26. Olimpiade.
Sudah hari terakhir mereka melaksanakan Karantina, sekarang saatnya Dirga dan Keysha bertaruh, membuktikan siapa yang akan menang di antara mereka.
Sesuai dengan kemauan Pa. Davi, Keysha dan Verrel di pandang sebagai saingan yang tak terlalu berat di Karantina, karna lawan mereka berpikir bahwa mereka bodoh, atau tidak sebanding dengan mereka.
"Baiklah semua, kalian sudah bekerja keras selama hampir sebulan disini, kini saatnya kita akan melaksanakan pertempuran yang sesungguhnya. Silahkan kalian bertempur dan bawa piala kebanggaan untuk kalian bawa pulang nanti! Untuk yang pertama kita akan mengadakan Olimpiade Biologi, silahkan yang mewakili nya duduk di bangku yang telah di siapkan."
Setelah selesai dengan perwakilan dari Biologi, sekarang tinggal B. Inggris, dan Kimia.
Perwakilan dari SET mendapatkan juara kedua setelah sekolah Caghiyana, sekolah Dirga, SET merasa kalah atas juara 2 ini, untung saja baru satu perwakilan.
"Heh, cuma segitu kemampuan SET? Bener-bener pujian sampah!" Batin Dirga menatap sinis Keysha yang masih sibuk dengan Handpone nya.
Untuk mapel Inggris dan Kimia sudah dilaksanakan Kimia mendapatkan juara pertama, Inggris kedua, dan sekarang tinggal Fisika yang akan di wakilkan.
Keysha, Verrel, Dirga, Bima, Opal, Roky dan Fadli turun dan duduk untuk menjawab soal-soal bertebalan tiga lembar kertas yang berisikan soal-soal, dan tentu isinya pasti angka.
"Baiklah semuanya, selamat mengerjakan!"
Mereka mulai mengerjakan soal masing-masing sesuai yang mereka bisa, Keysha sangat santai dan tenang mengerjakan soal di hadapannya.
"Dasar Cenayang! Orang lain ngerjain ini malah merem! Lagi main guna-guna kali dia!" Batin Dirga melirik Keysha.
Sesekali Dirga melirik Keysha lagi yang ada di samping kanannya. Melihat Keysha yang begitu tenang membuat batin Dirga ragu akan taruhannya.
30 menit berlalu mereka selesai dengan waktu yang singkat. "Baiklah semuanya, waktu habis, silahkan berhenti mengerjakan," intrupsi itu berhasil membuat ketujuh peserta ini bernafas gusar.
Hasil sedang di tangani oleh pengawas dan dewan juri, dan akan diumumkan langsung untuk penyerahan Piala Olimpiade.
"Baiklah semua, ini adalah pertandingan terakhir, saya ucapkan selamat kepada pemenang. Yang di menangkan oleh Sma School Emperor Tham, mendapatkan juara pertama dengan point yang jauh di atas peserta lainnya," Keysha tersenyum remeh melihat wajah pucat Dirga yang kini menatapnya. "Ah ya! Dan yang mendapat point tertinggi adalah Keysha Putri Aranka, dengan nilai sempurna!" Dan itu semakin membuat Dirga mulas mendengarnya.
"Apa!?" Batinnya tak percaya.
"Silahkan untuk para juara naik ke atas panggung, untuk menerima hadiah," Keysha dengan malas menaiki panggung mengikuti langkah sang Kakak.
Mereka melakukan sesi penyerah-terimaan piala kejuaraan Olimpiade tahun 2019-2020.
Setelah pemberian penghargaan mereka turun dan berlalu untuk mengemasi barang mereka dan pulang. Awalnya mereka ingin berlibur disini terlebih dahulu, namun Keysha tak mau, ia cukup lelah berada disini. Akhirnya mau tak mau mereka pulang.
Keysha sudah keluar dari area penginapan dan menemukan semua orang disana, termasuk Dirga. Sebelum masuk ke dalam mobil, Keysha mendekati Dirga dan--
"Gak usah ngusik hidup gue, kalo lo gak tau apa-apa!" Bisiknya sebelum masuk ke dalam mobil untuk mengantar mereka ke bandara.
Dirga tercengang, dan menetralkan kembali wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEYSHA
Teen Fiction"Apa seumur hidup lo, lo gak akan pernah tau, apa itu, Cinta?" Gadis itu terkekeh mendengar ucapan sahabatnya, "Hehe, Cinta? Kalimat apa itu? Pembodohan, kah? Di hidup gue, gak ada yang namanya Cinta! Lelucon kaya gitu, lo sebut Cinta? Bodoh!" Set...