"kenapa dari tadi senyum melulu." tanya Revan yang dari tadi memperhatikan Andre. Sejak kejadian kemarin sampai saat ini andre tak bisa menahan senyum dan bayangan itu kejadian yang lucu menurutnya.
"tidak apa-apa, lupakan." sapa andre.
Revan termerengut dan bingun denga sikap aneh Andre hari ini. Tak seperti biasanya dia dengan sikap seperti itu.
Semua karyawan dan karyawati di Rumah Sakit ini tau bahwa sikap diam,cuek dan dia terlahir dari keluarga terpandang pemilik Rumah Sakit yang mereka berada ini. Bonusnya dia memiliki wajah tampan dan sangat jenius.
"Revan"
Revan tersadar dari lamunan
"Apa" jawab Revan
"bisakah kamu tak menatap aku seperti seseorang baru mendapatkan pelaku kejahatan." dengan tatapan tajam dari Andre
"bukan kah aku wajar menatap seperti itu dr. Andre yang tampan." denga suara manja dan memukul lembut lengan Andre
"REVAN...!!!! STOPPPP!!!! ." Teriak Andre
Revan hanya bisa tertawa terbahak-bahak hingga memegang perutnya agak terasa sakit gara-gara kejahilan yang ia buat.
"jujur.. Baru kali ini aku melihat kamu dengan kemarahan yang luar biasa padahal tak ada masalah. " jawab Revan dengan tertawa yang tak henti-hentinya.
"atau jangan-jangan kau ya, sedang jatuh cinta ?" kata Revan
Pertanyaan dari Revan langsung membuat Andre tersadar.
Apakah ia mengalami jatuh cinta yang menurutnya itu sangat tidak mungkin, bahkan ia bingun dengan perasaan yang tiba-tiba bahagia saat melihat wanita pagi itu dan satu bus di tempat.
"Revan, sebaiknya aku kembali mengecek keadaan pasein di kamar 22A dan kau sekarang kembali ke tempat kerja dr. Revan." kata Andre dengan penekanan dan dia langsung meninggalkan Revan tanpa belum di jawab.
"hhmm.. Iya dr. Andre, akan saya tunggu anda di kantin setelah jam makan siang. " jawab revan dan kembali melanjutkan pekerjaannya.
Mereka pun kembali melakukan aktivitasnya masing-masing dan Andre masuk di kamar pasein dan melakukan pemeriksaan di dampingin oleh suster. Andre pun seperti biasa memeriksa pasein dengan teliti dan memberikan konsultasinya. Semua pasein di ruangan dia layani dengan baik dan ramah berbeda dengan diluar dari sikap itu.
"dr. Andre" kata suster Ana sambil menatap dengan bingun
"dr. Andre, " ulang suster Ana
Andre langsung tersadar dan menatap suster Ana
"Apakah dokter tak apa-apa atau ada mau saya bantu. " kata suster Ana dengan hati-hati.
Andre langsung menatap kertas resep yang ada di mejanya dan langsung memberikan ke suster Ana resep obat.
"tolong kamu kasihkan resep ini kepada pasein di kamar 22A mungkin besok beliau bisa pulang tetapi, harus kontrol ulang lagi." kata Andre sambil menatap layar handphone.
"baik dokter. " jawab suster Ana
Suster Ana pun meninggalkan ruangan dengan wajah yang penuh kebingungan
"kenapa sikap dokter menjadi aneh. Senyum-senyum sendiri. " gundam suster Ana.
Hal berbeda dengan Andre dengan perasaan yang bercampur aduk seperti adonan kue yang menyatu bahan dan rasa. Ia masih ingat kejadian pagi tadi yang tiba-tiba membuat lengkungan senyum di wajahnya.
Ia berharap bisa bertemu dengan Emiko, entah kenapa menyebut nama itu seperti iraman nan indah di dalam hatinya.
"Emiko.... " ucap lembut dari mulut Andre.
Haiiiii semuanyaaa
Herles comeback
Maafkan aku ≥3≤
Yang kambuh lagi penyakit males nulis.. WkwkkwkwkwkwSemoga kalian gak bosen ya sayangkuuuu......
Jangan lupa comment, like
XOXO
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YOU DOCTOR
RomanceCinta itu bagaikan obat suntikan yang masuk kedalam pembulu vena yang awalnya terasa perih tapi lama- kelamaan meresap ke seluruh tubuh - Andre Cinta itu hanya datang satu sekali dalam kehidupan, Jaga dan hargai cinta yang kamu berikan itu kepada...