[15]

2.6K 188 17
                                    

*Kim Seokjin adalah aku dan kamu yg terjebak dalam pikiran malam, merasa kalut, tak ada dukungan, tapi hanya bisa terisak dalam diam dan sendirian. Semoga aku, kamu, dan kalian yg membaca ini bisa kembali semangat dan bangkit lagi. Tersenyum dan berbahagia lah...*



.


Pernah merasa lelah dengan semuanya?

Pernah ingin hilang saja dari dunia?

Atau, pernah merasa sendiri dan ingin dipeluk?

Di malam hari, hampir setiap malam, Seokjin merasa dirinya sendirian di dunia ini. Gelapnya kamar, angin dingin yg menerpa kulit meski berselimut tebal, kemudian tak mendengar apa-apa selain bunyi jam yg berdetik.

Seokjin sendirian. Dia kesepian. Ingin ditemani tidur.

Ketika air mata jatuh secara tiba-tiba dengan bibir yg bergetar menahan suara raungan tangis, Seokjin berharap ada seseorang yg datang ke kamarnya. Dia ingin seseorang menatapnya khawatir sembari tersenyum, lalu berjalan pasti ke arahnya untuk mendekap tubuh ringkihnya yg bergetar.

Seokjin butuh seseorang untuk menenangkannya setiap malam. Seokjin butuh seseorang yg mau mendengarkan keluh kesahnya tanpa menceramahinya, kecuali mengatakan 'kau hebat, kau baik-baik saja, kau tidak sendirian' tepat di telinganya.

Seokjin ingin ada yg mengelus punggungnya dengan lembut. Kemudian tangan yg bergerak mengusap-usap pelan rambutnya yg berantakan. Sembari mengatakan 'kau orang terhebat yg pernah aku temui, Jin'.

Namun, nyatanya tidak seperti itu.

Teman-temannya menghilang seketika saat dia butuh. Orang tuanya tidak pernah tahu keadaannya seperti apa. Bahkan orang yg dia temui di internet, bahkan sering saling bertegur sapa pun, mendadak tidak bisa dihubungi.

Dia sendirian. Kesepian. Di tengah-tengah malam yg menjelang pagi.

Air mata mengalir. Giginya mengigit bibir bawahnya kencang-kencang, menahan suaranya agar tidak terlalu kentara sedang menangis. Bantalnya basah, dan bajunya lengket karena ingus. Setelah itu kepalanya mendadak pusing dengan hidung tersumbat bukan karena ingus.

Seokjin ingat bagaimana cemburunya dia pada lagu IU yg berjudul Knees.

Sang penyanyi yg bercerita tentang keinginannya untuk bisa tertidur di atas kedua kaki lelakinya dengan rambut yg dielus lembut menenangkan.

Tapi, lagunya membawa kesedihan pula untuknya.

Keinginan sang penyanyi itu hanyalah angan-angan yg mungkin tak bisa lagi dia dapatkan dengan mudah. Pun dia berakhir terduduk di kasurnya, mencari alasan kenapa dia masih terjaga, tanpa melakukan apa-apa dan sedang tidak memikirkan apa-apa. Kepalanya kosong, tapi dia merasa kesepian.

Lagu ini sering Seokjin putar beberapa hari ini. Dia rindu sosok pendamping yg dia dambakan, namun dia tidak tahu seperti apa orangnya. Dia hanya merindukan sosok yg dia impikan.

Sosok yg akan mendengarkan keluh kesahnya, membiarkan kepalanya tidur di atas kedua kakinya, mengelus rambutnya dengan penuh kasih, dan tersenyum kepadanya.

Yakin lah. Tidur Seokjin pasti akan nyenyak.

Tidak akan ada lagi malam-malam penuh tangis yg menangisi kesendirian. Seokjin hanya butuh pelukan dan senyum agar dirinya bisa tidur nyenyak.

Itu saja.



Alpakakoala, 2019

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Untitled | NamjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang