Spin-off

470 65 20
                                    

"Wonpil... Wonpil? WONPIL!!"

Wonpil-itu membuka matanya setelah dipanggil berkali-kali oleh Seungmin. Wonpil-itu terbangun di sebuah UGD yang letaknya tak jauh dari taman tadi.

"Lah? Ngapain kamu?"

"Kamu pingsaaan terus heran aku. Tadi digotong kak Jae, kak Brian, sama pacarmu"

"Lah? Sejak kapan aku punya pacar? Lagi deket sama cewek juga nggak"

Orang tuanya menyusul Seungmin menjenguk Wonpil-itu yang baru sadar.

"Kamu kalo sakit jangan dipaksa pergi tadi" Omelan ibunya selalu menjadi yang pertama dia dengar ketika sesuatu menimpa Wonpil-itu.

Wonpil-itu hanya diam sambil menunggu otaknya loading. Dia mulai merasakan suatu keanehan, yaitu orang tua dan Seungmin memakai pakaian tebal. Padahal, seingat Wonpil-itu, saat itu sedang musim panas.

"Kalian ga kepanasan pake baju tebel? Panas gini"

"Apa kamu ga bakal kedinginan kalo ga pake baju tebel di musim dingin?"

"MUSIM DINGIN!? ini tanggal berapa sih?"

"21 Desember"

Wonpil-itu memasang ekspresi kaget yang tak pernah ia tunjukkan sebelumnya.

"Loh, bukannya sekarang september?"

Tak ada yang merespon pertanyaannya karena semua orang kebingungan dengan tingkah aneh Wonpil-itu.

"Om, tante, Seungmin" Jae, Brian, dan wanita yang tak dikenalnya yaitu Wanda masuk menjenguk Wonpil-itu.

"Oh, kalian. Makasih sudah bawa Wonpil kesini ya"

"Nggak tante, ini temen kami yang cewek telfon-telfon kami sambil panik-" Wanda menyikut lengan Brian karena malu mendengarnya.

"Ah, makasih banyak. Ya sudah ngobrol saja dulu kalian"

"Makasih"

Keluarga Wonpil-itu meninggalkannya dengan Jae, Brian, dan Wanda.

"Hey, kenapa kamu?"

"Apa sih kalian aku baru sadar tiba-tiba diinterogasi"

"Anu, Wonpil. Aku... Panik banget pas kamu tiba-tiba sudah ga sadar diri di kursi taman tadi. Aku minta maaf yah"

Wonpil-itu berbisik kepada Jae. "Woy, ini siapa?"

"Bri kamu keluar dulu sama Wanda ya. Ada yang mau aku omongin sama Wonpil" Brian dan Wanda meninggalkan mereka berdua tanpa berkata apapun.

"Akhirnya kamu kembali"

BEBERAPA BULAN KEMUDIAN

Musim dingin telah usai. Suhu bumi mulai hangat meskipun masih terasa dingin. Ini adalah hari pertama musim semi.

Wonpil-itu masih tidak percaya dengan omongan Jae malam itu meskipun dia sendiri heran dengan dirinya. Wonpil-itu mengamati semuanya. Mulai dari nilai yang tiba-tiba bagus hingga bagaimana dia bisa berhubungan dengan Wanda. Padahal dia merasa dia tidak pernah melakukan semuanya. Rasanya seperti bermimpi dalam tidur berdurasi 6 jam, namun nyatanya dia tertidur 6 bulan.

Namun Wonpil-itu masih ingat ketika dia pingsan di lampu merah di hari musim panas itu.

Hari itu, Wonpil-itu sudah menyerah dengan semuanya. Wonpil-itu yakin dengan pilihannya, yaitu sengaja menyebrang ketika lampu tanda jalan masih merah. Ketika hendak menyebrang, Wonpil-itu langsung pingsan dan tidak sadarkan diri 6 bulan kemudian.

Sekarang, dia merasa hidupnya lebih enteng dan tidak ada yang dia khawatirkan. Dia merasa bebas melakukan apapun tanpa ada rasa khawatir lagi.

"Aku ga tau apa yang terjadi. Tapi, kalo yang dikata sama Jae bener, makasih. Makasih banyak Kim Wonpil-lain"

Journey to Parallel World ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang