Tell the Truth, Bambam!

971 55 9
                                    

"Mark hyuuung...!"

"Apa?"

"Boleh, kan?"

Mark memutar bola matanya. Bosan. Ini sudah kesekian kalinya Bambam menanyakan hal yang sama. Mark bahkan nyaris muntah mendengarnya.

"Tidak, Bam. Sekali tidak boleh, ya tidak boleh." Tegas, Mark bahkan menekankan kata tidak dalam kalimatnya.

Bambam yang duduk menyila di hadapannya hanya merengut. Gagal sudah rencana yang sudah dia susun seharian ini. "Kenapa tidak boleh?" Tanyanya lirih.

Kepalanya mendongak menatap Mark dengan mata berkaca-kaca dan bibir melengkung ke bawah. Jurus andalan bila sedang meminta sesuatu pada Mark.

"Ya karena tidak boleh." Mark melempar pandangannya ke arah lain, malas bila harus menatap Bambam yang tengah merajuk. Bisa-bisa dia luluh begitu saja.

"Tidak boleh kenapa, hyung? Kan hanya menginap di kamar Yugyeom." Tidak menyerah, Bambam terus mengeluarkan alasan-alasan yang sudah dia siapkan.

"Sudah malam, sebaiknya kita tidur." Tanpa memperdulikan rengekan Bambam, Mark segera membaringkan tubuh lelahnya ke atas ranjang.

Bambam yang masih duduk bersila semakin merengut.

Kenapa sih Mark hyung tidak juga membiarkanku menginap di kamar Yugi? Batinnya dongkol.






.

.







Suara ketukan sendok di atas meja menjadi penyambut pagi hari Mark. Disaat dirinya baru saja terbangun dari tidurnya, suara ribut-ribut di ruang makan sudah menyapanya.

Haaah...

Kapan dia akan mendapatkan pagi hari yang normal dan tenang? Sepertinya itu hanya akan menjadi angan-angannya saja. Karena sangat mustahil bila di pagi hari seperti ini saja sudah berkumpul trio berisik-siapa lagi jika bukan Bambam, Yugyeom dan Jackson.

Pemandangan pertama yang ia terima ketika menginjakkan kaki di ruang makan adalah Bambam yang sedang bergossip dengan Yugyeom dan Jackson. Di tangan pemuda manis itu ada sendok yang sedari tadi diketuk-ketukan ke atas meja.

"Oh Mark hyung. Pagi, hyung." Si bungsu GOT7 menyapa untuk pertama kali sesaat setelah dia menyadari kehadiran hyung tertua di grup mereka. Mark membalasnya dengan 'Hn' dan segera beranjak menuju dapur.

Membuka kulkas dan mengambil satu botol berisi air. Dia menenggaknya hingga tandas, haus sekali sepertinya.

Selesai dengan acara mari-minum-air-di pagi-hari-nya, Mark segera menuju ruang makan. Di atas meja sudah tersaji nasi goreng kimchi sebagai menu sarapan mereka pagi ini.

Ah, mungkin Jinyoung yang memasak.

"Selamat makan.." seru mereka bersamaan-kecuali Mark, karena dia sangat pendiam.

Mereka makan dengan hening. Dan dalam keheningan itu Mark sempat memperhatikan seseorang yang sedari tadi tidak mengeluarkan sepatah kata pun untuk menyapanya.

Bambam diam membisu di hadapan Mark.

Tumben sekali. Batin Mark.

Namun dia tidak mengambil pusing, mungkin Bambam hanya sedang menikmati makanannya hingga malas mengeluarkan suara.

.

Bencana!

Rupanya Bambam bukan sedang menikmati makanannya, dia sedang marah. Marah besar pada Mark.

MARKBAM-Oneshoot[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang