13. Honesty

194 26 0
                                    

--Sebuah unit apartemen--

Suara air mengalir yang berbunyi dari dalam kamar mandi terdengar di ruangan sepi itu. Sang pemilik sedang bersiap untuk memulai harinya dengan membersihkan badannya di sana. Sudah lebih dari 10 menit dia masih berdiam diri di bawah shower sambil menundukkan kepalanya. Sehun belum beranjak sedikitpun tanpa merasa dinginnya air serta hawa pagi hari ini. 

"Segarnya....." Alih-alih mengeluh, dia malah membasuh wajah serta kepalanya dan menikmati kegiatannya. 

Tidak berapa lama kemudian, dia keluar dari sana sambil mengenakan handuk yang hanya melingkar pada pinggangnya. Pintu sebuah lemari dibukanya lebar dan pandangannya seperti mencari pakaian yang ingin dikenakannya hari ini. Dia mengeluarkan pakaian yang menggantung lalu menaruhnya di atas tempat tidur. Sebelum berpakaian, dia mempunyai kegiatan rutin terlebih dulu. Sebuah botol parfum di ambilnya dari atas meja kecil lalu disemprotkan ke arah leher serta tubuh atasnya. 

Setelah berlama-lama di dalam kamarnya, Sehun yang sudah berpenampilan rapih, berjalan menuju ruang tamu sambil mengutak-atik ponselnya. Dia menempelkan benda itu ke sebelah telinganya. 

"Kenapa tidak terangkat?" Suara dengung beberapa kali terdengar dari pemilik nomor yang dihubungi nya. 

Saat ingin mengakhirinya, panggilan sepertinya mulai tersambung di ujung telepon. 

"Halo?" Sehun berbicara lebih dulu karena tidak ada suara apapun yang muncul. 

"Halo? Oh Hayoung'ssi?" Dia kembali berbicara. 

"Oh Hayoung? Apa kau mencarinya?" Suara seorang pria membuatnya terdiam. Sehun seperti mengenal pemilik suara itu. 

"Go Yoon'ssi?"

"Benar, kau mengingat suaraku dengan baik, Oh Sehun'ssi. Untuk apa kau menghubungi tunanganku sepagi ini?"

"Dimana dia sekarang?"

"Dia tidak akan bisa menjawab panggilanmu. Apa keperluanmu padanya?" Go Yoon tampak menutup pintu mobilnya dan berjalan menuju lift ke arah kediamannya. Dia menemukan ponsel Hayoung tertinggal di sana sejak semalam. 

"Tidak ada. Kalau begitu, aku akhiri panggilannya sekarang" Sehun mematikan layar ponselnya. 

Sementara Go Yoon sedikit tertawa kecil sambil menghapus riwayat panggilan masuk tadi pada ponsel yang tidak terkunci itu. Dia menekan tombol lantai tujuannya pada lift dan masih mengutak-atik ponsel di tangannya. Saat ingin melangkah keluar, dia mulai mematikan ponsel seakan kehabisan daya baterainya. Tangannya kembali sibuk menekan tombol kode pada dinding untuk membuka pintu unit apartemennya yang terkunci. 

"Aishhh, dimana aku menaruhnya?" Hayoung terlihat mencari sesuatu di area ruang tamu saat Go Yoon masuk ke sana. 

"Apa yang sedang kau lakukan?"

"Ponselku... Aku tidak bisa menemukannya sejak semalam"

Pria itu melempar benda di tangannya sampai mendarat pada sebuah sofa. 

"Kau meninggalkannya di mobilku"

Hayoung langsung meraih ponselnya dan mulai bisa merasa lega setelah panik sampai tidak bisa tertidur dengan tenang. Dia terkunci di sana karena Go Yoon hanya mengantarnya sebentar sebelum pergi lagi sampai kembali saat ini. Dia bahkan belum mengetahui kode baru yang terpasang pada pintu masuk. 

"Kenapa kau sudah berpakaian rapih seperti ini?"

Hayoung menyalakan ponselnya sambil menengok ke arah Go Yoon sebentar. 
"Aku hanya ingin keluar sebentar"

ChoicesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang