11♪ Berbeda

957 72 0
                                    

__________
Cold&Sweet

Tiga tahun kemudian.

" Thank you. "

" Ayo Hyung. " Seorang lelaki tampan bersurai coklat ombre dan kumis tipis dengan pakaian formalnya baru saja menyelesaikan rapatnya dengan rekan kerja asingnya. Jimin, lelaki itu tengah berjalan keluar dari gedung yang sangat megah menuju mobilnya yang terparkir apik di depan gedung.

Dan sekertaris rangkap sahabatnya, Kim Seokjin mengikutinya dari belakang. Kedua laki² tampan berparas Asia itu sekarang tengah berada di London karena urusan pekerjaan. Jin masuk ke mobil dan duduk di kursi depan samping pengemudi sedangkan Jimin duduk di belakang.

" Jalan pak. " Isyarat dari Jin untuk pak supir. Mereka semua pergi ke hotel yang telah di sewa sebelumnya. Suasana dalam mobil begitu hening hingga suara Jin memecah keheningan.
" Jim aku mau minta izin padamu untuk sebulan ke depan. " Ucap Jin sembari memandangi jalan dari luar jendela

" Untuk apa? " Tanya Jimin dingin pada Jin. " Jisoo istriku akan melahirkan anak kembar Jim. Hyung tak bisa meninggalkannya untuk sebulan ke depan. " Jawab Jin yang sesekali melirik kaca spion atas melihat ekspresi wajah Jimin setelah tiga tahun ini selalu dingin, jutek dan menakutkan.

" Ap kau sdh mndpt penggantimu? " Seperti biasa Jimin selalu berkata dengan intonasi datar dan lempeng juga wajah yang tak berubah. Menatap dingin dan tajam pada apapun. " Sudah dia teman istriku, aku rasa kau bisa memperkejakannya dia baik dalam bersikap dan profesional. "

" Kpn aku bisa bertemu dengannya? " Tanya Jimin sembari membuka ponsel pintarnya yang berdering menandakan pesan masuk yang bertulis 'eomma'

" Mungkin besok. Besok kau bisa bertemu dengannya di ruang pertemuan hotel tempat kita menginap. "

" Ap dia di sini? " Tanya Jimin lagi. " Dia tinggal di sini tapi dia asli orang Korea. " Jawab jin.

" Terserah Hyung. " jawab Jimin ketus sembari memutar bola matanya malas.

###

DDRRRTT

" Eunghh~ " Jimin baru saja bangun dari tidurnya karena ponselnya berdering. Notifikasi untuk peringatan hari ulang tahun istrinya. Park Ji.

" Selamat ulang tahun Ji. Aku sangat merindukanmu. Aku tak tau kau pergi kemana Ji hiks. " Memang sudah kebiasaan Jimin selama tiga tahun terakhir ini, ia selalu menangis pada pagi hari karena bunyi alaram dengan wallpaper istrinya yang tengah tertawa lepas saat melihat komedi romantis di tv yang mereka tonton dulu sebelum semuanya terjadi. " Hiks aku merindukanmu Ji, apa kau tak merindukanku eoh? hiks apa kau tak tersiksa tanpaku? Hiks aku di sini sangat tersiksa Ji. Hiks. " Jimin menangis tersedu-sedu setelah melemparkan ponselnya ke ranjang.

Jimin berjalan ke arah kamar mandi, menyalakan shower setelah membuka bajunya setelah itu " aggrrhhh hiks hiks aggrrhhh aku bodoh. " Jimin berteriak histeris dan menagis tersedu di kamar mandi dengan guyuran air shower hangat yang membasahi tubuhnya.

###

Setelah tiga tahun terakhir ini tubuh Jimin memang semakin kurus. Ia tak nafsu makan dan juga mengalami stres akibat pekerjaannya yang menuntun juga insiden tiga tahun lalu yang mengakibatkan Ji, istrinya pergi dari rumah dan tak pernah kembali sampai sekarang. Ia tak tau ternyata sesakit ini se stres ini ia tanpa Ji. Ia mencintai Ji. Saking mencintai Ji,Jimin rela menghabiskan berpuluh-puluh uang untuk melacak keberadaan Ji tapi seperti di telan bumi Ji tak pernah di temukan. Ayah dan eommanya juga sudah mencari Ji tapi tak ketemu. Bahkan Taehyung pun tak tau di mana keberadaan Ji(?).

Dia terpuruk benar² terpuruk. Jimin jadi kembali kepada Jimin yang pendiam, cuek dingin ketus dan tak peduli dengan apapun kecuali dengan pekerjaannya. Ia memilih bekerja hingga mati dari pada terus memikirkan keberadaan Ji yang tak pernah di temukan.

Setelah ia mandi ia berjalan dengan kemeja putih lengan panjang yang di gulung lumayan terawang dan celana bahan ketat di padukan dengan sepatu kulitnya. Sangat tampan dan berwibawanya karena kumis tipisnya dan tatto yang sekarang bertambah hingga ke leher dan lengan kanannya. -suamiabel-

" Di mana dia Hyung. " Saat baru sampai di lantai dasar Jimin sudah di sambut dengan hangat oleh Jin. " Ahh dia sebentar lagi sampai kok. " Ucap Jin yang duduk terlebih dahulu sebelum Jimin.

Jimin duduk dan menyisir rambutnya kebelakang dengan jari tangannya hingga menampilkan seluruh wajahnya yang benar-benar tampan.

" Apa kau sudah menemukan Ji? " Perkataan Seokjin hanya di balas tatapan mata tajam dengan helahan nafas berat pada akhir. " Aku juga sudah berusaha mencari Ji. Tapi entah kemana wanita ramah itu pergi. " Jin menyeruput secangkir teh di hadapannya.

" Sudah lah Hyung aku tak mau membahasnya. " Ucap Jimin yang memalingkan wajahnya ke arah jendela sampingnya.

DRRRTT

DRRRTT

DRRRTT

" Angkatlah jika itu penting Jim. " Ucap jin saat melihat Jimin yang mendiamkan ponselnya saat ada panggilan masuk yang terus-menerus menelpon ke kontak Jimin.

" Itu hanya eomma. "

" Hanya eomma katamu eoh? Jim aku tau kau sedang tertekan karena urusan kantor yang membeludak dan juga kau belum bisa menemukan istri- " ucapan jin terpotong oleh Jimin.

" SUDAHLAH HYUNG aku sudah muak dengan omonganmu Hyung. Jangan bahas wanita pembohong itu lagi Hyung. " Ucap Jimin berapi-api. Ia meninggalkan ruangan pertemuan hotel tersebut, meninggalkan Jin dengan gelengan kepala. " Dia tak tau saja siapa yang akan dia temui. Dasar Jimin, tak pernah berubah. " Ucap Jin yang juga melenggang pergi meninggalkan ruang pertunjukan hotel itu.

###

BRUMMmm

Jimin mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi membelah jalanan kota London. " Aggrrhhh aku muak hiks pembohong hiks. " Jimin memukul² stir mobilnya.

" Aaaaaaaa. " Jimin mengerem laju kendaraannya karena ada seorang wanita yang menyebrang. Jimin keluar dari mobilnya untuk memeriksa ke adaan wanita itu. Setelah keluar Jimin bisa melihat wanita yang memakai pakaian kantor dengan rambut sebahu ikal dan kaca mata yang bertengger apik.

" Are you okay? " Tanya Jimin yang menepuk pundak wanita itu, wanita yang tengah terduduk dengan kepala yang menunduk kebawah. Wanita itu membersikan lengannya yang kotor mengambil tasnya dan mencoba berdiri juga di bantu Jimin.

" I'am okay. " Wanita itu mendongakkan kepalanya menatap wajah Jimin.

Seketika seluruh aliran darah dalam tubuh Jimin tercekat. Ia mematung di tempat dengan bola mata yang membulat menatap seorang wanita yang sekarang tengah menatapnya bingung. " Are you okay Mr ? " Ucap wanita itu sembari melambaikan tangannya.

" Ka-kau. "

TBC
_____
Xixixi Jan lupa votment ya gan.
(•ө•)♡

Cold and Sweet✓ [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang