ini gimana kali

9.5K 1.1K 56
                                    

Mark menggedor gedor pintu rumahnya, nihil, tidak ada sahutan dari dalam.

Ia kemudian melihat tas besar di samping haechan.

'Dia diusir?' batin mark.

Kemudian mengangkat tubuhnya yang mungil ke pangkuannya. Menelfon orang tuanya untuk datang kesini dan mengirim lokasinya berada sekarang.

Selang beberapa menit ayahnya datang.

"Tolong angkat barangnya pah.." pintanya sambil mengangkat tubuh haechan yang lemas. Bibirnya membiru, suhu tubuhnya tinggi.

Kali ini mereka langsung bergegas menuju rumah sakit. Kakaknya membawa motor mark pulang sedangkan mark masuk ke dalam mobil bersama haechan.

Dirinya gelisah.

Memeriksa sekujur tangan dan kakinya, ternyata tidak ada bekas luka baru, hanya bekas luka lama yang sudah mengering.

Syukurlah dia tidak sempat melukai dirinya, jika ya, maka akan lebih parah hal yang ia alami semalam.

"Haechan kenapa sih lo..." ucapnya terus menerus khawatir.

Tidak lama mereka sampai ke rumah sakit.

Haechan langsung dibawa menuju ke igd lalu di periksa.

Ternyata ia demam tinggi, badannya kedinginan. Ia lalu dipindahkan ke ruangan rawat inap.

"Belum bangun juga?" suara Johnny.

Setelah haechan dibawa menuju ruang rawat mark langsung mengabari anggota TCN kalau haechan dirawat.

Tentu saja mereka izin keluar sama guru dan kebetulan Johnny sama taeyong dapet kuliah malem.

Doyoung gabisa ikut karena dia ada kelas.

"Iya nih.." jawab mark sambil mengisyaratkan mereka untuk duduk.

"Gw mau cerita sama kalian.." ucap mark.

"Sebenernya, selama ini haechan yang kita kenal jauh berbeda saat dia di rumah.." lanjutnya.

"Maksud lo mark?" yang nanya jeno.

"Dia.. Beban yang dia punya di rumah dan keluarganya, beban sekolahnya semua dia lepas di band... Makanya dia ga terlalu nujukin.."

"Beban yang lo maksud itu apa si?" xiaojun udah ga sabar.

"Orang tua haechan cerai, dia diadopsi sama seseorang tapi akhirnya mereka cerai lagi juga.."

"Agak rumit tapi bakal gw jelasin," ucapnya lalu menarik nafas panjang agar bisa tenang.

"Dulu keluarga haechan yang pertama ayah sama bundanya cerai, gw dapet info dari panti asuhannya. Bundanya meninggal trus ayahnya bawa dia ke panti asuhan. Usianya waktu itu masih 6 tahun, selang beberapa tahun dia diadopsi sama kelurga baru.."

"Keluarga dia sekarang, yang kalian kalo mau main kerumahnya ga boleh
... Kelurga baru dia juga pisah, ibunya ditinggal sama bapaknya entah kemana tanpa alasan.. Itu sih yang dapet dari tetangga dia.."

"Katanya semalem mereka ngeliat haechan nangis nangis di depan pintu, abis di usir dari rumah. Mereka mau banget bantu, tapi mereka ga berani ngusik... " final mark bercerita.

Semuanya menghela nafas, berfikir sejenak, mencerna cerita mark dan memahami setiap detailnya.

"Trus apa lagi mark? Gw tau lo itu paham banget sama haechan.."

"Trus dia itu... Udah lama ngelakuin self-harm... Gw ga tau kapan tapi intinya gw orang pertama yang tau dia kaya gini, dan gw nyesel.."

"Lo sih, jahat banget lo sama dia.." jeno yang ngomong.

"Trus dia sekarang belum sadar?" tanya taeyong.

"Belum teh, tapi suhu tubuhnya udah mulai turun. Doain aja haechan cepet pulih.."

"Gw ga nyangka orang kaya dia bakal punya beban sebanyak ini..." Johnny sekarang angkat suara.

"Lo liat aja tas dia bang!" mark nyuruh Johnny buka tas yang haechan bawa sehabis di usir

"ANJIR!?" Johnny kelepasan.

Yaiyalah dia kaget, orang isi tasnya obat obatan gitu. Banyak banget lagi, ada pemenang, ada obat tidur yang jumlahnya ga satuan.

"Dia tiap hari minum ini?" tanya taeyong lalu diangguk oleh mark.

"Gw sempet nyegah dia bundir bang, kejadiannya pas dia bilang mau keluar band" lanjut mark.

"HAH? SERIUSAN LO?" sekarang yang ngegas jeno.

"Iya jen, makanya pada saat itu gw marah. Dia ga suka gw tau rahasia nya trus dia ada niatan buat bundir, alasannya gak lain, gaada band gaada hidup.."

"Gila... Makanya dia nginep di rumah lo?" tanya jeno, trus diangguk lagi sama mark.

"Yoi, gw suruh dia nginep, besoknya gw anter balik.. Gila ternyata nyokap nya bawahan bokap gw.. Gw udah bilang sih sama bokap kalo nyokapnya haechan ini ga bener... Biar urusan ini bokap gw aja yang nyelesain"

Trus mereka ngangguk, belum selesai sesi tanya haechan nujukin gerak geriknya.

"Bundaa... Ibu!!! Bundaa! Bunnn! BUNDAA!"  haechan teriak dalam tidurnya. Raut wajahnya gelisah, seketika orang -orang disekitarnya megangin tangan haechan buat nenangin dia.

Johnny juga manggil dokter buat meriksa dia.

"BUNDA!"

"Chan... Tenang chan, kita disini..." ucap 1 sama lain.

"Bun! Da..." ucap nya terakhir lalu pingsan lagi.

Mereka semua menarik nafas.

"Chan... Ko kita gatau apa apa sih... Maafin kita chan.." xiaojun mengelus kepala tangannya.

"Chan... Ayo bangun, maafin gw tong.." Johnny sekarang.

Ga lama dokter dateng, bersamaan dengan haechan yang siuman.

"Chan.. Chan!!" jeno yang pertama kali nyadar.

"Di rumah sakit?" tanya haechan yang baru membuka matanya. Suaranya serak bibirnya pucat.

"Iya.." jawab mark.

"Ibu mana?" tanya haechan lalu ia menangis.

"Ada kok chan, tenang ya.. Jangan nangis.." mark menenangkan haechan, memeluknya agar ia merasa aman.

.
.
.
.
.
.
.

TBC

.
.

Apdet sekarang aja dah biar malem bisa belajar wkwkwkw. Otokek? Ini 700+ word loh tapi ko kaya dikit bat ya :(

Anyway voment <3

RIVAL%- (Musuh Tapi Jadian) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang