Ch. 17

426 39 3
                                    

JiChangJoo Present ©

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JiChangJoo Present ©

Honda CB650R yang Berwarna Hitam melaju membelah Bandung di sore hari setelah adzan Ashar berkumandang. Aksen keemasan pada langit yang menjelang terbenam nya matahari sungguh indah.

"Dokter" Jaehyun memelankan Laju motornya. Ngomong ngomong sekarang mereka lagi Jalan jalan sore naik motor Jeno keliling kota akibat bosan dirumah.

"Ya?"

"Kok bisa dibandung, saya kira dokter..!"

"Oh, Operasi Mayor itu. Operasinya dipercepat" Namjoo ingat pernah memberitahu Jaehyun mengenai Jadwal Operasi Mayor.

"Bukan.."Jaehyun menggelang pelan

"Hah?" Namjoo kebingungan emang ada apalagi.

"Saya kira dokter sedang marah sama saya"

"Iya Juga sih" Namjoo mengangguk mantap. Bukan marah tapi..

"Eh?"

"Tapi, 3 Harian kemaren saya terus terusan Operasi dan Bolak balik ruang IGD bahkan ada pasien gawat di ICU, Jadi saya tidak sempat mengabari kamu"

"Huh, saya kira dokter benaran marah sama saya"

"Oh yang kemaren beneran sih, agak sedikit.."

"Mengenai Luda, itu bukan.." Jaehyun ragu ragu menjelaskan..

"Oh, Luda sudah Jelasin semuanya" Namjoo menjawab dengan sedikit mengencangkan suaranya.

"Jadi beneran Marah ya.."

"Bukan Marah agak sedikit.." Namjoo memperlihatkan tangannya yang membentuk kuncup bahwa memperlihatkan kesan sedikit.

"Cemburu" Jaehyun berteriak saat Namjoo belum menyelesaikan kata katanya. Dan dihadiahi Cubitan Maut oleh Namjoo. Kemudian tertawa bersama.

Sebelum motor besar itu berhenti di pom bensin pinggir Jalan.

Namjoo turun sebelum Jaehyun hendak mengisi Bahan bakar. Setelah sudah menapaki kaki nya disamping Jaehyun. Jaehyun melihat Namjoo dengan heran.

"Dokter"

"Ya?"

"Kok turun dok?" Jaehyun tersenyum sampai memperlihatkan bulan sabit dimatanya.

"Eh?"

"Kan tank bahan bakar nya di.." Jaehyun menunjuk bagian depan tanki motor.

𝚂𝚊𝚟𝚒𝚗𝚐 𝙷𝚘𝚙𝚎𝚜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang