9♪ cemburu

1K 73 0
                                    

__________
Cold&Sweet

Pagi ini, adalah pagi kurang cerah karena hujan yang sudah mengguyur kota Seoul dari malam hingga pagi ini. Ji, gadis cantik yang tengah memandang keluar jendela di atas kursi roda sembari merenungi keputusannya. Jimin, suaminya sudah berangkat kerja dari satu jam yang lalu. Ji termenung sembari menunggu seseorang datang ke rumahnya.

Ting

Pesan masuk dari orang yang ia tunggu.

Aku sudah ada di depan rumahmu, aku masuk ya.

Pesan itu hanya di balas ya oleh Ji. Tak lama kemudian suara pintu utama rumah Jimin terbuka.

Cklek.

" Ji? "

Panggil seseorang bersurai blonde dari arah pintu. Ji melihat ke arah seseorang tersebut dan tersenyum. Orang tersebut menghampiri Ji yang tengah duduk di kursi rodanya dekat jendela samping sofa.

" Bagaimana keadaanmu? Apa kau baik-baik saja? "

Tanyanya dengan suara deep khasnya.

" Aku baik. " Ji tersenyum dan memandang kembali tetesan hujan yang jatuh dari langit sangat derasnya di luar jendela.

" Kenapa kau bersedih? "

Ji hanya menghembuskan nafas beratnya dan menundukkan kepalanya. " Aku takut. " Ucapnya lirih dengan pundak yang mulai bergetar. Orang yang berada di samping Ji saat ini hanya terdiam melihat sahabatnya bersedih.

" Ak„aku aku takut Tae, aku takut Jimin akan marah padaku dan membenciku. Hiks "
Ji mulai terisak pelan sembari terus menunduk. " Tak apa Jimin juga pasti mengerti kenapa kau melakukan ini semua. " Taehyung mengelus pundak Ji yang bergetar.

" Jika Jimin akan melakukan sesuatu saat dia tahu semuanya. Aku akan ada selalu di sampingmu. Aku akan menemanimu. " Ucap Taehyung sekali lagi dengan eluasan pada rambut dan pundak Ji. " Terimakasih Tae. " Ji memeluk leher Taehyung. " Aku akan selalu di sampingmu, membelamu di garis terdepan. " Taehyung membalas pelukan hangat kala hujan dari Ji.

###

" Aku akan memasakkan mu sup daging, kesukaanmu. " Ucap Ji dengan senyuman di wajah cantiknya. Ji saat ini tengah memasak untuk makan malam. Sembari menunggu Jimin pulang ke rumah, Ji ditemani Taehyung mulai meracik bumbu sup daging untuk malam yang dingin seperti ini.

" Kapan suamimu pulang? " Tanya Taehyung sembari memotong wortel. " Mungkin satu sampai dua jam lagi. " Jawab Ji sembari menaruh panci berisi air ke atas kompor.

" Lama juga ya? Hmm apa saja yang kau lakukan saat Jimin pergi ke kantor? "

" Mungkin beberes rumah, menonton tv atau memasak makan malam seperti ini. "

Kemudian mereka mulai memasak makanan untuk makan malam, tak terasa waktu sudah berlalu hingga suara ketukan pintu membuyarkan tawa canda mereka.

Tok! Tok! Tok!

Suara ketukan pintu rumah terdengar. Ji terdiam memandang Taehyung dengan bibir yang berucap tanpa suara. " Itu pasti Jimin, bersikaplah seperti biasa. " Ucap Ji yang kembali duduk.

Cklek.

" Aku pulang. " Jimin membuka pintu dan melangkah masuk. Jimin melihat ke arah kanan ke arah dapur tempat Ji dan Taehyung berada. Jadi dapurnya itu tepat di samping pintu masuk, jadi cem apartemen gitu lah.

Ji dan Taehyung tersenyum menyambut Jimin tapi tidak dengan Jimin. Jimin mengguarkan aura dominan di sekelilingnya. Mendekati Ji dengan ekspresi wajah datar namun terkesan menakutkan, Taehyung yang melihatnya sampai menunduk dan menelan ludah saat merasakan aura gelap milik suami sahabatnya ini. Jimin duduk di samping Ji dan aura itu terkesan menandai Ji sebagai miliknya.

" Mau apa kau kesini? " Ucap Jimin dengan tatapan mata yang benar-benar menakutkan, menatap tepat pada wajah Taehyung.

" Ahh Jim, Taehyung hanya menemaniku di rumah dan memban- "

" Diam aku bicara padanya. " Jimin menatap tajam Ji dan beralih menatap Taehyung yang merasa hmm entalah mungkin ngeri.

" Aku hanya menemani Ji di rumah itu saja. " Ucap Taehyung yang mencoba menetralkan rasa gugupnya. " Menangnya siapa kau? " Tanya Jimin dingin dan menakutkan sembari melonggarkan ikatan dasi hitam di lehernya dan menggulung lengan kemejanya.

" Aku sahabatnya, lagi pula aku kesini hanya mengunjungi sahabatku yang sedang sakit itu saja tak lebih. " Ucap Taehyung sesantai mungkin. " Ohh, pulang lah. " Jimin berdiri mengambil air putih dingin untuk menetralkan emosinya.

" Jim aku ingin kau mengizinkan Tae makan malam bersama. Boleh kan? " Ucap Ji dengan aegyo yang tak mungkin di tolak tapi tidak bagi tuan Park keras kepala dan dingin ini.
" Tidak, aku tidak mau acara makan malamku bersama istriku di ganggu oleh cecurut sepertinya. " Jimin memandang sengit netra mata Taehyung membuat Taehyung mau tak mau menunduk.

" Jiminie... Bolehkah? " Rengek Ji yang bergelayut manja di lengan kekar Jimin yang berada di sampingnya. Jimin yang jengah pun memilih untuk mengiyakan kemauan istrinya.
" Ya. Tapi setelah itu ia harus pulang. "

Final

Dan akhirnya tiga manusia seperti anime itu pun makan bersama di tengah guyuran hujan yang serasa tak akan pernah berhenti.

" Tae apakah kau sudah mendapatkan teman kencan? " Ucap Ji sembari mengunyah makanannya. " Belum aku masih mencari, lagi pula aku tampan pasti banyak yang mau padaku. "

" Cih pede sekali. " Ucap Jimin acuh.

Bug.

" Jangan kayak gitu Jim. " Ji menyenggol kaki Jimin sembari berbisik. " Heheh, oh ya aku punya teman yang masih jomblo mungkin kau bisa berkencan dengannya. "

" Aku sebenarnya ingin berkencan denganmu Ji. " Ucapan Taehyung spontan membuat kedua kelopak mata Ji dan Jimin terangkat.
" Kau mau mengambil istriku hah!? " Jimin emosi ia sudah mencengkeram erat kerah baju Taehyung. " Jim, Jim. Astaga lepaskan hiks. " Ji yang menangis karena panik melihat suaminya ingin memukul Taehyung mencoba menenangkan Jimin dengan cara memeluk pinggangnya.

" Uhuk uhuk. "

Jimin melepaskan cengkeramannya dan kembali duduk. Jimin membalas pelukan Ji dengan elusan pada pucuk kepala Ji dan ciuman cukup lama pada bibirnya. " Kalian kalau mau bermesraan jangan di depan jomblo dong. " Ucap Taehyung yang merasa sakit hatinya, ya karena dia jomblo.

" Makannya pergi sana jangan menganggu. " Ucap Jimin sinis sembari mencoba menenangkan Ji. " Sudah jangan menangis sayang aku berjanji tak akan kasar lagi nde? " Manisnya sikap Jimin saat menenangkan Ji yang menangis. " Ji aku pulang dulu ya, ingin mencari teman kencan bersama yeontan. " Taehyung memakai jaketnya lalu pamit pegi. Sebelum itu Taehyung juga menaruh piring kotornya di wastafel dan mencucinya-tau diri dia.

" Da....Ji. Hyung titip Ji ya. " Taehyung keluar dari rumah mewah Jimin.

" Sekarang kita bobo ya? Pasti kamu capek. " Jimin menggendong Ji ke kamar atas, merebahkannya dia atas ranjang dan menyelimuti tubuh Ji. Jangan lupa kecupan pada seluruh wajah termasuk bibir Ji sebelum tidur. Jimin meninggalkan Ji untuk mandi.

' aku harap setelah kau tau semuanya, kau tak akan membenciku dan selalu seperti ini padaku. Aku mencintaimu Jim. '

TBC
_____
Hohoho jangan lupa untuk votment ya gan.
(~ ̄³ ̄)~

Cold and Sweet✓ [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang