15. AUC or Osis?
"Dan, satu lagi, syarat dari kami AUC, kalo kita menang, kalian harus bersih-bersih dikelas kita selama satubbulan penuh, dan kalo kalian yang menang, kita semua, AUC bakal gak buat onar satu bulan penuh, dan kita semua bakalan masuk OSIS, gimana? Bagus kan? Kalo anak AUC masuk OSIS? Untung banyak nanti OSIS," jelas Bambam meledek. "Gimana? Oke?"
"Oke! Pegang omongan kalian, kalo kalian kalah, kalian bakalan masuk OSIS!" tegas Vero.
"Tapi, gue yakin, kali ini kalian gak akan menang, kalian itu di anggap jenius hanya karna orang tua kalian nyogok pihak sekolah! Aslinya? Kalian bego lebih dari kita!" remeh Vero terkekeh. Padahal dia sedang bergelut dengan batin nya apakah dia akan menang melawan AUC.
"Heh! Jaga mulu lo, anjing!" bentak Keysha sewot, dia tak terima.
"Jangan pernah mikir bahwa AUC, bakalan mau gabung sama OSIS, karna sampai kapanpun, OSIS dan AUC, akan tetep jadi musuh!" ujar Loli penuh penekanan, dia juga mulai tersulut emosi. "Lo pikir semenjak lo gebungin Aril, sampe mau mati, kita semua bakalan mau gabung satu organisasi sama lo? Jangan mimpi!"
"Udah, kita buktiin nanti, mana yang bego, dan mana yang kelewat bego!" ucap Selena sinis. "Kalo kita terus-terusan ladenin bacotan mereka, kita bakalan sama-sama bego kaya mereka!"
"Ini yang buat gue ngelarang AUC masuk OSIS, kenapa? Kalian sama sekali gak punya etika, kalian siapa? Mau so pinter? Lo pikir, karna kita orang males, berarti bodoh? Heh bodoh! Lo lupa siapa kita? AUC loh AUC. Pemenang berbagai macam Olimpiade di rekrut dari anak AUC, anak OSIS? Pernah ikut? Jangan sampe kita permaluin OSIS lagi ya."
"Lo pikir? Kita bakalan ngajuin tantangan kalo akhirnya kita masuk Osis? Mending gak usah sama sekali," kini Dinda yang sangat sinis.
"Kenapa jadi gini Li? Emang Bambam yang gak ngebolehin AUC, masuk OSIS?" tanya Keysha bingung
"Iya Key, jadi gini ceritanya," jawab Loli dan mulai bercerita.
Flashback~
"Heh Lo! Aril! Jangan mentang-mentang lo anak AUC, jadi lo bisa seenaknya mainan hp kalo waktu kumpulan OSIS!" bentak Vero sudah mencengkram kerah Aril.
"Kenapa gue doang yang di maki?! Liat! Mereka juga mainan hp, ini waktu istirahat, jadi bebas!" Aril membentak balik, karna merasa tak terima dirinya di perlakukan seperti ini.
"Karna lo anak AUC gak tau diri! Yang so berkuasa, so paling pinter, dan so segalanya!" maki Vero dan kembali memukul wajah Aril.
"Bilang aja lo! Lo sirik kan? Gak bisa masuk AUC?! Ngaku lo!"
"Gue sama sekali gak sudi masuk kelas bejat kaya kelas lo, kalian cuman anak-anak yang bisanya nyogok guru, pake duit orang tua kalian!" Tuduh Vero.
"Apa maksud lo jing?!" Maki Aril menonjok Ketua OSIS tak tahu diri itu.
"Faktanya kan?!" Bentak balik Vero dan meninju wajah Aril.
"Mulai detik ini! GUE KELUAR DARI OSIS! ORANG DISINI HANYA ORANG-ORANG GILA PAMOUS!" Caci Aril dengan muka babak belur karna di kroyok oleh rombongan Vero.
"Keluar aja! Karna kita gak perlu anak gak tau aturan kaya kalian!"
Aril ke kelas dengan wajah yang sudah lebam, mereka panik, setau mereka, Aril tadi ikut kumpul dengan Osis.
"Lo kenapa Ril?!" Tanya Hendrik. Panik.
"Di kroyok Osis gue,"
"Udah gue bilang Ril! Lo keluar dari dulu, liat muka lo, sampe babak belur kaya gitu! Mereka emang Osis disini! Tapi, jangan ngarep bisa seenaknya sama kita! Kita beda sama kelas lain! Yang bisanya diem kalo udah kaya gini! Udah pernah gue ingetin! Kalian gak boleh ada yang masuk Osis, kalian tau Ketos nya si Vero brengsek itu! Dia pasti dendam sama kita! Mulai sekarang! Kalian yang ikutan Osis, KELUAR! Inget! Gue gamau liat kalian terluka lagi gara-gara ini! Lo semua keluarga gue disini! Udah sepatutnya gue jagain kalian!" Bentak Bambam yang mulai tersulut emosi. "Paham gak lo semua?!" Bentak Bambam sebari menendang meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEYSHA
Teen Fiction"Apa seumur hidup lo, lo gak akan pernah tau, apa itu, Cinta?" Gadis itu terkekeh mendengar ucapan sahabatnya, "Hehe, Cinta? Kalimat apa itu? Pembodohan, kah? Di hidup gue, gak ada yang namanya Cinta! Lelucon kaya gitu, lo sebut Cinta? Bodoh!" Set...