6♪ Kecelakaan

1.2K 98 3
                                    

__________
Cold&Sweet

" Ji„Jimin, ak-aku bisa jelasin. Di„dia tem- "

" Sudah cukup, sialan! "
Ucap Jimin dengan nada tinggi membuat Ji terkejut ketakutan. " Jangan pernah kembali ke hadapanku. " Jimin yang sudah emosi pergi meninggalkan Ji yang sudah menangis. Taehyung yang melihatnya hanya bisa sibuk menenangkan Ji. Tapi saat Jimin pergi menjauhi Ji, Ji mengejar Jimin yang menyebrangi jalan.

Lampu hijau menyala, tapi Ji tak peduli, ia tetap berlari mengejar Jimin. Sampai...

Brug

" Ji!? " Teriakkan Tae membuyarkan emosi Jimin.

Seketika tubuhnya menegang dan berbalik berharap pikiran buruk yang tadi sempat terlintas tidak terjadi. Tapi Tuhan seolah tidak menerima permohonan Jimin. Di hadapannya tepat di depan matanya Ji tak berdaya dengan kepala yang bersimbah darah dan Taehyung yang memeluknya. Jimin menghampiri istrinya itu dengan air wajah yang terlihat jelas kekhawatiran dan ketakutan di sana.

" Minggir kau sialan! Dia istriku. " Jimin mendorong tubuh Taehyung hingga jatuh tepat di samping Ji. Cairan bening seperti kristal jatuh membasahi pipinya, tanpa ia ketahui. Dengan lembut dibawanya kepala bersimbah darah itu ke pangkuannya. Mengelus surai hitam legam milik istrinya itu.
" Jim sebaiknya kita bawa Ji ke rum- " omongan Jin harus tertahan di dalam kerongkongan saat Jimin berdiri untuk menggendong Ji.
" Awas Hyung. " Jimin menggendong Ji ala bridal style ke mobilnya. Membawa istrinya ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit, hanya ada cuapan cuapan minta tolong pada pihak rumah sakit dari mulut Jimin. " Dok, sus! Tolong istri saya. " Ucapan Jimin langsung di berikan gerakan segera para petugas untuk membawa banker. Jimin membaringkan tubuh mungil istrinya dengan perlahan ke atas banker.

" Maaf pak, bapak hanya bisa mengantar pasien sampai di sini. " Ucap petugas rumah sakit yang menahan badan kekar Jimin yang ingin masuk menemani Ji. " Tolong lakukan yang terbaik untuk istri saya. " Ucap cemas Jimin yang di balas anggukan oleh petugas rumah sakit dan langsung masuk ke ruang UGD.

" Aggrrhhh. " Jimin mengacak-acak surainya frustasi. Ia merasa cemas dengan Ji, Istrinya.
Jimin sempat berpikir kenapa ia menangis, kenapa ia merasa cemas tentang keadaan Ji. Apa karena Ji sudah menjadi istrinya? atau karena Jimin menang sudah menaruh hati pada Ji? Jimin tak tau yang jelas sekarang perasaannya bandar-bandar takut kehilangan Ji. Jimin duduk di kursi depan ruang UGD dengan keadaan kacau.

" Bagaimana kedaan Ji? " Seorang lelaki berperawakan rupawan tinggi duduk di samping Jimin. Pria yang tadi sempat melihat semua kejadian yang di alami sahabatnya. " Apa pedulimu? " Ucap Jimin dingin masih dalam posisi menunduk sambil memegang kepalanya yang terasa berdenyut.
" Aku ini sahabatnya bodoh, jadi aku peduli dengannya. " Jawab santai Taehyung sembari menyenderkan punggungnya di sandaran kursi rumah sakit. " Aku suaminya. " Jawab Jimin sembari mengikuti Taehyung;
menyenderkan punggungnya di sandaran kursi rumah sakit dan menatap kosong ke depan.

" Aku kira kau suami yang baik bagi Ji. Heh~ Nyatanya kau hanyalah seorang pria yang tidak menghargai perasaannya. " Sekali lagi Taehyung berbicara dengan santainya menanggapi emosi Jimin. " Ini rumah sakit, jangan sampai aku memukul wajah bodohmu. " Jimin mengepal tangannya menahan emosi.

" Santai bung. Huh~ Ji adalah wanita yang sulit ditebak. Kau tau dulu Ji pernah menyukai seorang pria. Tapi pria itu sudah punya pacar dan dengan senyum manis yang sangat tulus di bibirnya ia bilang bahwa ia tak menyukainya lagi padahal Ji dulu sempat bilang bahwa ia sangat mencintai pria itu. Aku sampai kasihan melihatnya waktu itu. "

" Kau seharusnya bersyukur mempunyai dan bahkan sudah memiliki isi hatinya. Wanita yang sangat baik dan selalu sabar. Padahal tadi aku ingin menjadikan Ji teman kencanku. Tapi dengan bodohnya ia menceritakan bahwa ia sangat mencintai suaminya yang katanya baik dan juga peduli dengannya. " Ucapan santai Taehyung membuat Jimin tersentak. Ji mencintainya?! bahkan Jimin tak menyadari atau menghargai Ji sebagai seorang istri.

#FLASHBACK ON#

" Memang suamimu seperti apa? " Ucap Taehyung ingin tau seberapa beruntungnya pria yang telah merebut hati Ji.

" Ahh~ dia ya hmm? Di adalah orang yang paling tampan menurutku. Dia baik, dan juga begitu perhatian denganku. Aku sangat mencintainya. Dan ahh saat aku melihat tato yang berada di dada kanannya seketika aku membeku. Ahh~ aku sangat mengagumi suamiku. " Ucap Ji penuh binar di dalam matanya.

" OOO pasti dia sangat tampan ya? " Raut ke putus asaan sangat tertera di wajah tampan bak anime milik Taehyung. " Ya begitulah Tae. "

#FLASHBACK OFF#

" Aku hanya bilang bahwa aku sangat menyayanginya dan tolong titip dia setidaknya untuk kepercayaan hatinya padamu. Kalau begitu sampai jumpa. "
Taehyung pergi dari situ meninggalkan Jimin yang terngiang-ngiang omongan Taehyung tentang Ji yang sudah menaruh hati padanya.

" Aku memang bodoh Ji. Maafkan aku. " Jimin tersenyum kecut saat menyadari betapa bodohnya ia menyia-nyiakan gadis yang sangat baik dan tulus mencintainya.

###

" Nyonya Ji harus di rawat beberapa hari untuk pemulihannya. " Ucap dokter.

" Baik dok terimakasih. " Jawab eomma Jimin yang menatap menantunya.

Dokter keluar dari ruang rawat Ji.

" Eomma harap kau bisa menyadari kesalahanmu Jim. Eomma menjodohkanmu dengan Ji karena ia anak yang baik dan penurut. Jangan sia-siakan dia Jim. " Eomma Jimin keluar dengan derai air mata yang memenuhi seluruh pipinya.

Jimin berjalan mendekati Ji dan duduk di samping Ji. " Ma„maafkan aku Ji. Aku memang lelaki bodoh yang menyia-nyiakan gadis baik sepertimu. " Jimin memegang tangan Ji yang terdapat selang infus.

" Eunghh~ ji„jimin. " Ji membuka matanya dan melihat Jimin tengah memegang tangannya sembari menangis. " Eoh? Kau menangis? " Ucap Ji lemas sembari tersenyum melihat Jimin yang tertunduk dan dengan pundak bergetar. Jimin yang mendengarnya langsung mendongakkan kepalanya. " Ak„aku minta maaf Ji. Ak„aku hiks menyesal. " Jimin menaruh kepalanya di samping Ji. Ji yang melihatnya, mengelus kepala Jimin sembari tersenyum tulus pada Jimin. " Kenapa kau minta maaf hmm? Kau tidak salah apa-apa Jim. " Ujar Ji sembari merentangkan tangannya. Jimin tersenyum lalu membalas pelukannya. " Terima kasih Ji, aku berjanji akan bersikap baik dan berusaha untuk mengerti perasaanmu. " Jimin melepaskan pelukannya lalu mengelus rambut Ji.

' jantung tolong berhenti berdetak seperti itu ashii wajahku pasti sudah memerah. ' batin Ji yang menahan malu saat jarak wajahnya dengan Jimin begitu dekat.

Chu~

" Aku akan memanggil dokter kau tunggu sini nde? " Ucap Jimin yang segera pergi dari ruang rawat Ji meninggalkan Ji yang merona akibat kecupan maut Jimin pada bibir indahnya.

" Ap„apa ta„tadi Jimin menciumku? " Ucap gugup Ji sambil tersenyum dan menegang bibirnya.

Cklek

" Hai sayang. " Eomma Jimin masuk dengan senyum yang di paksakan. " Eomma. "

TBC
______
Jan lupita votment yak wankawankuch
ಡ ͜ ʖ ಡ

Cold and Sweet✓ [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang