Ch. 14

180 29 0
                                    

JiChangJoo Present ©

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JiChangJoo Present ©

Jaehyun tidak pernah mengira ujian stase interna begitu menguras tenaga.

Sekitar pukul 07.15, Anak anak Stase interna mulai diundi untuk mendapatkan apakah mendapat materi ujian Jantung, ataukah penyakit dalam. Jaehyun berharap mendapat penyakit dalam karena merasa mampu di penyakit dalam, apalagi materi Diabetes Mellitus. Tapi, Ternyata Jaehyun mendapat materi ujian Jantung, mungkin Jaehyun kurang berdoa kalau kata Bunda di Bandung.

Ujian diawali dengan tanya-tanya atau anamnesa ke pasien, kemudian, pasien diambil darah dan urine didampingi oleh perawat. Setelah itu, baru di mulai ngelab di ruang laboratorium.

Alhamdulillah, ngelab berjalan dengan lancar. Lalu, menulis status pasien ala Prof, S, Sp.PD yang super duper panjang banget sampe habis 5 halaman kertas folio bergaris. Tangan Jaehyun rasanya sudah mau Copot karena terlalu lelah menulis. Kebetulan pasien ujian Jaehyun adalah penderita Penyakit Jantung Koroner.

Setelah menulis status pasien, akhirnya Jaehyun dan beberapa teman yang lain ternyata sudah juga menunggu dosen penguji untuk ujian.

Satu jam

Dua jam

Sampailah datang Prof,S, Sp.PD.

Jaehyun sudah komat kamit "Ya Allah,semoga bisa"
karena Jaehyun deg-degan banget dan udah panik ketika tahu pengujinya adalah beliau yang super duper "Luar Biasa".

Penguji kedua Jaehyun adalah dr.T, Sp.JP yang terkenal sangat ke-bapak-an bila mengajari muridnya. Alhasil Jaehyun mendapat Kotbah panjang disertai dengan dialog soal penyakit Jantung yang menurut Jaehyun sangat Susah dipahami. Ujiannya seperti ujian lisan. Pertanyaannya gak jauh-jauh mengenai pasien Jaehyun yang mengidap penyakit Jantung Koroner.

Tapi Jaehyun benar benar nge Blank total. Bahkan pertanyaan yang sudah Namjoo berikan di Kontrakan saat acara tutor Tambahan itu Jaehyun lupa bagaimana cara menjelaskannya karena terlalu gugup.

Akhirnya, waku menunjukkan pukul 14.45, ujiannya selesai. Jaehyun membersihkan peralatan laboratorium dan hendak pulang dengan jiwa yang Lesu.

Jaehyun cuma bisa pasrah, semoga diberikan yang terbaik. Setelah menelpon Bunda lewat posel, Jaehyun jadi semangat lagi. Memang tidak lah mudah menjadi seorang Dokter yang kompeten dibidangnya.

Stase kecil itu lamanya 3 minggu lanjut stase berikutnya tanpa libur antar stase. Stase sedang itu lamanya 5 minggu lanjut libur stase 1 minggu baru lanjut stase berikutnya. Stase besar itu lamanya 11 minggu lanjut libur stase 1 minggu baru lanjut stase berikutnya.

Jadi Jaehyun mendapat Libur 1 minggu karena Jaehyun Stase besar, sebenarnya gak satu minggu Melaikan 5 hari karena 2 harinya Jaheyun harus mengurus beberapa Berkas untuk pindah stase.

Setelah Sholat ashar di Masjid Rumah sakit. Jaehyun kembali ke ruangan koass interna. Merebahkan tubuh yang benar benar pegal padahal cuman duduk diruangan ber ac selama ujian tadi. Mina dan Bambam yang hari ini juga ujian bersama, juga tampak tidak berdaya setelah di bombardir dengan pertanyaan pertanyaan menjebak.

"Tadi gue sebenarnya kedapatan enak kena bagian DM(Diabetes Melitus) kan Gue jawab tuh dengan lantang DM adalah suatu penyakit ganguan pada endokrin yang merupakan hasil dari proses destruksi sel pankreas sehingga insulin mengalami kekurangan gituuu padahal belum Lanjut nih baru pengertian aja udah disela sama Prof nya, terus pala gue di giniin pakai bolpoint beliau sambil bercanda kayak sama cucu nya" Bambam mengetuk pelan kepala Mina yang duduk didepannya dengan Bolpoint dari saku Snelli.

Mina mendelik kemudian mengusap kepalanya pelan sambil melihat Bambam memeragakan gaya Profesor penguji tadi.

"Sebelum beliau menjawab, beliau tersenyum dulu ngeliatin gue dari atas sampai bawah" Bambam menirukan gesture Professor yang tadi mengujinya kemudian melanjutkan "Nak, DM itu penyakit multi sistem kronik yang berhubungan dengan ketidak normalan produksi insulin, ketidakmampuan penggunaan insulin atau keduanya bukan Cuma salah satu ya, gitu kata Prof nya terus beliau nyatat sesuatu deh dibuku beliau setelahnya setiap gue menjawab ada aja dipotong, yaudah Nasib" Bambam mengelus dadanya tanda pasrah dengan Nilai.

Mina menggeleng, tanda bahwa Bambam lebih beruntung dari dirinya "Gue lah belum ngomong aja udah di Beri Khotbah panjang dulu soal Paru paru, mulai dari gini loh dek yang benar, harusnya begini, nah kamu ini kurang teliti... gue cuman bisa mesam mesem sambil hehe iya Dokter maaf, hehe iya dokter saya kurang teliti sampai selesai"

Pintu ruangan Koass itu terbuka menampakkan Junhoe dan Chaewon yang membawa Beberapa makanan dan minuman dari Luar.

"Buat yang habis ujian, doain besok yang ujian"

Bambam manggut manggut sambil membuka kaleng minuman sedangkan Chaewon tampak bergosip ria dengan Mina.

Jaehyun cuman bisa meneguk hambar jus jeruk yang dibawa Junhoe kedalam ruangan itu. Kemudian keluar ruangan dengan menenteng tas hendak pulang.

Berjalan ke parkiran melalui ruangan stase bedah dan Interna itu membuat Jaehyun celingak celinguk, pasalnya Pesan singkat yang ia kirimkan belum juga di Read oleh sang..

"Dokter.. dokter disinii" Jaehyun melambai lambai cepat seperti anak kucing lucu yang melambai pada induknya dengan suara yang pelan agar tidak menganggu orang orang yang lewat.

Tapi Lambaian tangan itu terhenti, Jelas saja Jaehyun melambai pada Namjoo yang sedang berjalan bersama para Perawat dan tadi Namjoo melihatnya. Tapi kenapa tidak membalas lambaian tangannya. Apa Malu. Ah Namjoo bukan tipikal yang seperti itu, Jaehyun mencoba berfikir positif kalau saja Namjoo memang Tidak melihatnya lagian Juga jaraknya agak Jauh. Ya . Agak. Jauh.

"Iya Bun bentar lagi aa' pulang"

...

"Iya kereta jam 5 pagi nanti sampai sana jam 8" Jaehyun berujar sambil mengepaki beberapa barang. Iya Jaehyun berniat pulang Jakarta-Bandung kan tidak terlalu Jauh lagian liburan 5 hari ya Lumayan bisa Kumpul bareng Bunda dan Jeno di bandung. Pasalnya sehabis stase besar ini Jaehyun kebagian Stase kecil. Jadi kalau Pindah stase gak bakalan dapat jatah libur lagi.

"Iya Bun, gak papa. Jeno udah bilang sama aa' kalau dia kuliah, iya nanti Aa' naik grab aja kerumah. Iya bunda sehat sehat ya, assalamualaikum"

𝚂𝚊𝚟𝚒𝚗𝚐 𝙷𝚘𝚙𝚎𝚜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang