Malam hari adalah waktu di mana semua orang merasa energinya terkuras habis lantaran aktivitas yang mereka lakukan dari pagi hingga sore hari. Malam bagi kebanyakan orang menjadi waktu beristirahat paling nyaman setelah melakukan aktivitas, dan waktu yang paling manis untuk bercengkrama dengan keluarga. Itu bagi sebagian orang, tapi rasanya waktu beristirahat dan bercengkrama dengan keluarga merupakan waktu emas bagi seluruh pekerja seni di dunia yang bekerja tidak kenal waktu, dan tidak kenal lelah. Hal itu juga yang dirasakan salah satu publik figur di Negara gajah putih, Thailand--- seorang pria jangkung berkulit putih pucat, dengan wajah oriental yang memikat mata kaum hawa maupun adam--- seorang pria tampan yang namanya banyak menghiasi lini masa lokal maupun mancanegara. Orang itu bermarga Adulkittiporn, lahir dari keluarga peranakan Chinese dengan gelimang harta yang berlimpah.
"Take-mu sudah selesai Off, kau boleh beristirahat, dan pulang ke Condo-mu"
Pria bermarga Adulkittiporn yang memiliki nama panggung Off Jumpol itu mengangguk lesu, lelah rasanya seharian penuh syuting, dan jenuh rasanya terus melakukan aktivitas yang sama selama dua bulan ini, yaitu syuting, syuting, dan syuting.
Off mendudukkan tubuh jangkungnya di kursi lipat yang sering ia bawa ketika syuting, memijat pelipisnya dengan wajah yang datar dan dingin. Off lelah, ingin rasanya keluar dari panggung sandiwara yang telah membesarkan namanya ini. Jenuh, Off sangat jenuh harus dituntut melakukan ini dan itu di hadapan banyak orang tak perduli ia suka atau tidak yang tentunya harus memaksanya untuk melakukan semua hal yang fans dan agensinya kehendaki. Off tidak bisa menolak, ia harus melakukannya, karena terikat dengan hukum dan kontrak, ia juga tidak ingin mengecewakan para fansnya yang telah membuat namanya sebesar sekarang ini, ya~ meskipun terkadang justru fansnya secara tidak langsung menyakitinya, mengecewakan dirinya tanpa perduli bagaimana perasaannya.
Off bisa saja dengan mudah keluar dari dunia hiburan kapan pun ia inginkan, toh keluarganya masih memiliki perusahaan besar yang bisa ia ambil alih, ia juga memiliki brand pakaian mahal yang mengucurkan banyak pundi-pundi uang untuknya, tapi sayangnya meskipun mudah keluar dari dunia sandiwara itu, Off tetap akan menjadi Off Jumpol, dan tidak akan lagi menjadi Jumpol Adulkittiporn. Off tidak bisa lagi berbalik arah ke dunia masa lalu yang begitu damai dan menyenangkan, ia kini harus terjebak di teater drama yang memperlakukannya bak para tokoh di sebuah cerita dongeng, memaksanya untuk mengikuti naskah yang telah disusun begitu apik oleh sutradara, dan tidak boleh melenceng dari alur cerita yang fana. Seluruh kehidupannya diatur sedemikian rupa, termasuk kehidupan pribadinya yang begitu privasi.
"p'Nook, kau pulang sendiri? Di mana Gun?"
Off menghentikan pijatan di pelipisnya, serta pikiran memuakkan tentang nasib hidupnya. Mata elangnya menatap wanita mungil ber-rok jeans selutut yang merupakan staf dari GMM, tempat Off bernaung merintis karier.
"Aku tidak tahu ke mana kekasihmu itu pergi, menghilang begitu saja." Jawab Nook santai
Off mendengus pelan, perkataan Nook membuatnya sedikit muak. Kekasih? Seorang Gun Atthaphan kekasihnya? Tentu saja tidak, bahkan pria mungil yang bernama Gun itu hanya memperlakukannya begitu baik kalau dihadapan para fans saja, di belakang? pft, dia bahkan menjelma menjadi setan kecil yang menyebalkan bagi Off.
"Apa dia pergi bersama para wanita tak berbaju lagi secara diam-diam?" Tanya Off dengan suara yang sedikit tajam
Nook bukannya takut, wanita berambut coklat itu justru terkekeh pada Off.
"Kau selalu menampik jika kalian berpacaran, tapi lihatlah betapa posesifnya dirimu pada pria kecil itu." Ledek Nook dengan suara mengejek
"Aku sudah memiliki kekasih phi, berhenti menjodohkanku dengan pria keras kepala itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Turn Off [OffGun]
Short StoryTAMAT "Aku memang telah pergi, tapi namaku akan selalu terukir dalam hati." . Cerita yang mungkin akan penuh dengan kontroversial, karena kisahnya yang mengangkat pedihnya kisah cinta seorang Off Jumpol yang mana orang-orang lebih banyak mengangkat...