Baby Boou!

856 46 11
                                    

Dunia pasti sedang bercanda.

Laki-laki hamil? Oh God! Itu hanya ada di cerita fiksi. Tapi,

“Sekali lagi. Selamat, Tuan. Anda positif hamil, usianya dua bulan.”

JEDEEER!

Hamil?! Bambam hanya bisa melongo tak percaya. Ah sepertinya kedua pasang telinganya sudah mulai mengalami kerusakan. Dia harus pergi ke THT sesegera mungkin.

“Hahaha,” Bambam tertawa kering. Masih mencoba menyangkal perkataan sang dokter. “Dokter tahu kan jika aku ini laki-laki?” Tanyanya kemudian.

Sang dokter mengangguk, “Ya, di datamu tertulis jelas bahwa jenis kelaminmu itu laki-laki. Seratus persen laki-laki. Tidak ada campuran.”

Heee?! Memangnya aku kucing, ada ras campurannya. Bambam berteriak dongkol. Di dalam hati.

“Nah! Sudah jelas bukan kalau aku ini seratus persen laki-laki. Mana ada laki-laki hamil?” Bambam mencoba untuk berbicara pelan, dia tidak ingin membuat keributan di rumah sakit.

“Tapi hasil tesnya sudah jelas, Tuan Kunpimook. Disini bahkan tertulis dengan huruf kapital yang dipertebal. Positif.” Jelas sang dokter dengan penekanan penuh pada kata positif.

Semua berawal dari keinginan Bambam untuk memeriksakan tubuhnya. Akhir-akhir ini dia selalu merasa mual dan juga sensitif terhadap beberapa bebauan. Pemuda berperawakan tinggi kurus itu berpikir mungkin saja ada masalah pada lambungnya.

Mungkin asam lambungnya naik?

Tapi dengan gilanya, sang suami -Mark Tuan- malah mengajaknya untuk ke dokter kandungan. Bambam protes, tentu saja. Untuk apa pergi ke dokter kandungan sedangkan dia hanya akan memeriksakan kesehatan lambungnya?

Dengan ikhlas tidak ikhlas, suka tidak suka, akhirnya Bambam diseret dengan tidak berperi-ke-Bambam-an oleh sang suami ke rumah sakit. Yang ada praktik dokter kandungan, tentu saja. Bambam menjerit, meronta, dan merengek tanda tidak terima. Hey, dia laki-laki. Mereka berdua laki-laki, untuk apa ke dokter kandungan?

Merengek pun percuma, suaminya tidak akan menuruti keinginannya. Jadi dengan amat sangat terpaksa, dia menuruti ide gila sang suami.

Dan disini lah mereka. Duduk berhadapan dengan sang dokter kandungan.

Choi Youngjae. Itu yang tertulis di papan nama milik sang dokter.

“Dokter, kau pasti bercanda kan?” Tanya Bambam, dia masih terkejut, dunia benar-benar sedang bercanda sepertinya.

Dokter berparas manis itu merotasikan bola matanya. Baru kali ini ia mendapatkan pasien super menyebalkan seperti Bambam. “Sudah ku bilang berapa kali kalau ini sangatlah serius. Kau betulan hamil, Kunpimook Bhuwakul Bambam. Ya Tuhan aku ingin resign saja rasanya.”

“Aku kan hanya bertanya, Youngjae! Kenapa malah marah-marah?!”

“Haaa… Ibu hamil memang sangat sensitif,” Youngjae membuang napas dengan kesal. “Mark hyung, kau harus hati-hati.” Kemudian dia menatap Mark yang sedari tadi diam membisu.

“AKU LAKI-LAKI, BERENGSEK!”

Malaikat pasti sedang tertawa sekarang.








.

.








Mark pikir, akan sangat menggemaskan bila dia berhadapan dengan seseorang yang tengah hamil. Nyatanya, semua tidaklah sesuai dengan apa yang ada di dalam benaknya.

MARKBAM-Oneshoot[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang