«22» Terbongkar

224 14 0
                                    

22. Terbongkar.

Tn Aran dan Ny Ayu kaget bercampur senang karna anak ketiga mereka selamat dari maut.
3 hari Keysha tak sekolah, AUC juga hanya sekolah setengah saja, setengahnya lagi, mereka ke rumah Sakit.
Keysha tidak sekolah tiga hari saja, Masyarakat SET sudah terkintir-kintir karna bingung Queen mereka dimana.
                                    ***
"Kondisi anak-anak anda sudah stabil, mereka sudah boleh pulang," ucap Dokter Petter.
"Terima Kasih Dok."
"Papa urus Administrasi dulu ya Ma," pamit Tn. Aran mengecup singkat dahi Ny Ayu yang tengah terduduk di Sofa.
                                    ***
Mansion Aranka
Sesudah memakamkan orang lain, namun disebut Bobi, mereka pergi ke mansion Aran.
Tn. Aran, Ny. Ayu, AUC, Fivestar, sedang menunggu Keysha turun untuk menjelaskan semuanya. Terkecuali Bobi, Bobi langsung di terbangkan ke Inggris untuk belajar disana. Tidak menggunakan pesawat, melainkan menggunakan Z pribadi keluarga Aran karna tak mungkin Bobi baru selesai oprasi harus menggunakan pesawat. Karna, Keysha sudah tau bahwa Mita lah dalang dari semua ini.
Keysha turun bersama Loli. Lalu duduk di samping Bobo yang kosong.
"Jelaskan," perintah Tn. Aran tegas, seharusnya Keysha takut, namun bukan Keysha jika takut hanya dengan suara tegas saja.
Keysha mulai menceritakan semua nya dengan santai, rileks, bahkan tak ada kecemasan di wajahnya yang mendandakan bahwa ia takut jika Tn. Aran akan marah.
"Jadi gitu, Key gak mau bebanin kalian, Key kerja sendiri, bukan sendiri, mereka kerja untuk mereka sendiri, uang yang mereka makan adalah hasil mereka sendiri, Key hanya memberi sedikit arahan agar mereka paham," jelas Keysha panjang lebar.
"Darimana kamu bertemu Bobi?" tanya Tn. Aran mulai melembut.
"Jalan menuju kantor Papa, waktu itu, Key mau kesana sendiri, Key liat dia masih umur lima tahun, dia ngemis, kakinya lumpuh, Key gak tega ngeliat dia, dan disitulah Key membangun MGH, semua karna Bobi, Key mau mengurus Bobi, tapi Key takut kalo Key bawa ke rumah kalian bakal marah. Jadi, Key menghidupi orang-orang itu dari hasil Key meng-hack dan membantu perusahaan-perusahaan yang sedang di serang oleh para hacker lainnya untuk mengambil keuntungan. Uang yang Key punya tentu bukan uang hasil mencuri, kadangkala perusahaan yang Key bantu mentrasfer uang sebagai tanda konpesasi," jelas Keysha lagi.
"Jadi kamu yang nyelametin perusahaan Papa dari orang-orang itu?" tanya Tn Aran kaget.
"Ya. Itu Key," balas Keysha santai sebari meminum juss mangga kesukaannya.
"Papa gak marah sama kamu sayang, Papa bangga, di usiamu yang masih muda kamu sudah bisa membahagiakan banyak orang, di usia berapa kamu membangun MGH mu?" tanya Tn. Aran menatap kagum putrinya.
"Sebelas tahun, waktu Key kelas 5 Sekolah Dasar," balas Keysha dan membuat semuanya kaget.
"Bu-bukan pas umur 14 tahun?" tanya Loli kaget.
"Bukan, karna setahun sebelum gue ketemu Bobi, gue baru ngerencanain, dan saat gue ketemu Bobi, gue makin yakin bahwa gue harus membuka dan memulainya."
"Gue ke atas dulu," pamit Keysha dan pergi naik ke kamarnya, sebelum Keysha menjadikan samsak orang-orang di rumahnya, lebih baik dirinya naik ke atas untuk menenangkan pikirannya.
"Kita juga pulang dulu ya Tante. Nanti malem kita kesini lagi buat Tahlilan," pamit Loli.
"Iya sayang, kalian hati-hati."
"Tom! Besok jemput gueee!" teriak Keysha dari atas.
"Iyaa!" balas Bobo dengan berteriak juga.
                                       ***
"Princes! Bobo udah di bawah, cepet kasian dia," teriak Tn Aran
"Orang kaya Tom gak usah di kasianin Pa, gak ada untungnya, orangnya juga nyebelin ini!" teriak Keysha balik dari atas.
Keysha turun, melihat Bobo sedang duduk di sofa sebari meminum susu coklat yang di hidangkan Ny Ayu.
Tak!
Bobo menyentil dahi Keysha dan membuat sang empu meringis dan menatap Bobo sinis, tak terima.
"Aw!" rintih Keysha sebari mengelus-elus jidatnya. "Apaan sih!"
"Azab lo karna udah ngeledek gue!" tukas Bobo dan berlari ke arah ruang makan untuk menemui keluarga Keysha.
"Tom! Awas lo ya! Gue cincang lo jadi abu!" teriak Keysha dan mengejar Bobo.
"Stop, salim dulu!" Bobo menghentikan Keysha menggunakan tangannya yang di tempel di dahi Keysha.
"Bobo sama Keysha pergi dulu ya Tante, Om Asalamuallaikum," pamit Bobo dan diikuti oleh Keysha dan Doni.
"Iya hati-hati."
"Siap Tante!"
"Key brangkat Ma, Pa. Asalamullaikum. Yu Bang."
Padahal Keysha bisa bersama Doni, namun ada alasan karna Keysha tak mau, mobil Doni sempit, itulah alasan Keysha.
Keysha masuk ke mobil Bobo dan Doni sendiri. Tak lupa Lolypop, kacamata yang selalu Keysha pakai.
"Siap-siap di gorok satu sekolah lo Jerr!" ancam Bobo dengan gaya menakut-nakuti.
"Gampang, ada Bodyguard gue," bangga Keysha menepuk-nepuk pundak Bobo. Dan hanya di balas dengan tatapan super malas dari Bobo.
Mereka sampai di sekolah pukul 07.05 seharusnya sudah masuk, namun semua murid masih berada diluar sekolah menunggu Queen mereka datang.
Bobo keluar terlebih dahulu dan membukakan pintu untuk Keysha.
"Silahkan, Tuan Putri," layaknya prajurit yang mempersilahkan sang Ratu turun dari kuda.
"Gendong!" pinta Keysha manja, entahlah, seperti ada ikatan seorang adik pada kakak jika dengan Bobo. Pada Doni, Keysha tak pernah se-manja ini.
Bobo hanya mendelik. "Lo itu berat tau Jerr!" dengusnya.
"Yaudah, gue gak akan kesana, gue bakalan di mobil terus," ancam Keysha masih terus duduk di kursi mobil.
Bobo jongkok dan meminta Keysna naik.
"Naik, cepet!" perintah Bobo.
"Yes! Naik Kudanil!" seru Keysha, dan itu membuat Bobo mendengus, karna bagaimana bisa dirinya disamakan dengan Kudanil?
"Queen!"
"Selamat datang kembali Queen!"
"Liat Queen di gendong Bobo!"
"Mereka kayanya punya hubungan spesial deh!"
"Ngawur lo! Lo kaya gak tau aja Queen sama Bobo gimana!"
"Mereka itu emang deket, tapi deket nya bukan deket orang mau pacaran ogeb!"
"Oh iya gue lupa!"
Karna memang ya, Bobo dan Keysha murni hanya sebatas sahabat, mereka sama sekali tak melibatkan perasaan cinta dalam persahabatan mereka karna itu hanya akan membuat hancur arti persahabatan mereka.
Mereka sudah di sambut oleh AUC, fivestar, dan warga SET yang lainnya.
"Dateng juga lo," kesal Bambam.
"Ke kantin dulu, gue laper," ajak Keysha dan langsung di angguki oleh AUC yang lain.
"Kita gak bisa ya, ada ulangan, ntar abang nyusul Princes," ucap Doni dan mencium dahi Keysha.
"Iya," balas Keysha dan mencium pipi Doni.
"Gue juga mau dong Key," Verrel mendekati Keysha.
"Gak mau, kulit lo pait," ejek Keysha.
"Gak kok, gue udah mandi," ujar Verrlel bingung sebari mengendus bau tubuhnya."Wangi kok."
"Yu Tom, berangkat," perintah Keysha malas berhadapan dengan Verrel.
                                     ***
AUC sudah sampai di kantin dan menempati meja khusus mereka.
Terlihat gerombolan Vero dan yang lainnya mendekat, "Masih pagi juga, ini orang sinting cari masalah aja," batin Keysha jengah melihat Vero.
"Heh, gak mati lo?" sinis Kirana.
"Iya tuh, kaya adik lo yang cacat itu," timpal Vero sengaja.
"Gak usah hina adik gue pake mulu busuk lo! Dan, gue gak selemah kalian." ujar Keysha sinis menunjuk dada Vero. "Karna, dimana-mana lo yang paling hina di mata gue!"
"Udah Jerr, bahkan amarah lo aja gak pantes buat mereka," ujar Bobo menenangkan. "Lebih baik lo semua pergi sebelum kalian semua mati disini," peringat Bobo karna sudah tahu bagaimana kejam sesungguhnya seorang Keysha.
"Adik lo mati? Oh pantes dia kan udah lumpuh!" ledek Vero lagi tanpa mendengarkan penuturan Bobo. "Gue? Mati? Di tangan dia? Heh, gak mungkin, dia bahkan lemah gak bisa jaga adiknya yang lumpuh itu." kekeh Vero masih terus memancing emosi Keysha.
"Dia itu cacat, ya baguslah kalo mati, gak perlu nyusahin banyak orang lagi," kata Kirana.
Keysha naik pitam, mereka akan menjadi lebur disini jika terus-menerus membahas dan menghina Bobi.
"Udahlah Keysha, adik lo itu gak berguna juga, buat apa lo marah kaya begini?" tanya Kirana tersenyum kemenangan melihat Keysha yang menunduk.
"Jangan salahin gue kalo terjadi sesuatu sama lo disini, karna gue udah peringetin lo," bisik Bobo dan pergi ke arah warung membeli sesuatu.
Plakkkkkkk
Suara tamparan beruntun itu menggema di seluruh penjuru kantin, tak banyak yang berada di kantin. Kirana dan Vero terkena tamparan langsung secara bersamaan.
Air liur mereka memuncrat ke lantai akibat tamparan keras Keysha. Atmosfer di kantin mendadak beku, Keysha kembali mengeluarkan aura yang tak seharusnya ia keluarkan disini.
Keysha mengambil sambal cabai cair di meja, dan menyemburkan nya pada muka Vero dan Kirana, tak perduli betapa panasnya jika itu terkena mata, ia hanya peduli, jika ia harus melampiaskan amarahnya.
"Aww, perih-perih!" pekik Kirana sebari mengibas-ngibaskan jemari-jemarinya kearah wajah.
"Sialan! Apa maksud lo!?" bentak Vero dengan tangan yang masih berada di matanya berusaha mengucek-nguceknya.
"Nyiram lo pake sambel," balas Keysha, enteng.
"Nih Key, mie ayam, sekalian gitu," tawar Selena menyodorkan dua mie ayam sekaligus, dan langsung di terima oleh Keysha, tiba-tiba--
Bressh
Mie ayam itu sengaja Keysha tumpahkan di atas kepala Vero dan Kirana. Dan membuat penampilan keduanya seperti orang gila.
"Ada telor nih Jerr, mau sekalian? Ini tepungnya lagi, gue bawa dari Bunda," tawar Bobo baru saja datang dan menyerahkan telur dan tepung.
Ceplok ceplok
Suara telur itu pecah di atas kepala Vero dan Kirana, dan--
Wushhhh
Keysha melempar tepung itu ke wajah mereka berdua.
"HAHAHAHAHAHA!!!" Tawa AUC pecah melihat wajah Vero dan Kirana.
"Udah kaya orang dempulan aja lo pada njirr," ngakak Dara tertawa terpingkal-pingkal di tempat duduknya.
"Kurang satu lagi," gumam Keysha. "Tom, juss mangga gue," pinta Keysha dan Bobo langsung memberikannya pada Keysha.
Byurrrr
Juss mangga yang di pesan olehnya, kini ia seblokan di wajah Vero dan Kirana yang sedang menahan perih karna sambal di matanya.
"Itu akibat kalian yang udah berani terus-terusan ngusik idup gue."
Mereka melanjutkan makan dengan tenang, tanpa menghiraukan Vero dan Kirana yang terus menerus mengumpat pada Keysha.
"Awas aja lo Keysha!" teriak Vero yang sudah berjalan perlahan ke arah pintu.
"Ketua Osis idiot!" umpat Keysha dan melanjutkan makannya dengan santai.
"Baru tau lo kalo dia idiot?" tanya Bambam terkekeh.
"HAHAHAHHA! Saae lu tong!"
"Idiot sampe ke ubun-ubun lagi! Hahahaha!!" timpal Bobo masih dengan tertawa ngakaknya.
"Liat muka mereka? Udah kaya adonan aja, di goreng enak tuh!!" lawak Dara.
"Gak mau gue, darah iblis kaya dia pait," ujar Keysha santai.
"Yang pait itu darah lo Key," ucap Bobo menimpali ucapan Keysha.
"Emangnya gue apa?" tanya Keysha bingung.
"Orang lo kan Devilnya!" jawab Loli dengan diiringi tawa.
"Gue tabok juga tuh mulut!"
Kring kring kring!
Bell tanda masuk berbunyi, menandakan bahwa pelajaran akan segera di mulai.
"Kuy masuk," titah Keysha dan bangkit dari duduknya. Dan sontak membuat semuanya mendelik aneh padanya.
"Tumben?" tanya Bobo, bingung.
"Lagi pengen masuk aja," balas Keysha santai.
"Queennya lagi rajin," puji Bambam sebari terkekeh.
"Ada konser seru," seringai Keysha.
"Huh, pantesan aja, ada udang di balik batu," kekeh Dara mengerti.
"Sekarang pelajaran Pa Davi kan? Ada tugas individu ngerjain soal, daun baru tau?" tanya Keysha datar.
"Gak deh kayanya, seru nih kalo dia di hukum."
"Mangkanya, yok masuk."
                                    ***
Tok tok
Suara ketukan pintu menghentikan dua orang yang sedang berbicara di dalam. Yap, Tallita dan Pa Davi sedang menanyakan dimana AUC berada.
"Yooo, kita disini!" seru Bambam dan masuk di ikuti oleh yang lain.
"Kangen sama kita ya, Pa?" goda Bobo menaik turunkan alisnya.
"Darimana saja kalian?!" tanya Pa Davi garang.
"Biasa anak muda, nongkrong lah," jawab Dara enteng.
"Duduk kalian semua!" perintah Pa. Davi masih dengan tampang murkanya.
"Ya selow dong Pa, marah-marah mulu, cepet tua lho," ledek Selena sebari terkekeh.
"Duduk sekarang!"
AUC duduk di tempat masing-masing.
"Keluarkan tugas kalian!" perintah Pa. Davi.
AUC mengeluarkan buku tugas yang di minta Pa. Davi, dan secara sepontan Tallita bingung. Karna meskipun mereka malas, mereka dapat mengerjakan soal itu cukup dengan lima menit.
"Heh, mana tugas kamu?" tanya Pa. Davi, karna ia tak memandang bulu itu siapa. Jika mengenai pekerjaan, dia akan sangat profesional. Meskipun anak baru sekalipun.
"A-anu, saya anak baru Pa, saya juga gak tau kalo ada tugas," adu Tallita gugup sekaligus takut.
"Boong tuh Pa, kemarin kan udah kita kasih tau tugasnya, gimana sih lo?!" tukas Loli pura-pura marah.
"Kapan kalian kasih tau gue, jangan percaya Pa sama mereka, mereka bo-," perkataan Tallita terhenti kala Pa Davi mengusirnya keluar kelas.
"Berdiri di lapangan kamu!" teriak Pa. Davi lantang.
"Sa-saya gak bohong Pa," kekeuh Tallita dengan wajah yang memelas.
AUC mati-matian menahan tawa, menurut mereka ini adalah konser yang di maksud Keysha.
"Keluar!"
Tallita pasrah dan keluar kelas untuk menerima hukuman. Biasanya AUC akan mementingkan solidaritas, jika salah satu diantara mereka dihukum, maka mereka juga akan ikut, namun ini berbeda.
"Pa? Kita mau temenin dia, boleh?" tiba-tiba Keysha membuat AUC yang lain terkejut, karna Pa Davi sudah biasa mendengar penuturan seperti itu dari AUC, Pa Davi hanya mengangguk sebagai jawaban, lalu pergi lagi keluar.
"Kuy!" ajak Keysha dan masih di jawab oleh pandangan aneh dari yang lainnya.
"Lo yakin mau nemenin dia?" tanya Loli ragu.
"Siapa bilang mau nemenin dia?" tanya Keysha tersenyum miring.
"Terus?"
"Manfaatin." jawab Keysha enteng. Tiba-tiba--
Bukkk
Ada seseorang yang melempar buku ke arah Keysha, namun yang kena malah Bobo.
Keysha berbalik mendapati seorang lelaki jangkung, tampan, dan wajah murkanya. Keysha hanya menatap datar orang itu sambil menaikan sebelah alisnya.
"Lo yang buat ade gue dihukum?! Iya?!" bentak laki-laki itu.
"Yes, i'm," balas Keysha enteng.
"Bangsat!" umpat lelaki tadi dan hendak memukul Keysha, namun gagal karna sebuah tangan menghentikannya, Keysha kesal, siapa dia? Padahal dirinya bisa sendiri.
"Jangan sentuh cewe gue," ucap lelaki itu dingin dan tajam. Bahkan suaranya terdengar sangat datar.
"Verrel!??"
                                    ***







KEYSHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang