"Mikha, mau pulang sekarang."
"Eh? Kok gitu, sih. Daniel belum selesai, nih." Seru Daniel menatap si manis bersurai pirang itu kaget.
"Mikha gak suka disini. Seram." Jujur si iris shappire menatap sang kekasih dengan manik jatinya itu agar menuruti perkataannya.
"Tapi Daniel masih harus cari referensi lain lagi nih, Mikha bisa nunggu dikit, kan?" Pinta Daniel saat melihat si manis beriris shappire itu terlihat meremat kaos miliknya.
Segera ia larikan lengan kokohnya menarik Mikhaela agar mendekat padanya. Dikecupnya kening si mungil itu dan membisikan sesuatu padanya.
"Aku disini, Mikha."
"Tapi Mikha–"
Satu kecupan mendarat tepat pada bibir plum si Angello muda itu. Membungkam perkataan lanjutannya sedangkan Daniel tersenyum remeh.
"Kalau masih ngotot, Daniel cium lagi, lho." Bisiknya lagi sebelum beralih menatap rak-rak berisi buku.
Wajah merah Mikha hanya semakin membuat Daniel tersenyum senang. Membuat si manis itu menurut padanya adalah hal yang sangat menyenangkan.
.
.
.
Daniel menatap Mika yang masih terdiam di tempatnya dan tak ingin memandanginya. Kerutan di dahinya semakin bertambah tak urung saat ia menyentuh jemari si manis Angello itu. Bukannya mendapat balasan, Mikha malah menarik tangannya pelan dan menyembunyikannya di balik meja.
"Mikha kenapa?" Tanya Daniel.
Tak ada respon apapun.
"Mikha?"
Jeda. Sebelum yang di panggil mengangkat kepala bermahkota pirangnya itu, menampilkan iris shappire yang selalu membuat Daniel merasa terbius akan pesona kedua manik si mungil itu.
"Ini di tempat umum, apa Niel gak malu di lihatin banyak orang."
Cicitan itu keluar dengan begitu pelan membuat sang kekasih itu harus berusaha menajamkan pendengarannya. Lihatlah bagaimana wajah itu berubah menjadi sewarna tomat masak kesukaan Daniel. Menggemaskan.
"Daniel gak malu, kok. Malah senang aja biar semua tahu kalau Daniel udah ada yang punya."
Si surai pirang menatap manik jati itu polos. Daniel kembali terbius akan pesona seorang Mikhaela Angello. Apa ini yang di bilang semua orang bahwa Mikha adalah pembawa sial. Jalang murahan dan umpatan lainnya.
Oh, Daniel harus menyuruh mereka berkaca sekarang.
Lihatlah tatapan innocent itu. Siapapun tahu bahwa anak itu hanya terlalu polos dan tak pernah menjadi seperti yang di katakan semua orang tentang dirinya. Karena Daniel mengetahuinya. Daniel mengetahui segalanya tentang Mikhaela dan ia tak mempedulikan semua penghalang itu.
*****
With love,
Khey NocQend
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Without WINGS [END]
Ficção AdolescenteTittle : "WITHOUT WINGS" Genre : Romance, School life, Shounen Ai Status : 32 Chapter + 1 Extra Chapter (Tamat) Publish : [07.01.21 - 17.02.22] Author : Khey NocQend Subtittle : Indonesia Deskripsi: Dia berteriak. Melepas segalanya. Tak tersentuh. ...