Ini bukanlah sebuah drama. Tapi bertemu kembali dengan mantan adalah hal paling menyeramkan yang dialami oleh Mikhaela Angello.
Ia baru saja melewati masa sulitnya dan kembali dengan tampilan barunya yang mana membuat seisi sekolah membisu akan perubahannya. Sialnya, ia kembali di pertemukan dengan pemuda itu. Si manik jati yang pernah menjadi yang terindah dalam hidupnya.
Semua masih menatap mereka. Masih menonton drama itu. Pertemuan kembali Daniel dengan Mikhaela. Sampai salah satu dari mereka bergerak dan menghampiri yang lainnya.
"Kita perlu bicara."
Seketika lorong itu menjadi riuh. Tatapan penuh kebencian itu dilayangkan penuh kepada Mikhaela. Namun seakan tak peduli, Daniel menarik lengan berhoodie putih itu dan membawanya keluar.
.
.
.
Mereka berdua hanya terdiam di tempatnya. Sibuk dengan pikiran masing-masing. Tak ada satupun dari keduanya yang ingin memulai percakapan.
Terlihat si mungil Angello itu hanya menundukkan kepalanya, mencoba tak menatap pria yang sekarang berdiri di depannya.
"Ada apa? Kau.. kenapa seperti ini?"
Rahang pemuda jati itu kembali mengeras. Berusaha menahan geraman yang hampir keluar itu. Bagaimana tidak, lihatlah rupa si mungil Angello itu. Ada apa dengan manik birunya itu. Dan perban di matanya itu, ah–
Si mungil tak membuka suaranya. Terdiam seperti orang bisu membuat yang lebih tinggi menggeram marah.
"Ada apa denganmu Mikhaela Angello?!"
Bentakan itu hanya membuat si mungil merasa di cekam. Atsmofir di sekitar mereka tiba-tiba berubah menjadi begitu panas, akibat luapan amarah dari si tinggi yang tanpa alasan.
"Kenapa?"
"Kenapa Daniel kembali lagi?"
Seakan itu adalah mantra, yang di sebut menjadi membisu di tempatnya. Tatapan itu. Tatapan yang sama seperti sebulan lalu. Tepat saat ia pergi meninggalkan si mungil dengan begitu menyakitkan.
"Mikha,"
"Ada apa ini? Apa Mikha buat Daniel marah lagi? Apa Mikha–"
"Mikhaela."
Keduanya terdiam kembali. Sesuatu di antara mereka seperti tertahan. Tak terkendalikan lagi. Daniel sudah cukup menahannya.
"Maaf."
Akhirnya hanya ada satu kata yang dapat di keluarkan oleh si tuan muda Lorenzo itu. Seperti kaca yang akan pecah, hancur sudah perasaan Mikha yang sudah lama dikuburnya. Serpihan itu seakan-akan mengoloknya dan menekan luka hatinya.
Apa maksud perkataan Daniel. Apa makna dari kata 'Maaf' itu. Terlalu rare. Mikha tak dapat menafsirkannya. Hanya menimbulkan semakin banyak spekulasi berlebihan dari otak kecil si mungil Angello itu.
*****
With love,
Khey NocQend
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Without WINGS [END]
Teen FictionTittle : "WITHOUT WINGS" Genre : Romance, School life, Shounen Ai Status : 32 Chapter + 1 Extra Chapter (Tamat) Publish : [07.01.21 - 17.02.22] Author : Khey NocQend Subtittle : Indonesia Deskripsi: Dia berteriak. Melepas segalanya. Tak tersentuh. ...