Without Wings - Epilogue

563 47 6
                                    

Pernah sekali Mikhaela bertanya-tanya alasan sang Bunda meninggalkannya. Alasan sang Bunda begitu membencinya. Karena alasan Bundanya itulah, yang membuat Mikha selalu merasa tertinggal. Merasa dirinya sangat buruk dan menjadikan dirinya begitu menderita.

Namun, ketika seharian saja bersama sang Bunda dan mendengar pengakuan itu, Mikhaela mengerti. Bahwa yang dilakukan sang Bunda adalah untuk dirinya. Bahwa Bundanya melakukan segala yang sangat di benci Mikha karena sang Bunda begitu mencintainya.

Semua itu terjadi saat Mikha masih berusia 5 tahun. Kejadian itu bahkan tak di ingat Mikha lagi, kalau saja sang Bunda tak menceritakannya. Bahwa ayah yang sangat di rindukan Mikha pernah sekali datang padanya. Menampak dirinya di hadapan si kecil Mikha saat itu.

Mikha bahkan tidak sadar bahwa itu juga adalah pertemua pertamanya dengan kakak tirinya. William Mitchelle.

Sang ayah datang dan mengatakan hal yang menjadi akar permasalah Mikha dengan Bundanya. Bahwa sang ayah akan membiayai kehidupan Mikha jika sang Bunda pura-pura menjadi gila dan membenci anaknya. Hal itu sang ayah lakukan hanya demi keluarganya, karena sang istri mengetahui keberadaan Mikha dan sang Bunda. Karena itu sang ayah datang bersama William dan mengatakan bahwa ia memang sudah memiliki anak dan tak bisa bersama sang Bunda.

Karena itu demi kebahagiaan Mikhaela, sang Bunda rela membuang egonya. Menitipkan Mikha pada panti asuhan dan membuat segala cinta miliknya untuk sang anak semata wayangnya. Hal itu dilakukannya agar Mikhanya selamat. Agar Mikhanya dapat bahagia di masa depan.

.

.

.

"Mama tidak salah. Mikha yang salah, seharusnya Mikha nurut sama perkataan mama untuk tidak datang kesana. Tapi Mikha nakal dan selalu kesana." Seru Mikha meski genangan air mata itu masih ada di wajahnya.

"Tidak. Mama yang salah, seharusnya mama biarkan saja Mikha datang. Seharusnya mama hanya diamkan saja Mikha saat itu, bukan membuat Mikha terluka. Maaf, hiks... maafkan mama, sayang."

Mikha kembali memeluk sang Bunda. Kesalahan sang Bunda, Mikha maafkan karena itu bukan sepenuhnya kesalahan Bundanya. Karena memang takdirlah yang sudah menentukan jalan hidup mereka kedepannya.

"Mama sudah tidak salah. Karena Mikha tahu yang mama lakukan semuanya untuk kebahagiaan Mikha. Lagipula, sekarang Mikha baik-baik saja, kan?" Senyum itu ditampilkan si manik shappire, agar membuat sang Bunda kembali membaik.

"Dan juga kak William selalu menjaga Mikha meski tak ada mama, kok. Kalau tidak, mana mungkin Mikha bisa bersekolah disana. Bisa mendapat teman sebaik Juno dan juga kakak sebaik kak William." Ujar Mikha melanjutkan ceritanya lagi.

.

.

.

Mikhaela Angello sudah mengerti. Dan pemuda bermanik shappire itu sekarang mengingatnya. Mengingat kenangan masa kecilnya itu. Kenangan yang sempat dilupakannya itu. Kenangan dimana ia pernah membuat janji bersama sang kakak tirinya itu.

"Apa kak Willy mau berjanji dengan Mikha?" Mikhaela kecil menatap William yang sedang menemaninya, saat kedua orang tua mereka sedang berbicara serius di sana.

"Janji apa?" Pertanyaan polos itu juga keluar dari bibir William yang waktu itu masih berusia 6 tahun. Pemuda itu hanya lebih tua setahun dari sang adik tirinya itu.

"Janji untuk tetap sayang Mikha dan juga mama, ya." Seru si kecil Mikha dan memeluk William erat.

Manik polos itu menatap gembira pada William yang juga memiliki manik sebiru samudra sama seperti Mikha.

"Ah, William janji." Ujarnya terbius akan pesona adik tirinya itu.

"William janji akan menyayangi Mikha dan Bunda Angello. William janji akan menjaga Mikha sampai mati." Ujarnya percaya diri.

"Ihihi... kok sampai mati sih, Mikha kan bilang kak Willy buat sayang mama dan Mikha."

William membalas pelukkan Mikha. Membawa adik tirinya yang awalnya sempat tidak disukainya itu. Membawa Mikhaela ke dalam kasih sayang yang baru saja di berinya.

"William janji buat jagain Mikha dan Bunda Angello. Janji." Ucapnya.

.

.

.

************
End of epilogue









With love,
Khey NocQend

[1] Without WINGS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang