Seorang pria mungil berbalut baju kebesaran berwarna putih dengan celana super pendek, ah terlihat menggiurkan, seandainya singa tua yang masih sibuk terlelap itu sudah bangun, pasti si mungil akan menjadi mangsa terkamannya, dibawa ke atas kasur, lalu diterjang sampai malam. Untungnya si Singa itu tidak melihat si mungil yang sedang beraktivitas di dapur, sibuk dengan peralatan canggih dapur modern sebuah Condo mewah milik kekasih tercinta yang berstatus aktor papan atas Thailand.
Bibir tebalnya menyeruput kuah sup panas yang baru saja ia sedikit dari dalam panci kecil berwarna pink.
"Enak. Kau memang pandai memasak Gun." Pekik si mungil kegirangan, memuji masakannya sendiri yang memang terasa menggugah selera itu
Gun memang pandai memasak, namun sayangnya Off sangat jarang memakan masakan Gun, alasannya tentu saja karena Gun terlalu sibuk bekerja plus sibuk dengan kehidupan sosialita-nya bersama para sahabat wanitanya.
Siang ini, Gun hanya memasak sup ayam saja, karena hanya itu yang bisa ia masak dengan bahan-bahan sangat minim. Off jarang makan di Condo jika Gun tidak menginap, maka dari itu dirinya jarang membeli bahan-bahan masakan, bukan jarang, tapi hampir tidak pernah, Gun yang selalu membelinya, Off mana ingat dengan itu. Di pikirannya hanya ngegim, tidur, dan aktivitas panas di atas ranjang saja.
"Papii, sudah bangun hm?" Tanya Gun yang baru saja meninggalkan dapur ketika Off dengan wajah bantalnya mendudukkan tubuh jangkungnya itu di atas sofa
"Hmm, kau masak?" Tanya Off sembari menyalakan televisi. Hidungnya penuh dengan wangi semerbak yang berasal dari dapur, harum sup buatan Gun
Gun hanya mengangguk, mendudukkan bokong kenyalnya di atas paha Off, mencium leher jenjang favoritnya gemas.
"Mau bermain?" Tanya Off menggoda Gun dengan suara seduktif. Menjilat cuping Gun sensual membuat si mungil meremang, dengan getaran kecil pada tubuhnya
"Yak! Papii~"
Gun menjauhkan tubuhnya dari lilitan Off, memukul bahu Off keras. Off yang berhasil menggoda Gun hanya tertawa terbahak-bahak saja melihat wajah merah kekasihnya itu.
Gun tentu saja tidak suka, ia mengerucutkan bibirnya, disk berjauhan dengan Off yang mulai meredakan tawanya.
"Hey, aku hanya bercanda Bebii~ maaf na" pinta Off, menjulurkan tangan panjangnya menggapai pinggang kecil Gun, merapatkan tubuhnya dengan tubuh kecil itu, menciumnya mesra sebagai permintaan maafnya
Gun membalas pelukan Off, tersenyum manis pada pujaan hatinya tersebut.
"Oh iya Papii, Gun boleh ya nanti malam pergi karaoke." Izin Gun
Malam nanti Gun memiliki janji dengan Olive dan teman-temannya yang lain untuk menghadiri acara yang Jing adakan. Model cantik itu baru saja memenangkan Award di sebuah penghargaan model di Korea, wanita jangkung itu mengundang teman-temannya untuk merayakan kemenangannya itu.
Rahang Off mengeras, matanya menatap Gun tajam membuat yang ditatap menjauhkan sedikit tubuhnya, menjaga jarak dengan si dominan yang menyeramkan di matanya.
"Pa.."
"Tidak!" Jawab Off telak
Gun menggigit kecil bibirnya, matanya bergerak gelisah. Ia serba salah, ingin menolak tapi takut, ingin menurut tapi masalahnya ini adalah moment berharga sahabatnya sendiri, tidak enak rasanya jika tidak datang.
"Papii, Gun jan..."
"Gun Atthaphan, aku bilang tidak, YA TIDAK!" Bentak Off lepas kontrol, bahkan berdiri dengan telunjuk tepat menunjuk wajah sendu Gun. Kepalanya berdenyut sakit, namun ia tidak memerdulikannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Turn Off [OffGun]
Short StoryTAMAT "Aku memang telah pergi, tapi namaku akan selalu terukir dalam hati." . Cerita yang mungkin akan penuh dengan kontroversial, karena kisahnya yang mengangkat pedihnya kisah cinta seorang Off Jumpol yang mana orang-orang lebih banyak mengangkat...