Jihyo tampak menyinggungkan senyumnya. Tugasnya sebagai seorang istri dirumah sudah selesai dilaksanakan. Mulai dari nyapu, ngepel, dan lainnya. Walaupun hal itu sangat menguras tenaganya. Dengan keterbatasan yang dia punya tak menyurutkan semangatnya untuk melakukan ini.
BRAK
Suara itu mengejutkan Jihyo yang masih tersenyum.
“Apa itu?” gumamnya. Menuju ke arah asal suara~Chapter 2~
“Ayah, kapan aku bisa mengakhiri pernikahan ku?! Aku sudah sangat muak” ucap seorang pria dengan ponsel pintar di telinganya. Berbicara pada orang diseberang sana
Dia langsung menghempaskan vas bunga yang ada dikamarnya. Kesal!
BRAK!
“Ayolah Chanyeol. Bahkan pernikahan mu baru sehari” sahut diseberang menjawab
“Sehari sudah seperti bertahun-tahun bagiku. Bagaimana mungkin aku bisa serumah dengan orang cacat?”
Deg
Air asin dipelupuk mata wanita itu runtuh sudah. Tak bisa lagi dibendung nya. Mendengar suaminya berbicara seperti itu.
“Iya iya tunggu saja dulu. Ayah lagi berusaha juga ini” sahut diseberang lagi
Chanyeol yang mendengar itu langsung memutuskan sambungannya. Melempar ponselnya ke sembarang arah.
“ARGHH. Si cacat itu menyusahkan ku” geramnya, membuka pintu kamarnya.
Dia terkejut saat sosok wanita dengan tongkatnya berdiri tepat di depannya
“Kenapa kau disini?” tanya Chanyeol masih dengan nada dinginnya
“Seburuk itukan aku Chanyeol?” tanya sosok wanita itu dengan mata berkaca-kaca
“Jadi kau mendengarnya?” tanya Chanyeol
Pergi menjarak ke depan Jihyo, sehingga wnita itu dibelakangnya
“Bagus lah kalau kau sudah tahu itu sendiri. Jadi aku tak susah menyusun kalimat untuk menjelaskannya padamu” lanjutnya“Chanyeol-ah, aku bisa Terima kau mengatai ku karena kekurangan ku. Karena itu memang benarnya”
“Tapi... Apa tak bisa kau membuka sedikit saja hatimu? Membiarkan ku mencoba sedikit masuk untuk mengisinya?”
“Aku...”
“Ah sudah cukup. Jangan terlalu dramatis. Kau ini berlebihan sekali. Sampai kapanpun aku tak pernah mencintaimu. Buknkah aku sudah bilang, bahkan untuk memimpikannya saja kau tak boleh, HAH?” bentak Chanyeol
“Sekali lagi kau mencoba mengatur ku dan bersikap dramatis di depan ku. Jangan salahkan aku berlaku kasar terhadap fisikmu” lanjutnya. Meninggalkan Jihyo yang mematung dengan air mata yang terus membasahi pipi nya
~Chapter 2~
2 bulan sudah berlalu.
Tapi hubungan antara Chanyeol dan Jihyo masih seperti dulu. Tak pernah ada interaksi setelah kejadian 2 bulan yang lalu.
Jihyo memilih bungkam. Dia sudah pasrah mungkin. Dia tak pernah lagi menyuruh Chanyeol untuk makan masakannya ataupun menunggu lelaki itu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Go
FanfictionTerkadang cinta itu tak selalu dihiasi dengan kebahagiaan. Lantas bagaimana jadinya jika dalam dunia pernikahan hanya satu orang yang mendirikan tiang cinta? Akankan tiang itu berdiri kokoh walau hanya sebatang? Silahkan dibaca jika penasaran. Enjo...