencana untuk tidak kembali ke apartemen ini lagi?"
"Oppa, silahkan lanjutkan kegiatanmu itu. Dia sedang menunggumu" Hayoung menunjuk ke arah wanita yang terduduk lemas di sofa.
"Kau.......sekali lagi melakukan hal itu, aku akan......."
"Apa yang akan kau lakukan? Aku bisa langsung memberitahu sekretaris Jang untuk memutus pertunangan kita sekarang juga" Hayoung terdengar lebih berani sekarang dalam menghadapinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Choices
Fanfiction[COMPLETED] Oh Hayoung, wanita yang menjalani kehidupan menyedihkannya sejak kecil harus menjadi tunangan seorang pebisnis bar terkenal bernama Go Yoon saat usianya yang ke 23 tahun. Hal itu rupanya tidak mengubah kehidupannya sama sekali, namun mal...