Dua minggu telah berlalu semenjak kepulangan Gun kembali ke Thailand. Satu minggu lalu Off juga baru saja menyelesaikan kemoterapi terakhirnya dengan lancar.
"Semuanya sudah selesai phi?" tanya Kwang yang baru saja tiba
Wanita berambut sebahu itu berjalan ke arah Mel yang sedang mengeluarkan beberapa koper dari dalam kamar. Di sofa, Tossa sedang melipat pakaian putri mungilnya, sembari menemani putrinya itu menonton Steven Universe, kartun kesukaannya yang ditayangkan oleh channel khusus anak Network setiap siang menjelang.
"Sudah. Kau bagaimana?" tanya Mel sembari menepuk-nepuk telapak tangannya setelah selesai mengeluarkan koper terakhir
Kwang berjalan ke arah kamarnya, mengeluarkan tiga buah koper yang membuat Mel terperangah.
"Kwang, banyak sekali!" pekik Mel tak percaya jika Kwang akan membawa banyak koper pulang ke Thai
Kwang hanya terkikik salah tingkah saat Mel memekik terkejut.
"Bayar bagasimu sendiri. Pasti ini melebihi kapasitas." oceh Mel sembari mendekat ke arah suaminya yang hanya tersenyum mendengar percakapan dua wanita tersebut
"Kha~" ujar Kwang lesu sembari mempoutkan bibirnya sebal, dan membawa kopernya bergabung dengan beberapa koper milik Mel
Malam hari nanti, Kwang, Off beserta keluarganya akan segera pulang kembali ke Thailand. Semuanya sudah tidak sabar menginjakan kaki mereka lagi ke tempat yang delapan bulan ditinggalkan. Maka dari itu, siang ini Mel dan Tossa sibuk merapikan barang-barang mereka, terutama milik putri mereka yang cukup banyak, sedangkan Kwang sudah mengemasi barang-barangnya kemarin. Lalu bagaimana dengan Off? Nyonya Dararat yang bertugas merapikan serta mengemas barang-barang putranya tersebut di rumah sakit.
.
.
.Pukul 4 sore, Kwang bergegas pergi ke DHM untuk menjemput Off di rumah sakit. Ia baru saja mendapat kabar dari Dokter Jordi; dokter yang menangani Off, jika sore ini Off sudah diperbolehkan untuk pulang. Rasanya begitu bahagia mendengar kabar baik tersebut. Walaupun Off masih terlihat pucat, dan masih harus didorong menggunakan kursi roda, itu tidak mengurangi rasa bahagia Kwang dan juga yang lainnya saat mengetahui Off sudah bisa menghirup udara luar yang berbulan-bulan tidak ia rasakan.
Kwang sempat membawa sebentar Off dan Nyonya Dararat pergi ke Murton, berjalan-jalan di Church St. Tempat yang tiga minggu lalu Kwang kunjungi bersama Gun. Ah, mengingat pria mungil itu Kwang jadi merindukannya.
"Aku dan Gun sempat ke sini. Apa kau menyukainya?" tanya Kwang sembari menghentikan dorongan pada kursi roda Off, dan duduk di pinggir air mancur yang berada di tengah-tengah pusat perbelanjaan Dalton
"Kalian ke sini?" tanya Off memastikan sambil mengedarkan pandangannya, mengagumi sudut utara kota Durham tersebut
"Kha, apa kau ingat pakaian yang Gun beli untukmu?" Tanya Kwang mengingat perjalanannya bersama Gun waktu itu
"Kalian beli di sini?" tebak Off
"Kha, kami beli di salah satu toko, dan aku lupa di mana tokonya" ujar Kwang sembari terkekeh lucu saat mengingat Gun yang berniat enggan membeli apa pun di Dalton, namun satu menit kemudian merubah niatnya itu
Off menatap Kwang yang terlihat begitu ceria, dan ia tahu alasan wanita itu bahagia, bukan hanya karena kepulangannya dari rumah sakit, namun juga lantaran mereka akan segera kembali ke tanah kelahiran mereka, Bangkok.
"Phi"
Kwang mengalihkan pandangannya dari deretan outlet di sudut kanan, dan beralih menatap Off yang tengah menatapnya dengan senyum simpul. Tampan, ya sahabatnya itu sangat tampan saat ini dengan balutan bomber hijau, kupluk hitam yang semakin membuatnya memesona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Turn Off [OffGun]
Short StoryTAMAT "Aku memang telah pergi, tapi namaku akan selalu terukir dalam hati." . Cerita yang mungkin akan penuh dengan kontroversial, karena kisahnya yang mengangkat pedihnya kisah cinta seorang Off Jumpol yang mana orang-orang lebih banyak mengangkat...