Tell Me

11.2K 1.4K 141
                                    

"..."

Keheningan terjadi beberapa detik sebelum akhirnya haechan bangun dari tempat tidur uks.

Tapi sayang, tangannya ditahan mark.

"Mo kemana?"

"Kelas, sumpek gw sama lo" jawabnya ketus.

Sungguh haechan tidak mau bersikap seperti itu, tapi faktanya.

Orang-orang disekitarnya munafik.

Mereka hanya penasaran dengan kehidupan haechan, bukan benar-benar peduli.

Kenapa banyak luka di paha dia?

Kenapa dia selalu ceria?

Kenapa namanya ada 2?

Kenapa dia bisa punya 2 marga?

Kenapa dia yang lainnya, yang sebenarnya... Tidak ingin ia jawab.

Dan mereka hanya penasaran tentang hal itu.

Bukan benar benar peduli.

Yang haechan ingin dengar bukanlah pertanyaan, melainkan pernyataan.

Seperti.

Hari ini kamu banyak senyum, senyum itu ibadah.

Ayo kita senyum.

Hari ini cucanya bagus.

Ayo jalan jalan menghirup udara segar.

Atau pujian hidup seperti.

Kamu pinter banget, lain kali kita belajar bareng yuk.

Hari ini kamu semangat banget deh, aku jadi pengen ikutan.

Hanya sepercik kata-kata simpel yang bisa membuat haechan melihat ke arah lain.

Dunia yang 'tidak' sekejam itu.

Bukannya dia diharuskan menceritakan kisah sedih hidupnya.

Menjalaninya saja sudah sulit, kini ia harus mengingat itu semua dan menceritakan kembali kepada orang-orang yang penasaran tentang hal seperti ini?

Bullshit semuanya terlihat sama di mata haechan.

"Lepas"

"Chan.."

"Lo cuma penasaran, bukan yang lain"

"Jawab gw"

"Gw dicakar kucing"

"Cuma di paha?"

"Iya.. Cuma di paha, jadi jangan tanya gw lagi"

"Oke, gw gaakan tanya lo lagi.. Thanks udah jawab"

Trus mark yang ninggalin haechan di uks.

"Hhhhhhhh" haechan menghela nafas panjang, sebelum akhirnya dia duduk lagi di kasur.

"Nanti kalo dia tiba-tiba baik sama gw gimana ya? Dia baik pasti karena kesian, sial! Bisa-bisanya gw ketauan"

Tolong maafkan mark yang masih awam ketika melihat hal-hal seperti ini. Karena jujur, ini semua baru dimata mark.

Orang yang penuh kasih sayang dari keluarga dan guru. Teman-teman yang baik dan juga pada fansnya.

Sementara melihat musuh bubuyutannya saja ia sudah kesal.

Jadi tolong maafkan mark.

.
.
.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
RIVAL%- (Musuh Tapi Jadian) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang