Ch. 4

254 38 1
                                    

JiChangJoo Present ©

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JiChangJoo Present ©

Sore setelah memastikan tidak ada yang ketinggalan di meja nya. Jaehyun melenggang pergi ke arah parkiran. Hendak pulang. Kali ini ternyata Hujan cukup lebat lagi. Terpaksa deh pakai jas Hujan.

Ya mau gimana lagi. Satu satu nya kendaraan yang dia punya kan si Hideung. Motor kesayangan jaehyun. Yang artinya si Hitam. Soalnya motor nya warna hitam.

Sudah merapatkan jaket mau menerjang hujan ke arah parkiran motor di sebrang. Jaehyun jadi mengurungkan niatnya saat ada orang mengeluh disampingnya.

"Yah hujan lagi"

Jaehyun menoleh. Mendapati sosok Dokter bedah kesayangannya. Padahal belum masuk stase bedah. Berdiri disampingnya sambil melipat tangan di dada. Seolah olah sedang tidak suka dengan rencana tuhan untuk menurunkan hujan.

"Hujan kan berkah dok" Jaehyun berujar tanpa permisi.

"Eh, ketemu lagi. Iya sih hujan itu berkah. Tapi kadang memperlambat manusia"

"Hehehe, iya sih dok" kata Jaehyun lagi sambil tertawa renyah. Namjoo lucu juga kalau sedang cemberut. Kemudian jaehyun menambahkan "kata Bunda saya dok, semua orang memang menginginkan kebahagiaan dan tidak ada orang menginginkan kesakitan. Tapi kita tidak akan bisa melihat pelangi tanpa adanya Hujan"

"Bunda kamu bijak juga ya Jae" kata Namjoo membalas kata kata yang Jaehyun utarakan.

"Iya dok"

"Kamu mau pulang ?"

"Iy.." belum sempat menyelesaikan kalimatnya Telpon Namjoo berdering disaku jaket Denim yang di sampirkan di lengan kanan perempuan berusia 26 tahun itu.

"Sebentar ya" Namjoo sedikit menjauh untuk menerima pesan itu.

Sayup sayup jaehyun mendengar keluhan yang dilontarkan Namjoo. Dan ada protes protes kecil dengan bahasa inggris.

Kemudian setelah selesai Namjoo kembali ke sisi Jaehyun lagi.

"Permisi dokter, saya pamit mau pulang" kata Jaehyun sudah siap siap dengan jaket kulit buatan Bunda diatas kepala untuk berlari ke arah parkiran motor karena hari semakin gelap kalau sudah hujan begini.

Belum ada selangkah jaehyun berlari. Namjoo menginterupsi.

"Saya boleh ikut ?"

Jaehyun menolehkan Wajah dengan ekpresi terheran herannya pada sosok Namjoo yang kira kira tingginya sekitar 15 centi dibawahnya itu.

𝚂𝚊𝚟𝚒𝚗𝚐 𝙷𝚘𝚙𝚎𝚜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang