Ch. 11

185 34 1
                                    

JiChangJoo Present ©

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JiChangJoo Present ©

"Surat siapa itu bang?" Mark. Mahasiswa teknik yang juga satu kontrakan dengan Jaehyun mengomentari undangan yang sangat mewah di tangan Taeyong.

"Undangan akad sama resepsian sepupu abang"

"Oh, kapan?" Mark bertanya Sambil berjalan ke Pantry untuk mengambil air putih.

"Masih 4 Hari lagi kok" Taeyong pun melanjutkan kalimatnya lagi. "Mark, kalau Jaehyun sudah bangun bilangin itu ada telur goreng dibuatin doyoung buat makan paginya"

Mark mengangguk tanda mengerti. Dan Taeyong berlalu kedepan rumah untuk berangkat ke kantor.

Gak berselang lama Jaehyun bangun dengan muka bantalnya. Habis subuhan pasti tidur lagi. Maklum masuk hari ini jadi jam 9. Tadi pas subuh sudah di beritahu Mingyu.

"Bang kalau mau makan, ada telur dari abang doyoung kata bang Taeyong"

Jaehyun mengangguk sambil mengusak kepala mark yang sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri.

Jam 9 teng Jaehyun sudah duduk di ruang Bimbingan. Katanya hari ini Bimbingan dulu baru Follow up pasien. Soalnya meski bagaimana pun. Sebenarnya Jaehyun masih seorang pelajar kan. Mahasiswa Koass.

Bimbingan itu sedikit lama dari biasanya. Karena kasus kasus yang ditemukan juga sangat berat.

Dari Junhoe yang berceloteh tentang pankreatitis.
Mina dengan kasus nya yang malnutrisi dan inkontinensia urin.
Bahkan Mingyu kini tampak serius dengan kasus yang ingin di analisisnya yaitu ketoasidosis diabetikum.

Tapi,
Pikiran Jaehyun tidak ditempat. Melayang kesana kemari. Tidak terpengaruh penjelasan di depan.

Memikirkan. Apa yang dilakukannya kemaren.

Terlalu rumit. Jaehyun tidak mengerti maksudnya apa. Seperti kepingan puzzel yang acak. Jaehyun benci. Tidak terlalu suka. Karena Jaehyun benar benar penasaran dan merasa dipermainkan.

Ah mungkin hanya perasaan Jaehyun saja. Dia yang jatuh terlalu dalam. Berharap terlalu banyak. Nyatanya memang tidak terjadi apa apa diantara dirinya dan Namjoo.

Huft

Semua pasang mata tertuju pada Jaehyun yang bernafas dengan kasar. Setelah di sikut mingyu akhirnya Jaehyun berada di realita bahwa sekarang dirinya tengah di tengah tengah bimbingan. Sialan. Otak Jaehyun berhenti berkerja.

𝚂𝚊𝚟𝚒𝚗𝚐 𝙷𝚘𝚙𝚎𝚜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang