Haduh, Yugyeom

1.1K 58 16
                                    

"Mark hyung, aku boleh tidak membeli mie?" Mark yang sedang menyantap makan malam -telat-nya segera menoleh ke arah Bambam yang baru saja bertanya dengan nada pelan. Ditatapnya Bambam yang sedang menunjukkan deretan giginya dengan pandangan seakan bertanya apa yang kau katakan?

"Membeli mie di kedai depan, hyung. Boleh tidak?" Bambam kembali bertanya; kali ini disertai kedipan mata yang cepat, bibir mengerucut, dan sirat penuh permohonan pada Mark. Mark sendiri hanya bisa bergidik ngeri melihatnya.

"Mie?" Bambam mengangguk antusias, "Kau 'kan sedang makan nasi, Bam. Lihat, nasimu saja belum habis." Mark berusaha untuk bernegosiasi, Bambam akan sakit perut jika sekaligus memakan nasi dan mie.

Tapi balasan yang dia terima adalah pandangan penuh memohon dengan mata yang berkaca-kaca. Bambam memang tau apa kelemahan seorang Mark Tuan. Jadi sebelum Bambam berhasil mengeluarkan raungan, Mark sudah lebih dulu mengiyakan keinganan Bambam.

Bambam sudah akan bersiap untuk meninggalkan meja makan sebelum suara Mark menginterupsinya, "Habiskan dulu makananmu."

"Ini sudah habis, hyung. Lihat." Bambam menunjukkan piringnya yang isinya nyaris habis.

Mark menghela napas, gagal sudah rencananya untuk menghalangi Bambam agar tidak membeli mie. "Bam, ini sudah pukul sepuluh malam, kau yakin akan pergi keluar?"

"Iya hyung. Jaraknya juga dekat, tidak jauh dari apartement. Hanya sebentar, oke? Hanya membeli mie dan selesai kemudian pulang." dari caranya berbicara Bambam sangat menunjukkan bahwa dia adalah pribadi yang sok dewasa.

"Ku temani ya?" tawar Mark, walau sebenarnya dia sangat malas untuk keluar rumah.

"Tidak perlu hyung. Aku bisa sendiri." Bambam menolak dengan tegas.

"Kalau begitu pergi ajak Yugyeom untuk menemanimu."

"Ish, tidak perlu hyuuungg~ aku janji setelah mienya selesai aku akan langsung pulang."

Kalau sudah seperti itu, Mark hanya bisa mengangguk mengiyakan.



.





Benar saja lima belas menit kemudian Bambam sudah kembali lagi ke apartement tempatnya tinggal bersama Mark. Tangannya menjinjing sebuah kantung keresek berisi dua porsi mie kesukaannya.

"Markeeuuuuuuu~" Bambam berteriak guna memanggil Mark. Mark yang sedang berada di dapur segera menghampiri Bambam.

"Apa Bam? Jangan teriak-teriak, honey, sudah malam. Nanti didengar tetangga."

"Tetangga tidak akan mendengar hyung, yang mendengar ya hanya aku dan kau, hyung." sahut Yugyeom yang baru saja menuruni tangga. "Waahhh Bam, kau bawa apa?" kemudian anak jangkung itu langsung menghampiri Bambam yang memandangnya tak suka.

"Jangan!" Bambam menyembunyikan kantung keresek yang dia bawa ke belakang tubuhnya; mencoba menjauhkan makanan miliknya dari si pencuri Kim Yugyeom.

"Minta sedikit, hanya sedikit." Yugyeom mendekati Bambam dan Bambam langsung mengambil langkah seribu.

"Huwaaa Mark hyung tolooooonggg~~~"

Mark tidak ingin ambil pusing, dia memilih untuk menarik kursi meja makan dan duduk manis disana. Menunggu hingga kedua bocah kekanakan itu selesai berlarian.

Tidak tahan mendengar raungan Bambam dan teriakan Yugyeom, akhirnya Mark berteriak untuk menghentikan keduanya. Bambam dan Yugyeom sukses menghentikan aksi kekanakan mereka dan menyusul Mark untuk duduk di meja makan.

Setelahnya mereka; yang tentu saja Bambam dan Yugyeom, segera menyantap mie yang dibeli Bambam. Mark sendiri hanya memperhatikan keduanya makan. Hingga saat mie dalam mangkuk Bambam tinggal setengahnya, Bambam mengeluh tentang perutnya yang kekenyangan. Dia lalu menyodorkan mangkuk berisi setengah porsi mie ke hadapan Mark.

MARKBAM-Oneshoot[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang