22. Bar

178 23 2
                                    

--Malam hari--

Hayoung sibuk membereskan semua pakaiannya dan dimasukkan ke dalam sebuah koper. Dia juga mengecek barang-barangnya yang masih tersimpan di laci lemari dan juga meja yang ada di dalam kamar itu. Kedua mata serta tangannya selalu bergerak ke arah pakaian sampai tidak menyadari kehadiran seseorang yang sedang berjalan menghampirinya. 

"Aku tidak meninggalkan satu pun barang milikmu di apartemen yang lama" Suara Go Yoon terdengar di dekatnya.

"Kenapa kau memilih untuk berpindah tempat, oppa? Apa kau takut kalau kekasihku langsung datang membawaku pulang?"

"Kau semakin berani mengakuinya seperti itu. Sudah seberapa jauh hubunganmu dengannya?"

"Kalau kau merasa penasaran, kenapa kita tidak membahas mengenai hutangmu terlebih dulu?"

"Apa kau masih merasa kesal padaku karena membawamu ke sini secara paksa tadi?"

Hayoung mulai terdiam tidak menanggapi. 

"Aku harus berpindah tempat tinggal untuk menghindari para wanita yang selalu datang menemuiku"

Wanita itu merasa bingung dengan ucapan darinya. 

"Aku sudah bertekad untuk merubah diriku untukmu. Kau pasti masih merasa terganggu dengan kebiasaanku yang selalu membawa para wanita ke apartemen"

"Apa kau mengatakan yang sebenarnya? Kau pasti sedang mengatur rencana supaya aku bisa lebih mudah merubah keputusanku ini"

"Aku berbicara jujur padamu sekarang"

Hayoung tidak bisa mempercayainya begitu saja jadi dia tidak menanggapinya dengan serius. Dia pun tampak selesai memasukkan semua barang-barang miliknya ke dalam beberapa tas. 

"Ayahku ingin bertemu denganmu di bar malam ini"

"Mwo?" Hayoung langsung menengok saat baru saja menata posisi tas-tas itu. 

"Kita harus pergi sekarang. Bersiap-siaplah"

"Tapi.........."

Go Yoon sudah lebih dulu berjalan keluar kamar. Hal itu membuat Hayoung langsung mengambil jaket yang ada di dekatnya sebelum mengikutinya. 

Suasana jalanan kota Gangnam di malam hari tampak semakin ramai dengan kendaraan pribadi yang berlalu lalang di sekitar. Selama berada di perjalanan, Hayoung berkali-kali merapatkan jaketnya dan membenarkan posisi sabuk pengamannya. 

"Untuk apa Ayahmu ingin menemuiku?" Dia memulai pembicaraan lebih dulu. 

"Untuk membahas pembicaraanmu dengan sekretaris Yoon kemarin"

"Kenapa dia ingin menemuiku di bar?"

Go Yoon memilih untuk tidak menanggapi. 

"Bukankah lebih baik kalau membicarakan hal itu di tempat lain?"

"Kau tahu apa yang membuatku menyukaimu?" Go Yoon tiba-tiba membahas hal lain. 

"Nde?"

"Kau tidak pernah menunjukkan rasa cemburumu saat melihatku bersenang-senang dengan wanita lain"

ChoicesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang