__________
Cold&Sweet" Ka-kau. "
" Ahh kau orang Korea ya? Saya juga orang Korea. " Wanita itu tersenyum manis dengan kacamata hitam yang menghiasi wajahnya cantiknya. " Ji, istriku. " Jimin memeluk tubuh wanita di hadapannya dengan erat sedangkan wanita itu memberontak ketakutan. " Please help me. " Wanita itu meminta tolong karena pria asing yang memeluknya.
" Maaf, saya bukan istri anda, saya belum menikah dan saya tidak pernah ketemu anda sebelumnya. " Ucap wanita itu setelah berhasil terlepas dari pelukan Jimin. Jimin menggelengkan kepalanya menetralkan pikirannya. " Ashii maaf saya sudah lama tak bertemu dengan istri saya. Saya sangat rindu dengan dia jadi saya pikir anda adalah istri saya. Sekali lagi saya minta maaf. " Jimin membungkukkan tubuhnya untuk meminta maaf. Jimin sangat malu karena ia salah orang.
" Aihh membuat panik saja hahah. " Wanita itu tersenyum dan tertawa menanggapi reaksi malu Jimin padanya." Hmm sebagai permintaan maaf apa saya boleh mengantarkan anda? " Tanya Jimin dengan ramah. " Boleh, hmm saya ingin melamar pekerjaan. " Ucapnya.
" Ya sudah mari saya antar. " Jawab Jimin yang berjalan ke arah mobilnya.
Selama di dalam perjalanan suasana hening tak ada perbincangan sampai suara lembut wanita itu menyapa indra pendengaran Jimin. " Hmm kalau boleh tau siapa nama anda? " Ucap wanita yang berada di samping Jimin.
" Jangan terlalu formal, panggil aku kamu saja, namaku Park Jimin. " Ucap Jimin dengan senyuman tampannya yang sesekali melirik wanita di sampingnya.
" Namaku Park Jiyeon, hmm berapa usiamu? " Tanya Jiyeon ramah. " Usiaku 28 tahun, kalau kau? "
" Usiaku hmm hanya beda dua tahun darimu. 26 tahun. "
" Ahh itu dia gedungnya. " Ucap Jiyeon saat melihat gedung hotel menjulang tinggi.
" Kau melamar kerja di hotel? "" Nde. " Wanita itu menganggukan kepalanya lalu mengambil ponsel di tasnya kemudian ia mengirim pesan kepada seseorang. " Kajja kita masuk. " Jiyeon keluar dari mobil Jimin. Jimin melihat ke gedung yang berada di sampingnya. " Ini gedung hotel tempatku menginap, apa dia sekertarisku? " Ucap Jimin.
###
" Oppa. " Jiyeon berlari kecil ke arah seorang lelaki yang memakai kemeja biru tua yang tengah berjalan mendekati tempat duduk Jiyeon dan Jimin " Annyeong oppa. Apa kabarmu baik? " Tanya Jiyeon pada lelaki bertubuh semampai tegap itu.
" Eohh kau sudah bertemu dengan bosmu? " pria bertubuh semampai tegap itu mengusap kepala Jiyeon.
" Hah yang mana? " Ucap gadis itu bingung. " Itu di belakangmu. "
" Hai hyung, oh dia sekertaris baruku? " Ucap Jimin yang melangkah mendekati Jin dan Jiyeon. " Iya. "
" Eohh ternyata kau bosku. Maafkan saya pak. " Jiyeon langsung membungkukkan tubuhnya memberi permohonan maaf.
" Tak apa. " Ucap Jimin dengan senyuman tulus menghias bibirnya dan sebuah elusan pada rambut Jiyeon.' sudah ku duga senyum itu akan hadir bersama orang yang sama. ' batin Jin yang melihat senyuman tulus dari bibir tebal Jimin.
" Hkem berapa lama aku harus menunggu ini semua. " Jin berdehem dan melirik reaksi lucu bos rangkap sahabatnya itu yang terlihat menggaruk kepalanya gugup.
" Kita harus segera ke cabang yang ada di sini. " Ucap Jin sembari melihat kertas putih yang menjadi jadwal padat pekerjaan Jimin. " Ya sudah yuk. "###
Sampai kantor, Jimin, jin dan juga Jiyeon - J semua- semuanya masuk ke dalam mengecek seberapa berkembangnya perusahaan Jimin yang berada di London ini. " Hyung akhirnya kau kesini juga ya. " Ucap seorang pria bergigi kelinci yang menghampiri Jimin Jin dan Jiyeon di pintu masuk.
" Nde. " Ucap Jimin dingin sembari melangkah masuk ke dalam kantornya.
" Apa dia belum berubah Hyung. " Tanya Jungkook lelaki bergigi kelinci itu ke Jin. " Akan, lihat nanti saja saat sekertaris baru itu dan Jimin masuk ke dalam satu ruangan yang sama. Apakah Jimin benar-benar lupa dengannya. " Ucap jin yang melihat Jimin dan Jiyeon masuk ke dalam ruangan Jimin.Di dalam ruangan.
" Kau mulai bekerja sekarang saja ya? Ini pekerjaan yang harus kau kerjakan. " Ucap Jimin dingin sembari mengerjakan sesuatu di laptopnya. " Baik pak. " Ucap Jiyeon sembari berjalan ke arah meja Jimin dan mengambil beberapa kertas tebal yang akan ia kerjakan lalu berjalan menuju meja kerjanya.
###-maap yak banyak yang di skip-
Jsjdhnsiwjsbakja anggep aja itu nada dering hp yak.
" Hp Jiyeon bunyi? " Jimin berjalan mendekati meja kerja Jiyeon. Sudah satu jam lalu Jiyeon pergi untuk membuat teh hangat juga membelikan Jimin makanan. Jimin mendapati ada sebuah alaram yang menyala.
' yeyey ulang tahunku...'
" Hah! " Jimin kaget saat melihat notifikasi dari ponsel pintar milik sekertarisnya. " Hari ini juga ulang tahun Ji. " Ucap Jimin tersenyum lirih. Jimin mematikan alarm itu lalu. Seketika semua tubuh Jimin tercekat tak karuan. Mematung dan tak bisa berbicara apapun saat melihat fotonya yang terpampang jelas pada wallpaper ponsel sekertarisnya. " Ji, kau mau bermain dengan ku ya. "
Jimin memutuskan untuk melihat isi ponsel sekertarisnya yang ternyata tidak terkunci. Di galeri banyak sekali foto² Jimin dan juga Ji.
Cklek.
Jiyeon ahh Ji masuk ke dalam ruangan Jimin. Jimin menoleh dan menaruh kembali ponsel Ji. Ji yang berada di ambang pintu berjalan mendekati Jimin. " Bapak ngapain? " Tanya Ji dengan kantong belanjaan juga cup kopi yang ia beli tadi lalu menaruh semua itu di mejanya. Tanpa aba-aba Jimin memeluk Ji. Dan terisak haru sembari mempererat pelukannya.
" Ji aku sudah mencarimu kemana² akhirnya tuhan mempertemukanku dengan mu. Aku sangat merindukanmu, maafkan aku Ji hiks maafkan aku Ji. " Jimin terus bergumam kata maaf pada ceruk leher Ji. " Maaf pak saya bukan istri bap-hmmpphh. " Jimin mencium bibir yang ia rindu itu. Ji mematung lalu menghentikan pergerakannya untuk memberontak.
Menghisap
Melumat
Menjilat
Juga mengecap bibir Ji semua itu Jimin yang melakukannya. Merasakan betapa manisnya bibir istrinya. Jimin mencoba mendorong tubuh Ji untuk merebahkan tubuhnya Ji di sofa. " Engghh Jiminahh ini di kantorhhh Angghhhh. " Ji sudah kualahan menahan desahannya saat Jimin menghisap perpotongan lehernya tapi Jimin tak mendengarnya dan terus memberi tanda kepemilikannya.
Jimin melumat kembali bibir Ji dengan lembut dan tanpa sadar Jimin sudah membuka semua kancing kemeja milik Ji hingga menyisakan bra berwarna merah muda yang menopang kedua gundukan yang ia rindu. Jimin meremas dan mencium payudara Ji
Jimin membuat tanda ungu kemerahan di atas punting gundukan Ji
" Eunghh Sayang juniorku sudah tegang. " Ucap Jimin di perpotongan leher Ji dengan suara deep dan seraknya membuat Ji benar-benar terbang.
" Jiminahh ini di kantorhh jangan memulainya ahh " ucap Ji yang terus menggeliat di bawah kukungan Jimin.Tok! Tok! Tok!
Cklek.
" Eohh Tuhan kookie masih suci astaga. Yak! Hyung! " Jungkook masuk ke dalam ruangan Jimin dan di suguhkan adegan dewasa yang tak senonoh.
" Yak! Keluar kau dasar kelinci bongsor. " Ucap Jimin yang mencoba menutupi miliknya yang terpampang. " Pakai bajumu. Kita akan melanjutkannya di hotel. " Ucap Jimin yang bangun dari tidurnya. Ji yang mendengarnya hanya tersenyum malu.
Akhirnya ia dan Jimin di pertemukan kembali dalam rasa cinta dan juga sayang.
TBC
_____
Owo owo jangan lupa untuk votment yak.
( ˘ ³˘)♥
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold and Sweet✓ [Complete]
Short Story[TAMAT] メ𝗗𝗶𝗷𝗼𝗱𝗼𝗵𝗸𝗮𝗻 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗹𝗲𝗹𝗮𝗸𝗶 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗺𝗽𝘂𝗻𝘆𝗮𝗶 𝗱𝘂𝗮 𝗸𝗲𝗽𝗿𝗶𝗯𝗮𝗱𝗶𝗮𝗻 𝗮𝗻𝗲𝗵メ . " Aku mencintaimu " . " Aku tak peduli denganmu " . Sweet tapi cold ### 30/12/19-18/01/20 *Jangan lupa votment ya gan* ©...