(4) Mae ingin menikah

4.4K 348 34
                                    

Mew & Gulf Fanfiction

My Dreams, You
And Our
Love
.
.
.
.
.
.
---------------------------------------------------------

Flashback on


Seorang pria tampan berkemeja merah baru saja memasuki kamarnya dengan menenteng sebuah kantong plastik yang berisikan makanan.

Wajahnya begitu kusut, sepertinya kelelahan begitu menguasainya.

Setelah meletakkan bungkusan diatas meja, Gulf--segera mengambil handuk dan melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Usai mandi, Gulf duduk di atas ranjangnya tanpa berniat menyentuh makanan yang tadi dibelinya. Ia masih sibuk mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil.

Drrtt drrtt
I found the love for me~
Darling just dive right in~

Sebuah dering telfon memecah keheningan dikamar itu, membuat Gulf menoleh pada benda persegi yang bergetar dimeja makan.

Melangkah pelan, lalu mengangkat panggilan dan menempelkan benda itu ditelinga kanannya.

"Halo~"

"Halo, Gulf?"

"Khab Mae?"

"Nak, bisakah kau pulang besok? Ada hal penting yang ingin Mae sampaikan padamu.."

"Apa itu Mae?"

"Pulanglah terlebih dahulu nak.. Mae tunggu na.."

"Hm baiklah." klik

Sambungan itu dimatikan.
Gulf menghela nafas, ia tak punya kekuatan lagi untuk bertanya lebih lanjut pada maenya.

*

*

*

Keesokan harinya, Gulf sampai dirumahnya. Tanpa basa basi ia duduk dan bertanya apa yang ingin disampaikan maenya.

~~~

"Apa?! Menikah lagi?"

"Mae kesepian, Gulf.. Mae disini hanya sendiri.. kau saja lebih memilih tinggal di dekat kampusmu, daripada dirumah." Curhatan ibu dari pria tampan ini.

"Aku hanya ingin mandiri Mae.. aku ingin mencari banyak pengalaman dengan hidup diluar.." balas Gulf sambil menatap ibunya sedih.

"Itulah kenapa Mae ingin menikah lagi.. lagi pun jika kau melarang, ini sudah terlambat.. Mae sudah punya calon ayah baru untukmu.." sahut Mae membuat Gulf sedikit terkejut, karna dia bahkan tidak tau ibunya memiliki kekasih.

"Mae benar-benar.. harusnya bicarakan ini denganku jauh-jauh hari." protesnya, mengerucutkan bibirnya sebal.

"Mae sudah menghubungimu, kau saja yang terlalu sibuk dengan kuliah dan pekerjaanmu.." ujar Mae.

"Hhh.. aku harus belajar dengan baik mae.. dan juga bekerja untuk membantu keuanganku. Aku tak mau menyusahkan mae.." balas pria tampan itu memasang wajah murung.

"Kau itu putra Mae satu-satunya.. mae tidak ingin kau bekerja terlalu keras. Oleh karena itu, mae akan menikah.. dan setelah mae menikah kau tidak perlu repot bekerja lagi." ucap Mae sambil memasang senyum penuh keibuan.

"Tapi Mae, aku sudah nyaman dengan pekerjaanku!" , Pria itu masih saja protes pada ibunya.

"Mae tidak suka.. jika kau tetap mau bekerja, maka carilah pekerjaan lain yang lebih baik daripada sekedar penyanyi bar!" Itulah finalnya. Mae memang sejak awal tidak menyukai pekerjaan Gulf sebagai penyanyi bar.

Ur Eyes Are My World [MewGulf Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang